Konferensi internasional terjemahan makna-makna al-Quran kelima diselenggarakan pada tanggal 21 dan 22 Februari mendatang, di Maroko.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari linguistic.org, konferensi ini diselenggarakan oleh labolator terjemahan fakultas seni dan ilmu Humaniora Maroko, kelompok bahasa Arab dan terjemahan universitas Leuven Belgia dan markas terjemahan dan edukasi al-Kindi, Maroko.
Konteks Kristen dan Yahudi dalam terjemahan makna-makna al-Quran, pengaruh Oriental atas terjemahan al-Quran dan studi linguistik merupakan tiga poros utama konferensi ini.
Dalam poros pertama dikaji sejumlah topik seperti pengaruh konteks mental para penerjemah atas terjemahan kisah-kisah al-Quran dan terjemahan kisah-kisah bersama kitab-kitab samawi agama Ibrahimi dan juga pengaruh Israiliyat, riwayat-riwayat yang memiliki latar belakang Yahudi (berdasarkan konteks makna para penerjemah Yahudi, kristen, dan al-Quran).
Dalam poros kedua yakni pengaruh Orientalis atas terjemahan al-Quran, juga akan dikaji topik-topik seperti Orientalisme translator dan pengaruhnya atas terjemahan al-Quran, konteks ideologi dan pengaruhnya atas terjemahan-terjemahan baru al-Quran serta metode para Orientalis untuk menerjemahkan kalimat-kalimat non Arab dalam al-Quran.
Dalam poros ketiga, juga dikaji pengaruh konteks mental seorang penerjemah dalam terjemahan kata-kata al-Quran, nama-nama khusus dalam al-Quran, huruf Muqatta’ah di permulaan sebagian surah dan persamaan lafaz dan sinonim-sinonim al-Quran.
Para peminat yang ingin berpartisipasi dalam konferensi Quran Maroko ini memiliki kesempatan sampai 30 Agustus mendatang, yaitu mengirimkan ringkasan makalahnya ke sekretariat konferensi.
(Linguistic/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email