Diakhir-akhir bulan suci Ramadhan ini, mari kita renungkan wejangan-wejangan Ayatullah Khamenei berkenaan dengan adad salat berikut ini:
1. Kita harus berlatih untuk khusyuk dalam setiap salat
Salat memiliki bingkai dan kandungan;
memiliki badan dan ruh. Kita harus berhati-hati jangan sampai badan
salat kita kosong dari ruh salat. Tapi jangan kita katakan bahwa badan
salat tanpa ruh tidak akan memiliki pengaruh. Salat seperti ini tetap
memiliki pengaruh. Tetapi salat yang diinginkan oleh Islam, al-Quran,
syariat, Rasulullah saw, dan para imam maksum as adalah salat yang
memiliki badan dan ruh yang sempurna. Badan salat ini telah dipersiapkan
sesuai dengan ruh salat tersebut: ada bacaan, ada rukuk, ada sujud, ada
mengangkat tangan, ada membaca dengan suara pelan dan juga dengan suara
keras. Keberagaman ini diperlukan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang
harus dipenuhi oleh salat, dan setiap dari gerakan dan bacaan itu
memiliki rahasia tertentu. Semua ini membentuk bingkai salat. Bingkai
ini juga sangat penting. Tetapi ruh salat adalah kesadaran. Yakni kita
harus tahu apa yang sedang kita lakukan. Salat tanpa kesadaran ini hanya
memiliki sedikit manfaat.
2. Kita harus mengetahui makna setiap bacaan salat
Semua kita harus berusaha mengerjakan
salat dengan memahmi seluruh arti bacaan salat. Tetapi, ketidakmampuan
untuk memahami bacaan salat jangan sampai menjadi alasan bagi kita untuk
meninggalkan salat. Salat dalam kondisi apapun adalah sebuah kewajiban.
Orang yang meninggalkan salat telah kehilangan kesempatan terbesar
untuk menjalin hubungan dengan Allah. Sudah selayaknya pihak-pihak yang
bertanggung jawab supaya mencetak brosur-brosur yang berisi terjemahan
bacaan salat dan disebarluaskan ke seluruh lapisan masyarakat sehingga
mereka bisa memahami makna setiap bacaan itu.
Tetapi, apabila mereka yang tidak memahami Bahasa Arab bisa memfokuskan diri pada saat salat bahwa mereka sedang berbicara dengan Allah, maka ini adalah sesuatu yang sangat bagus. Tetapi, hendaknya kita berusaha memahami arti setiap bacaan salat itu. Dan memahami arti bacaan salat itu sungguh sangat mudah dan kita dengan cepat bisa memahaminya.
3. Salat sunah dapat menambah kekhusykan.
Ketika sedang mengerjakan salat, ada
beberapa hal yang semestinya kita perhatikan. Tidak wajib, tetapi sunah.
Seperti kita harus memandang ke mana ketika sedang berdiri, ketika
sujud, ketika rukuk, dan lain-lain. Dalam beberapa hadis disebutkan,
pejamkanlah mata Anda dan sebagian hadis menganjurkan kita untuk
memandang ke depan. Semua ini dapat membantu kita menggapai kekhusyukan
yang diperlukan.
4. Kerjakan salat dengan penuh ikhlas dan tanpa ada unsur riya’
Jika kita mengerjakan salat dengan niat
mendekatkan diri kepada Allah dan penuh ikhlas, maka ibadah ini adalah
ibadah yang tertinggi. Jika kita mengerjakan salat ini dengan niat
riya’, maka salat tersebut bisa menjadi maksiat dan dosa. Riya’ adalah
salah satu dosa besar.
5. Salat tanpa perhatian penuh dapat mendatangkan kekerasan hati
Menurut Almarhum Syaikh Muhammad Bahari,
ketika doa, zikir, dan salat diulang-ulang tanpa perhatian dan fokus
yang penuh, maka semua ini bisa mendatangkan kekerasan hati. Hal ini
lantaran kita mengerjakan salat tanpa kehadiran kalbu dan kekhusyukan.
6. Biasakan diri kita untuk mengerjakan salat dengan baik ketika kita masih muda
Jika kawula muda sudah membiasakan diri
dengan mengerjakan salat yang baik dari sejak sekarang, maka ketika
sudah mencapai usia tua tidak akan susah lagi mengerjakan salat dengan
baik. Bagi mereka yang tidak membiasakan diri mengerjakan salat dengan
baik, ketika sudah sampai ke usia kita, mengerjakan salat dengan baik
sangat sulit bagi mereka. Mengerjakan salat dengan baik tidak berarti
salat dengan bacaan dan suara yang indah. Tetapi salat dengan penuh
perhatian dan kekhusyukan hati. Jika ini sudah terbentuk, maka salat ini
akan menjadi darah dagingnya hingga akhir hayat.
7. Jangan meremehkan salat
Dalam wasiat terakhir Imam Shadiq
disebutkan, “Bukan termasuk golongan kami orang yang meremehkan salat.”
Berapa menitkah seluruh salat wajib yang kita kerjakan setiap hari? Jika
kita mengerjakannya dengan penuh perhatian, mungkin seluruh salat
tersebut hanya akan memakan waktu selama 34 menit. Jika tidak, maka
jelas hanya membutuhkan waktu yang lebih sedikit.
8. Kita kerjakan salat di awal waktu
Kita sesegera mungkin harus mengerjakan
setiap pekerjaan yang bagus. Seperti ibadah dan amalan baik yang lain.
Menunda pekerjaan seperti ini memiliki banyak cela dan aib, dan dengan
segere mengerjakannya, kita telah menghindarkan dari dari setiap cela
itu.
9. Kita kerjakan salat secara berjamaah dan di masjid
Tanda lain bahwa kita menghargai hak
salat adalah masjid bertambah makmur dan salat berjamaah bertambah
subur. Ini berarti berkah salat di arena kerja sama dan partisipasi
sosial.
10. Kerjakanlah salat-salat sunah semampu mungkin
Wasiat saya kepada seluruh lapisan
masyarakat terutama kawula muda adalah akrabkanlah diri kita dengan
salat. Kita kerjakanlah salat-salat sunah rawatib terutama salat sunah
rawatib Maghrib dan Shubuh.
Post a Comment
mohon gunakan email