Para militan ISIS terungkap meminta dokter untuk mengeluarkan surat catatan sakit agar mereka bisa absen untuk berperang di garis depan.
Trik militan ISIS yang takut perang itu diungkap Center for Combating Terrorism (CTC), sebuah kelompok think tank militer Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan CTC trik para militan untuk mengelabui para komandan ISIS atauIslamic State itu terjadi di wilayah Deir ez-Zour, Suriah timur.
“Hal ini tercermin pada tingkat yang lebih luas ketika ISIS mengeluarkan amnesti umum untuk desertir pada awal Oktober 2015,” bunyi laporan CTC.
“Kekurangan personel juga dibuktikan dengan dokumen ISIS yang muncul tahun lalu,” lanjut laporan CTC, yang dilansir Mirror, Senin (25/4/2016).
“Ditempatkan di Provinsi Deir ez-Zor, di Suriah timur, dokumen menunjukkan bahwa sejumlah anggota ISIS telah mencari laporan medis palsu dari dokter untuk menghindari tugas di garis depan,” imbuh laporan tersebut.
Para militan ISIS juga mulai malas untuk berperang setelah kelompok itu mulai kesulitan membayar upah.
Laporan CTC menambahkan: "Alasan untuk beban keuangan kelompok ISIS tumpang tindih untuk mengetahui penyebab masalah kohesi di jajaran (petinggi) ISIS, seperti berkurangnya akses perbatasan ke Turki, kebijakan di perbatasan yang lebih ketat, dan serangan udara koalisi.”
”Serangan telah terjadi baru-baru ini ditargetkan pada lokasi penyimpanan uang tunai,poin dan industri minyak ISIS,” imbuh laporan CTC.
(Sindo-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email