Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan rezim Israel didirikan dan terus mengadalkan terorisme.
Presiden Rouhani membuat pernyataan pada konferensi internasional memperingati para korban terorisme di Iran, Senin (31/8/15) di Teheran.
“Rezim ini (Tel Aviv) bekerja atas dasar intimidasi, teror dan pendudukan, dan terus melanjutkan gerakan anti-kemanusiaan hingga hari ini,” kata Rouhani.
Dalam pidatonya, Presiden juga menyebut kelompok Takfiri, termasuk ISIS, Taliban dan Boko Haram, sebagai sumber terorisme di wilayah tersebut.
Contoh lain dari terorisme, katanya, adalah terorisme ideologis, di mana sekelompok fanatik melakukan aksi teror di bawah kedok agama.
Presiden Rouhani mengatakan terorisme telah berubah menjadi praktek terorganisir, mengatakan “kemauan kuat” diperlukan untuk menghapus teror.
Terorisme adalah salah satu kejahatan yang mengganggu masyarakat manusia sejak dulu kala, kata Presiden, menambahkan, “Dalam dunia modern dan politik modern, teror dan teroris telah menjadi metode baru.”
Dia kemudian mengatakan bahwa Washington telah mengadopsi standar ganda dalam menangani terorisme.
Presiden Rouhani mengatakan Amerika Serikat dan negara-negara Barat tertentu menabuh gendang untuk memerangi terorisme, tetapi menutup mata terhadap aksi teror yang dilakukan oleh para teroris yang telah menewaskan ribuan orang tak berdosa di Iran dan mendapat kebebasan dan impunitas serta melaksanakan kegiatan politik di negara-negara Barat.
Dia juga mengecam PBB dan badan-badan internasional lainnya karena gagal mengambil tindakan serius dalam mengatasi terorisme, dengan mengatakan mereka tidak pernah mengutuk rezim Israel atas kejahatan perang dan tindakan genosida serta melakukan serangan terorganisasi terhadap Palestina. []
(Mahdi-News/ABNS)
Presiden Rouhani membuat pernyataan pada konferensi internasional memperingati para korban terorisme di Iran, Senin (31/8/15) di Teheran.
“Rezim ini (Tel Aviv) bekerja atas dasar intimidasi, teror dan pendudukan, dan terus melanjutkan gerakan anti-kemanusiaan hingga hari ini,” kata Rouhani.
Dalam pidatonya, Presiden juga menyebut kelompok Takfiri, termasuk ISIS, Taliban dan Boko Haram, sebagai sumber terorisme di wilayah tersebut.
Contoh lain dari terorisme, katanya, adalah terorisme ideologis, di mana sekelompok fanatik melakukan aksi teror di bawah kedok agama.
Presiden Rouhani mengatakan terorisme telah berubah menjadi praktek terorganisir, mengatakan “kemauan kuat” diperlukan untuk menghapus teror.
Terorisme adalah salah satu kejahatan yang mengganggu masyarakat manusia sejak dulu kala, kata Presiden, menambahkan, “Dalam dunia modern dan politik modern, teror dan teroris telah menjadi metode baru.”
Dia mengatakan Iran sendiri telah menjadi korban terorisme.
“Setelah kemenangan Revolusi ISlam[1979], Iran menjadi korban
pertama teror dan terorisme, dan kedua, menjadi korban perang yang
dipaksakan [Irak pada 1980-an]; dan dalam perang yang sama, (Iran)
menjadi korban senjata pemusnah massal, “kata Presiden.Dia kemudian mengatakan bahwa Washington telah mengadopsi standar ganda dalam menangani terorisme.
Presiden Rouhani mengatakan Amerika Serikat dan negara-negara Barat tertentu menabuh gendang untuk memerangi terorisme, tetapi menutup mata terhadap aksi teror yang dilakukan oleh para teroris yang telah menewaskan ribuan orang tak berdosa di Iran dan mendapat kebebasan dan impunitas serta melaksanakan kegiatan politik di negara-negara Barat.
Dia juga mengecam PBB dan badan-badan internasional lainnya karena gagal mengambil tindakan serius dalam mengatasi terorisme, dengan mengatakan mereka tidak pernah mengutuk rezim Israel atas kejahatan perang dan tindakan genosida serta melakukan serangan terorganisasi terhadap Palestina. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email