Dalam ziarah tersebut juga disebutkan “salam atasmu wahai hamba yang saleh”, salam ini memiliki makna yang sangat dalam, karena mungkin saja seseorang menjadi hamba dari tuannya akan tetapi ia bukan saleh, atau dalam penghambaannya ia tidak mencapai puncak keikhlasan.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Ali Muhammad Baqi saat menjelaskan tentang cara terbaik untuk mengenal Abu Fadhl Abbas as ialah dengan mengkaji sebuah ziarah yang dijelaskan oleh Imam Shadiq as.
Ia menambahkan, dalam ziarah tersebut disebutkan “salam Allah, salam malaikat muqarrabiin, salam para anbiya Ilahi yang telah diutus serta hamba-hamba Allah yang saleh dan salam para syuhada atasmu wahai putra Amirul Mukminin.”
Salam dalam ziarah tersebut memiliki makna yang sangat dalam. Abu Fadhl Abbas as selain taat dan tunduk kepada Imam Zamannya, kesetiaanya juga tidak perlu diragukan lahi, yakni seperti kewajiban seorang hamba di hadapan tuannya maka begitu juga Hadhrat Abbas as di hadapan Imam Husain as, sehingga tidak ada satu hak pun yang tidak dilaksanakan oleh Hadhrat Abbas.
Dalam ziarah tersebut juga disebutkan “salam atasmu wahai hamba yang saleh”, salam ini memiliki makna yang sangat dalam, karena mungkin saja seseorang menjadi hamba dari tuannya akan tetapi ia bukan saleh, atau dalam penghambaannya ia tidak mencapai puncak keikhlasan.
Hadhrat Abu Fadhl Abbas ialah termasuk orang yang beribadah karena Allah swt, seperti halnya Imam Ali as yang tidak lain adalah ayahnya yang mengatakan “Ilahi! Jika tidak ada surga dan tidak neraka aku akan tetap beribadah kepadamu karena Engkau memang layak untuk disembah.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email