Harga minyak mentah dunia pada perdagangan kemarin waktu setempat berakhir stabil untuk menutup bulan April dengan catatan positif/Ilustrasi
Harga minyak mentah dunia pada perdagangan kemarin waktu setempat berakhir stabil untuk menutup bulan April dengan catatan positif setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang 2016. Sepanjang bulan ini secara keseluruhan minyak dunia mengalami kenaikan sekitar 20% lebih tinggi saat Brent mencetak rekor bulanan terbaik dalam tujuh tahun terakhir.
Dilansir Reuters, Sabtu (30/4/2016) pelemahan dolar Amerika Serikat (USD) dan optimistis terkait pasokan global telah mampu mengangkat harga minyak mentah berjangka bertambah lebih dari USD20 per barel setelah sempat jatuh di bawah level USD30 untuk jadi yang terburuk dalam 12 tahun. Brent berjangka pada perdagangan terakhir bulan ini menyusut satu sen lebih rendah ke level USD48,13 per barel.
Pada sesi sebelumnya Brent sempat ke posisi puncak selama 2016 ke posisi USD48.50 dan sepanjang April mengalami kenaikan sebesar 21,5 sen. Sementara harga minyak mentah AS berjangka ditutup 11 lebih rendah pada level USD45,92, usai sempat merangsek naik dalam tiga tahun pada level USD46.78. Total selama bulan April, minyak berjangka AS mendapatkan tambahan 20% dan menjadi yang terbesar dalam satu tahun.
Dengan pergerakan positif harga minyak mendekati USD50 per barel, analis bank investasi Jefferies mengatakan pasar akan mengalami keseimbangan yang lebih baik pada kuartal kedua tahun ini. Meski begitu saat investor masih berspekulasi ketika stok minyak masih tetap tinggi ketika anggota organisasi negara pengekspor minyak dunia (OPEC) terus genjor produksi mereka.
"Masalahnya adalah ketika melihat pergerakan harga reli dan berkorelasi dengan fundamental. Ketika saham melesat naik, produksi tinggi hal itu bisa merubah sewaktu-waktu," terang Strategi Komoditas Senior ING, Hamza Khan.
(Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Harga minyak mentah dunia pada perdagangan kemarin waktu setempat berakhir stabil untuk menutup bulan April dengan catatan positif setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang 2016. Sepanjang bulan ini secara keseluruhan minyak dunia mengalami kenaikan sekitar 20% lebih tinggi saat Brent mencetak rekor bulanan terbaik dalam tujuh tahun terakhir.
Dilansir Reuters, Sabtu (30/4/2016) pelemahan dolar Amerika Serikat (USD) dan optimistis terkait pasokan global telah mampu mengangkat harga minyak mentah berjangka bertambah lebih dari USD20 per barel setelah sempat jatuh di bawah level USD30 untuk jadi yang terburuk dalam 12 tahun. Brent berjangka pada perdagangan terakhir bulan ini menyusut satu sen lebih rendah ke level USD48,13 per barel.
Pada sesi sebelumnya Brent sempat ke posisi puncak selama 2016 ke posisi USD48.50 dan sepanjang April mengalami kenaikan sebesar 21,5 sen. Sementara harga minyak mentah AS berjangka ditutup 11 lebih rendah pada level USD45,92, usai sempat merangsek naik dalam tiga tahun pada level USD46.78. Total selama bulan April, minyak berjangka AS mendapatkan tambahan 20% dan menjadi yang terbesar dalam satu tahun.
Dengan pergerakan positif harga minyak mendekati USD50 per barel, analis bank investasi Jefferies mengatakan pasar akan mengalami keseimbangan yang lebih baik pada kuartal kedua tahun ini. Meski begitu saat investor masih berspekulasi ketika stok minyak masih tetap tinggi ketika anggota organisasi negara pengekspor minyak dunia (OPEC) terus genjor produksi mereka.
"Masalahnya adalah ketika melihat pergerakan harga reli dan berkorelasi dengan fundamental. Ketika saham melesat naik, produksi tinggi hal itu bisa merubah sewaktu-waktu," terang Strategi Komoditas Senior ING, Hamza Khan.
(Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email