Terorisme adalah fenomena yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Sepanjang sejarah selalu ada fenomena terorisme dengan berbagai latar belakang.
Terorisme adalah suatu tindakan mengancam, menakut-nakuti atau mencelakai orang lain, pemerintahan atau kelompok tertentu. Mereka melakukan berbagai tindak kekerasan ntuk mencapai tujuan-tujuan mereka dan menyebarkan ideologi mereka.
Kali ini kami mewawancarai seorang pakar Hubungan Internasional dan pengamat politik luar negeri, Hasan Hani Zade, tentang terorisme khususnya ISIS.
Hasan Hani Zade menjelaskan, “Pada dasarnya terorisme merupakan suatu sarana bagi sebuah kelompok politik untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dengan menciptakan fenomena terorisme, misalnya terorisme yang mengatas namakan Islam seperti ISIS saat ini, penguasa-penguasa Barat berusaha untuk tampil sebagai jagoan yang dalam aksinya mereka akan membidik sasaran-sasaran yang sudah mereka targetkan sebelumnya.”
Kemudian ia menambahkan, “Negara-negara Adidaya dengan menciptakan fenomena terorisme di negara-negara Islami berusaha untuk memecah belah negara-negara Islam, sehingga dalam keadaan tersebut mereka dapat menyerahkan kunci emas kekuasaan kepada Israel untuk melanjutkan misi-misinya.”
Berbicara lebih lanjut tentang pemetak-petakan negara-negara Islam itu ia menjelaskan, “Henry Kissinger mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat adalah seorang Yahudi, ia pada tahun 1975 merancang rencana memecah belah negara-negara Islami untuk memudahkan urusan Israel. Kini setelah 40 tahun Amerika masih menjalankan program itu.”
Lalu ia mengatakan, “Kissinger ingin agar negara-negara yang tidak sejalan dengan Israel terpecah belah, sehingga Rezim Zionis Israel mampu berkuasa di kawasan dengan mudahnya.”
Hasan Hani Zade menjelaskan, “Kini kita lihat saja, Yaman, Suriah, Iraq, Sudan dan Libya sedang berpecah belah dan terjadi konflik di mana-mana, semuanya sudah direncanakan.”
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email