Pesan Rahbar

Home » » Melawan Tuhan, Menjadi Hewan

Melawan Tuhan, Menjadi Hewan

Written By Unknown on Friday, 22 September 2017 | 21:12:00


Oleh: Iyyas Subiakto

Seperti apa yang dikatakan Prof. Salim Said, bahwa orang Indonesia itu tidak ada yang ditakuti bahkan Tuhan sekalipun, sehingga sulit untuk maju. Lihat saja pejabat negara yang disumpah atas nama Tuhan dengan Kitab Sucinya, mau yang diletakkan di atas kepala, dipegang tangan atau apa saja, begitu mereka menjabat lalu korupsi, ditangkap KPK malah cengengesan, selfie dengan tangan bervictori.

Politisi dengan nafsu birahi tinggi ingin menguasai negeri, fitnah ditebar sehari-sehari, kebohongan di produksi tanpa henti, mereka tidak pernah berpikir akibatnya akan jadi apa nanti. PKI digali untuk dihidupkan kembali dengan memaksakan hal yang tak masuk di akal, Jokowi dipaksa mengakui, usia 4 tahun saat PKI beraksi dia kencing pun masih berdiri, cuma orang gilalah yang bisa dipaksa menerima.

Sekarang kelompok manusia celaka yang menumpangkan hidupnya di Indonesia, mengaku dirinya mampu membaikkan negeri. Alih-alih memperbaiki, dirinya saja dia lupa bagaimana bentuknya. Manusia ini tidak sembarangan, ada bekas jendral, sekarang malah ada yang masih jendral, profesor, dan segudang gerombolan intelektual kenamaan berjejer satu barisan menggemakan kebohongan, fakta dijungkir balikkan, kenyataan ditepis, yang benar dihajar, yang salah diasah untuk mempertajam keinginan agar sah walau salah.

Negeri yang besar sejak Sri Wijaya, Mataram, sampai datangnya Belanda, berjuang dengan darah mengusir penjajah, proklamatornya dicacah, para pejuang dianggap sampah. Kini para bedebah ini dengan pongah menyatukan langkah melawan sebuah kebaikan yang sedang dijalankan dari sekian puluh tahun bangsa yang diinjak-injak oleh sebuah tirani mengatasnamakan negeri mandiri yang ternyata hidup dengan hutang dan subsidi.

Kita dihadapkan pada dilema antara melawan atau diam, melawan orang gila dan paranoid tidak ada habisnya, mendiamkannya akan menjadi virus bak rabies yang diidap anjing gila bisa menular kemana-mana, pilihan kita akhirnya yang waras harus bicara lantang dan harus menang. Jangan lagi lihat apa latar belakangnya, pemuka agama, profesor, jendral, atau apa saja, bila mereka membuka luka lama untuk hanya mengadu domba, memecah belah bangsa, kita harus bersuara bahwa mereka penghancur Indonesia.

Bila diam tak menyelesaikan, maka lawanlah dengan keberanian. Karena kita dijalan kebenaran sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan.

Indonesia melawan kezholiman.

Kalau Tuhan saja mereka lawan, pikiran apa yang mereka punya, mungkin mereka lebih hina dari hewan melata. DAN MEREKA TIDAK PANTAS UNTUK INDONESIA

(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: