Amirul Mukminin Imam Ali as bersabda “barang siapa yang membiarkan hawa nafsunya dalam kelezatan maka ia akan celaka dan akan jauh dari kebenaran.”
Shabestan News Agency, manusia, atas apa yang telah disyaratkan kepadanya dan atas apa yang telah dijanjikan kepadanya ia harus melakukan muhasabah diri, dan jangan sampai lalai dalam melakukannya.
Mengenai metode muhasabah, Imam Khomeini ra mengatakan “muhasabah ialah menghilangkan atau melenyapkan nafsu yang ada di dalam dirinya”, dalam sebuah persyaratan yang telah kita ambi dari Allah swt apakah sudah kita laksanakan, dan apakah kita tidak mengkhianati nikmat-nikmat yang telah Allah swt berikan?
Jika kita sudah melakukannya maka bersyukurlah kepada Allah swt, maka segala urusan selanjutnya akan menjadi lebih mudah.
Kemudian langkah selanjutnya setelah melakukan muhasabah diri, yakni saat menyaksikan kelalaian atau maksiat dalam persyaratan dan perjanjian yang telah ia lakuka terhadap Allah swt, manusia harus bisa menerapkan kedisplinan bagi dirinya sendiri, bisa memberikan hukuman kepada dirinya sendiri sebagai bentuk peringatan bagi dirinya.
Amirul Mukminin Imam Ali as bersabda “barang siapa yang membiarkan hawa nafsunya dalam kelezatan maka ia akan celaka dan akan jauh dari kebenaran.”
Imam Ali as dalam khutbahnya mengatakan “Wahai, hamba-hamba Allah, timbanglah diri Anda sebelum Anda ditimbang, dan perhitungkanlah diri Anda sebelum Anda diperhitungkan. Bernafaslah sebelum lemasnya tenggorokan. Taatlah sebelum Anda digiring dengan kasar. Ketahuilah bahwa apabila orang tidak menolong dirinya dalam bertindak sebagai pensihat dan pemberi peringatan bagi dirinya sendiri maka tiada orang lain yang dapat (dengan efektif) menjadi penasihat dan pemberi peringatan baginya.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email