Pesan Rahbar

Home » » DPR Minta Usut Tuntas Kajian Agama di Sekolah yang Membolehkan Membunuh Orang Tua

DPR Minta Usut Tuntas Kajian Agama di Sekolah yang Membolehkan Membunuh Orang Tua

Written By Unknown on Sunday 3 April 2016 | 20:46:00

Buku pelajaran siswa yang berisi ajaran radikal. (Foto: Kompas)

Kabar mengenai ajaaran radikalisme yang telah menyusup ke sekolah-sekolah di Indramayu yang membolehkan membunuh orang tuanya membuat Anggota Komisi X DPR-RI dari Fraksi PKB, H Dedi Wahidi angkat bicara.

Dedi meminta agar ajaran radikalisme yang telah menyusupi para pelajar Indramayu diusut tuntas. Menurut Dedi, ajaran tersebut sangat menyesatkan dan bisa membahayakan generasi muda Indramayu.

Sebelumnya dikabarkan, salah seorang pelajar asal Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu berinisial DL (18) membeberkan jika dia pernah mengikuti kajian agama Islam di sekolahnya.

Salah satu yang diajarkan di antaranya memperbolehkan membunuh orang tua apabila tidak sepaham dengan dirinya. Termasuk dibolehkannya membunuh siapapun yang menentang serta tidak memperbolehkan aksi turun ke jalan dengan mengunakan gamis.

Dedi mengaku pihaknya secara pribadi sangat menyayangkan sekali adanya ajakan-ajakan yang menyesatkan kepada para pelajar tersebut, apalagi telah berlangsung lama.

“Harus segara diusut tuntas sehingga perkembangannya tidak cepat meluas. Ini membahayakan,” ungkapnya belum lama ini sebagaimana dilansir dari fajarnews.com.

Sebelum radikalisme berkembang lebih luas, Dedi pun meminta kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu agar tidak tinggal diam terhadap permasalahan ini. Menurutnya harus ada langkah-langkah kongkrit untuk menekan paham radikalisme ini.

“Pemerintah Indramayu harus bergerak cepat, segera cari kelompok-kelompok yang mengajarkan ajaran sesat itu,” katanya.

Senada dengan Dedi, anggota DPRD Kabupaten Indramayu Azun Mauzun pun meminta agar segera ada tindakan lebih lanjut dari Pemerintah Kabupaten Indramayu.

“Kalau hal demikian dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan meluas dan tidak bisa dibendung,” ungkapnya.

Menurut Azun, berdasarkan informasi dari warga, ada dua anak muda yang sudah menjadi pengikut aliran tersebut. Bahkan ikut mengdoktrin para pelajar dan para generasi muda lainnya untuk mengikuti paham radikalisme tersebut.

“Gerakan radikalisme tersebut dilakukan secara masif sehingga untuk mempengaruhi masyarakatnya terutama para pelajar sangat besar,” pungkasnya.

(Kompas/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: