Pesan Rahbar

Home » » Komunisme dan Partai Komunis di Timur Tengah

Komunisme dan Partai Komunis di Timur Tengah

Written By Unknown on Friday 22 September 2017 | 21:15:00


Oleh: Sumanto Al Qurtuby

Dalam sejarahnya, Marxisme, komunisme dan juga Partai Komunis bukan hanya digemari dan berkembang di Soviet, China, Korut, Vietnam, Indonesia, dlsb tetapi juga di kawasan Timur Tengah, baik yang Arab maupun non-Arab.

Anda bisa baca sejumlah buku yang membahas tentang sejarah dan perkembangan komunisme dan Partai Komunis di Timur Tengah ini. Misalnya “The Communist Movement in the Arab World” (karya Tareq Ismael), “Communism in the Arab East” (oleh Suliman Bashear), “The Palestine Communist Party” (karya Musa Budaeri), dlsb.

Sampai sekarang, meskipun terbatas, para pengagum Karl Marx masih ada di Timur Tengah hingga penerbit merespons dengan menerjemahkan karya-karya Marx atau Friedrich Engels ke dalam Bahasa Arab. Buku “Manifesto Komunis” (Bahasa Arab: “al-Bayan al-Syuyu’i”) diterjemahkan oleh Al-Afif al-Akhdar. Sedangkan buku babon “Das Kapital” (Bahasa Arab: “Ra’s al-Mal”), diterjemahkan oleh Falah Abdul Jabbar.

Komunisme masuk ke kawasan Timur Tengah beberapa saat setelah Revolusi Bolshevik tahun 1917 yang menandai tumbangnya Dinasti Tsar dan dimulainya babak baru rezim komunis di Soviet. Bukan hanya bangsa Arab saja yang memperkenalkan komunisme di Timur Tengah. Bangsa Yahudi, Armenia, Turki, Kurdi, Azeri, Yunani, dlsb juga turut mempromosikan komunisme di kawasan ini.

Negara yang paling awal mendirikan Partai Komunis adalah Mesir, Palestina, Lebanon, dan Iran. Kemudian disusul Irak, Suriah, Transjordan, Yaman, Sudan, dlsb, dan bahkan Arab Saudi dulu pernah berkembang partai berlambang palu arit ini. Foto ini adalah contoh bendera Partai Komunis Yordania (“a-Hizb al-Syuyu’i al-Urduni”). Sebagian dari Partai Komunis ini masih eksis sampai sekarang meskipun sangat terbatas pengaruhnya, sebagian lagi bersimbiosis dengan partai-partai lain.

Beberapa tokoh awal penggerak dan pentotan Partai Komunis (atau Partai Sosialis) di Timur Tengah antara lain Husein al-Rahhal (tokoh Marxist pertama Irak), Mahmud Husni al-Urabi (tokoh sosialis-komunis Mesir), Radwan al-Hilu (pentolan Partai Komunis Palestina dan didikan Moscow), Fu’ad Shamali dan Yusuf Yasbak (tokoh Komunis Libenaon dan Suriah), Bulus Farah, Joseph Rosenthal, Anton Marun, dlsb.

Komunisme adalah sebuah filosofi, ideologi dan gerakan sosial-politik-ekonomi yang bertujuan mendirikan “masyarakat komunis” yang egaliter dan tanpa kelas. Kata “komunis” ini diambil dari Bahasa Latin “communis” yang berarti umum, universal. Kata “common” dalam Bahasa Inggris itu diambil dari kata “communis” ini. Dengan demikian, tidak ada hubungannya antara komunis dengan ateis misalnya. Meskipun tentu saja seorang ateis boleh saja menjadi tokoh dan aktivis komunis, sebagaimana banyak tokoh agama, termasuk Islam, yang menjadi pentolan Partai Komunis, baik di Timur Tengah maupun di Indonesia.


Jabal Dhahran, Arabia

(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: