Kelompok Ulama Al-Azhar hari Kamis tanggal 29 Januari, dalam keterangannya menyatakan bahwa memprotes fatwa-fatwa akhir dari sebagian mufti Saudi Arabia yang mengharamkan berunjukrasa menentang aksi rezim zionis Israel dan mendukung warga Gaza yang teraniaya.
Kantor Berita Al-Quran Iran (Iqna) merilis laporannya dari situs ‘Al-Jazaeera.net’, Kelompok Ulama Al-Azhar dalam keterangan ini, menyebutkan bahwa menunjukkan sikap hina dan anti kemanusian atas fatwa-fatwa dari sebagian mufti Wahabi dan Saudi Arabia yang berisikan tentang pelarangan turun ke jalan-jalan untuk berunjukrasa mendukung warga Gaza.
Yahya Ismail, mantan ketua umum kelompok ulama Al-Azhar pada kesempatan ini menyatakan, "Berunjukrasa menentang rezim zionis Israel dan mendukung warga Gaza adalah menunjukkan bangkitnya kesadaran umat Islam dan rasa simpati terhadap kaum muslim penduduk Gaza serta mencegah aksi rezim agresor Israel melakukan pembantaian keturunan warga Gaza."
Ia mengisyaratkan, para mufti Saudi Arabia menolak fatwa yang berkenaan dengan pelarangan atas komoditas Barat dan Amerika. Ia menambahkan, "Para pejabat tinggi dalam menyikapi aksi brutal dan anti kemanusiaan rezim zionis Israel tidak hanya melalui senjata, bahkan dengan pelarangan impor komoditas Amerika dan Barat sebagai pemasok utama senjata ke Israel juga merupakan suatu reaksi untuk menekan rezim agresor tersebut."
Yahya Ismail di akhir keterangannya menyebutkan bahwa melarang dan mengecam segala bentuk kerjasama antara negara-negara Arab dengan Israel dari berbagai aspek, diantaranya: ekonomi, politik dan diplomatik.
Perlu diketahui bahwa Soleh al-Lahidan, ketua Mahkamah Agung dan sebagian dari para mufti wahabi Saudi Arabia yang ektrim, mengeluarkan fatwa yang melarang berunjukrasa mengecam agresi Israel ke Jalur Gaza. Mereka pun menolak segala fatwa yang bertujuan mencegah masuknya komoditas Amerika dan Israel untuk memprotes agresi Israel tersebut.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email