Pesan Rahbar

Home » » Menangkap Jonru, Mulai Kasus Sunat Shodaqoh Hingga Biang Cyber Kremi

Menangkap Jonru, Mulai Kasus Sunat Shodaqoh Hingga Biang Cyber Kremi

Written By Unknown on Tuesday 5 September 2017 | 05:47:00


Oleh: Lutfi Bakhtiyar

Jonru, bukan seperti saya atau sampeyan yang berfacebookan dengan tujuan mencari teman, kangen-kangenan, iseng, paling banter jualan kecil-kecilan.

Baginya facebooklah sumber kehidupan dari mulai bisnis pasang iklan di Fans Page, “Sunat Shodaqoh,” hingga menjadi “biang cyber kremi.”

Tahun 2015, pernah heboh dengan “sunat shodaqoh” sebesar 30 % oleh JMC (Jonru Media Center) dipermasalahkan Niluh Djelantik hingga akhirnya Jonru Ngamuk-ngamuk di Wall-nya dengan dalih semuanya sesuai dengan fiqh:

“Tergantung kesepakatan. Kami tidak menentukan, karena penggalangan dana adalah proyek sosial, bukan proyek bisnis.” (NB: Tim kami beberapa kali mendapat masukan dari sejumlah ulama ahli fiqih, bahwa fee untuk sedekah lebih fleksibel dibanding zakat yang fix 1/8 bagian, sehingga kita bisa menetapkan jumlah fee yg lebih besar)”.

Kemudian menyerang Niluh:

“Intinya, tim kami terus berusaha agar berbuat sesuai syariah iIslam. Namun si Ni Luh yang kafir ini SOK TAHU mengenai ajaran Islam, lalu menuduh saya nilep uang sedekah. Dia bahkan memelintir ucapan saya, lalu membuat serta membombastiskan isu “nilep 30%” untuk membully dan memfitnah saya. Dia bahkan menuduh saya jalan-jalan ke Thailand utk ajeb-ajeb alias bersenang-senang pakai uang sedekah”.

Pada akhirnya JMC lenyap, digantikan dengan bisnis shodaqoh menggandeng Yayasan Akrom Foundation.

Jejak Jonru sebagai “biang cyber kremi” bisa dilacak melalui merek “Pelatihan Cyber Dakwah 212.” Pengaruh medsos sangat luar biasa, bahkan bisa mengalahkan media mainstream. Karena itu umat Islam harus memanfaatkan medsos untuk menshare kebaikan, melawan opini2 sesat yg merugikan umat. Yuk pelajari kiat-kiat jitu berdakwah lewat medsos bersama Jonru.See Less.


https://www.facebook.com/jonru.page/posts/10155051939779729:0

Berbeda dengan saracen yang merupakan sindikat, Jonru memonopoli bisnis cyber dengan mengatas namakan umat Islam: Semuanya salah Jokowi-Ahok. Tetap ngotot meski bohongnya ketahuan.

Release produk terbaru bisa dicek di Wallnya dari Iklan Wakaf, menjadi provokator masalah Rohingya hingga ketakutannya dikejar-kejar polisi.

Bebasnya Jonru selama ini karena pemerintah tidak sensitif, hanya menganggap semua celoteh Jonru bentuk kebebasan berekspresi, sama sekali tidak menyadari telah terjadi komersialisasi wakaf-shodaqoh juga komoditisasi ujaran kebencian.

Hanya Jonru manusia yang paling senang jika NKRI pecah, rakyat perang.

(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: