Tuduhan Qatar terhadap para musuh yang ingin memaksakan hegemoni dengan menggunakan kekuatan lunak dan keras mungkin bisa dibenarkan. Sekalipun Qatar harus berperang sendiri melawan tsunami yang sedang mengelilinginya. Kita akan menyaksikan banyak perubahan persaingan di masa yang tidak lama lagi akan terjadi dalam tubuh koalisi.
Kunjungan Donald Trump ke Riyadh sembari meletakkan mahkota kepemimpinan Dunia Islam dan Arab di kepala Arab Saudi dan menghadiri pertemuan negara-negara trilateral serta sambutan yang meriah terhadapnya merupakan sebuah rencana yang telah disusun rapi.
Menteri Luar Negeri Amerika mengajak negara-negara Teluk supaya memelihara persatuan dan bertindak untuk menuntaskan semua jenis percekcokan. Pernyataan ini merupakan lampu hijau untuk empat negara supaya bergerak di balik dukungan Washington, dan mengingatkan kita kepada pernyataan yang pernah dilontarkan oleh April Glaspie yang mendorong Saddam Husain untuk mencaplok Kuwait beberapa waktu lalu.
Kami tidak yakin bahwa kondisi ini hanya berakhir pada pemutusan hubungan, pengusiran warga Qatar dari empat negara, penutupan perbatasan, dan pembatalan semua penerbangan. Penelitian yang dilakukan oleh media-media berita al-Arabiah dan Sky News Emirat menunjukkan bahwa mereka sedang menabuh genderang perang dan memobilisasi setiap penentang dari penjuru manapun.
Menurut pengakuan Mustafa Bakri, anggota Majelis Rakyat Mesir, perang masa depan sedang membara dan rezim Qatar bisa dirubah melalui kekuatan militer.
(Al-Arabiya/Sky-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email