Pesan Rahbar

Home » » Erdogan Tutup Semua Akademi Militer Pasca Kudeta

Erdogan Tutup Semua Akademi Militer Pasca Kudeta

Written By Unknown on Monday, 1 August 2016 | 16:34:00

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Kiri) berjabat tangan dengan seorang petugas keamanan selama kunjungannya ke Markas Operasi Khusus Departemen Kepolisian di distrik Golbasi Ankara pada 29 Juli 2016 (Foto: AFP)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dari mulai sekarang semua komandan militer harus melapor langsung kepada menteri pertahanan dan semua akademi militer akan ditutup.

Dalam sebuah wawancara dengan penyiar Turki A Haber pada hari Sabtu (30/7/16), Erdogan mengatakan bahwa langkah-langkah baru itu bertujuan untuk membawa militer di bawah kontrol sipil penuh. Dia menambahkan bahwa akademi militer akan digantikan dengan sebuah universitas pertahanan nasional.

“Kami akan memperkenalkan paket konstitusi terbatas (ke parlemen) yang jika disetujui, akan menempatkan Organisasi Intelijen Nasional (MIT) dan kepala staf di bawah kendali presiden,” katanya.

Erdogan juga mengumumkan pemangkasan pasukan keamanan gendarmerie bersama dengan upgrade persenjataan mereka. Dia juga mencatat bahwa pengacaranya telah mulai bekerja untuk menarik tuntutan hukum terhadap mereka yang telah menghinanya.

Presiden Turki telah mengajukan ratusan orang kasus kritikan ke pengadilan yang dilakukan oleh beberapa wartawan, atas penghinaannya sejak ia menjabat pada bulan Agustus tahun 2014.

Pada hari Jumat, ia telah mengumumkan bahwa demi “persatuan” setelah kudeta ia akan mencabut tuntutan hukum tersebut.

Sebelumnya, otoritas Turki mengumumkan lebih dari 750 tentara ditahan setelah kudeta yang gagal beberapa waktu lalu, tercatat sekitar 231 tentara masih tetap dalam tahanan.

Seorang tentara Turki ditahan atas dugaan mengambil bagian dalam kudeta militer, tiba dengan tangan terikat di belakang punggungnya di Justice Istanbul Palace pada 20 Juli 2016. (Foto: AFP)

Pada hari Jumat, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan negaranya telah berhasil membersihkan militer dari semua elemen terkait ulama oposisi Fethullah Gulen yang tinggal di AS, yang disalahkan atas upaya kudeta yang gagal tersebut.

“Mereka yang memberikan toleransi terhadap para pengkhianat juga penghianat itu sendiri,” katanya.

Upaya kudeta pada 15 Juli, terjadi ketika tentara pemberontak menyatakan mereka mengendalikan negara dan pemerintahan Ankara tidak lagi berperan. Tank, helikopter dan tentara kemudian bentrok dengan polisi dan masyarakat di jalan-jalan di Istanbul.

Kudeta tersebut secara diredam oleh kekuatan militer dan orang-orang yang setia kepada Erdogan. Lebih dari 60.000 orang telah ditangkap atau ditahan terkait usaha kudeta tersebut.

(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: