Pesan Rahbar

Home » » Mantan Aktivis Sayap Kanan Jerman Melayani Pengungsi

Mantan Aktivis Sayap Kanan Jerman Melayani Pengungsi

Written By Unknown on Monday, 1 August 2016 | 16:44:00

Mantan anggota Partai sayap kanan Jerman Partai Demokrat Nasional (NPD) Werner Klawun, kini ia dikenal sebagai Ibrahim, telah menjadi salah satu pendukung kuat bagi para pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Timur Tengah. (Foto: Bild)

Ibrahim telah merawat sejumlah pengungsi Suriah di rumahnya dengan uangnya sendiri selama dua tahun terakhir. Pada tahun 2009 ia adalah wakil ketua dari Partai Nasional Demokratik Jerman (NPD) yang terkenal dengan sikap xenophobianya (anti-pengungsi).

Kini ia yang berusia 75 tahun itu dikenal sebagai Ibrahim. Werner Klawun masuk Islam pada tahun 2014, dan sejak itu ia menjadi salah satu pendukung kuat pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Timur Tengah ke Jerman.

Ketika Ibrahim masuk Islam, istri beserta anak-anaknya meninggalkan rumahnya. Sejak saat itu dia mengurus empat orang pengungsi Suriah, berusia antara 18 dan 30.

File foto ini diambil pada 10 Desember 2015 menunjukkan pencari suaka menunggu di luar lokasi Kantor Kesehatan dan Sosial di Berlin. (AFP)

Selama wawancara dengan surat kabar Jerman Bild, ia mengatakan bahwa ia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim setelah membaca literatur Islam, mempelajari Al-Qur’an, dan membaca karya-karya penulis dan negarawan Jerman Wolfgang von Goethe yang memuji Nabi Muhammad (saw).

“Kami, orang Eropa, dengan semua konsep-konsep yang kami miliki tidak bisa mencapai apa yang telah dicapai Muhammad, dan tidak ada yang akan dapat mendahului dia. Saya melihat teladan dalam sejarah kemanusiaan dan menemukan bahwa Muhammad, sebagai kebenaran yang harus diungkap. Benar, Muhammad berhasil menaklukkan seluruh dunia dengan tauhid, ” tertulis dalam terjemahan ucapan Goethe.

Para migran dan pengungsi mengantri untuk menerima bantuan makanan saat mereka menunggu untuk menyeberangi perbatasan dari Yunani ke Makedonia dekat Idomeni, pada tanggal 21 Januari 2016. (Foto: AFP)

Ibrahim mengatakan kesadarannya benar-benar memunculkan ide dan pikiran, bahwa memutuskan hubungan dengan NPD saja tidak cukup untuk membawa perubahan, sehingga ia mulai untuk membantu pengungsi.

NPD didirikan pada tahun 1964 sebagai penerus Partai Reich Jerman. Partai ini digambarkan sebagai organisasi neo-nazi dan juga telah disebut sebagai “partai neo-Nazi yang paling signifikan muncul setelah 1945.”

Pengungsi berjalan di platform setelah mereka turun dari kereta yang tiba dari Freilassing membawa sekitar 200 pencari suaka. Mereka tiba di stasiun kereta api Schoenefeld dekat Berlin pada tanggal 24 Desember 2015, sebelum dikirim ke berbagai pusat di atau dekat ibukota Jerman. (Foto: AFP)

Eropa sedang menghadapi krisis pengungsi terburuk sejak akhir Perang Dunia II sebagai akibat dari pencari suaka yang melarikan diri dari zona sarat dengan konflik di Afrika dan Timur Tengah dimana mereka mencoba untuk mendapatkan akses ke benua itu.

Pada bulan Januari 2016, statistik resmi menunjukkan bahwa Jerman telah menerima 476.649 pengungsi baru. Dengan populasi lebih dari 80 juta orang, daerah Eropa Barat ini mencatat 1,1 juta pengungsi antara Januari dan Desember 2015 dan diperkirakan hingga akhir 2020 ada 2,5 juta pengungsi.

(Bild/AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: