Ajaran Imam Ridha Bisa Menggoncangkan Humaniora

Agungnya ajaran-ajaran Imam Ridha as yang dikagumi oleh baik kalangan Syiah maupun Ahlu Sunah harus disebar luaskan ke seluruh penjuru dunia. Sayang sekali kita tidak memanfaatkan apa yang kita miliki. Kita harus kembali pada sumber-sumber yang kita miliki dan menyusun ilmu pengetahuan baru yang lebih mencakup segala aspek ilmu pengetahuan umat manusia.

Hujjatul Islam Muhammad Amin Pur Amini, seorang ruhaniawan dan pengkaji sirah Ahlul Bait as saat diwawancarai oleh wartawan Shabestan menjelaskan betapa agungnya kedudukan ilmiah Imam Ridha as.

Ketika beliau ditanya bagaimana ajaran-ajaran Imam Ridha as dapat memberikan perubahan pada ilmu-ilmu pengetahuan manusia saat ini, khususnya ilmu-ilmu Humaniora? Beliau menjelaskan:

“Kita harus kembali pada peninggalan-peninggalan ilmiah yang ditinggalkan oleh sang Imam. Banyak sekali riwayat-riwayat beliau yang tertinggal dan tak tersentuh sama sekali. Misalnya, Ibnu Babawaih seorang alim besar yang kurang lebih memiliki dua ratus jilid kitab, menyusun Uyun Akhbar Ridha dalam 600 halaman. Kitab seperti itu perlu diterjemahkan ke dalam bahasa sehari-hari kita dan diimplementasikan secara praktis. Kita musti mengkaji hadis-hadis Radhawi dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Pembahasan-pembahasan teologi, hadis, Qur’an, akhlak, Imamah, dan bahkan pengobatan, harus dikaji lebih dalam lagi. Agungnya ajaran-ajaran Imam Ridha as yang dikagumi oleh baik kalangan Syiah maupun Ahlu Sunah harus disebar luaskan ke seluruh penjuru dunia. Sayang sekali kita tidak memanfaatkan apa yang kita miliki. Kita harus kembali pada sumber-sumber yang kita miliki dan menyusun ilmu pengetahuan baru yang lebih mencakup segala aspek ilmu pengetahuan umat manusia.”

(Shabestan/ABNS)