Ritual duka untuk para imam suci Ahlul Bait, terutama Imam Husain as, memiliki rahasia tersendiri. Memahami hal ini akan mendorong kita untuk memahami keagungan ritual tersebut.
Menurut Ayatullah Sayyid Qa’im Maqami, ritual duka untuk Ahlul Bait as ini termasuk sarana teragung untuk mendekatkan diri kepada Allah dan manasik agama yang paling besar. Memang masih ada sebagian orang seperti kepala Badan Wakaf Mesir yang menutup Masjid Ra’sul Husain as lantaran ia tidak memahami keagungan dan nilai ritual seperti ini.
Guru besar Hauzah Ilmiah Qom ini melanjutkan, kita bisa mendapatkan makna hakiki Kaʻbah di Karbala dan makam suci Imam Husain as, karena Kaʻbah ada supaya figur-figur agung seperti Imam Husain ini datang. Di dalam Kaʻbah termanifestasi seruan Ilahi. Di Karbala, Najaf, dan seluruh makam suci para imam Ahlul Bait as termanifestasi petaka.
Menurut Ayatullah Qa’im Maqami, menangis berarti pernyataan bahwa saya sebagai manusia memiliki saham dalam mewujudkan peristiwa Karbala. Sekarang, saya tidak ingin lagi memiliki saham ini dan berusaha untuk mengganti hal-hal yang telah berlalu. Ini adalah salah satu rahasia Asyura. Selama kita belum menggapai pamahaman seperti ini, maka kita belum sampai kepada makrifat yang diharapkan.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email