Pesan Rahbar

Home » , » Di Korsel, Presiden Jokowi Akui Korupsi Masalah Terberat di Indonesia

Di Korsel, Presiden Jokowi Akui Korupsi Masalah Terberat di Indonesia

Written By Unknown on Monday 16 May 2016 | 20:36:00


Presiden Joko Widodo bebagi cerita tentang perkembangan Indonesia saat ini kepada sekitar 1.300 diaspora Indonesia di Seoul, Korea Selatan. Dalam Special Forum with President Jokowi itu, Jokowi mengatakan tantangan paling besar bagi Indonesia adalah korupsi.

Hal itu diungkapkan Jokowi ketika ditanya oleh WNI bernama Sinta soal masalah di Indonesia yang menurut Jokowi paling penting jika diurutkan dari urutan pertama hingga kelima.

“Pertama itu kasus korupsi,” kata Jokowi disambut tepuk tangan para Diaspora Indonesia, di Ballroom Lotte Hotel, Seoul, Korea Selatan, Minggu (15/5/2016) .

“Kok tepuk tangan,” timpal Jokowi.

Presiden Jokowi tidak menjelaskan soal korupsi yang disebutnya itu. Jokowi kemudian menyebut masalah kedua yaitu soal lapangan kerja. Persentase pengangguran di Indonesia memang sedikit dibanding Eropa yaitu antara 5,6 persen dan 25 persen. Namun jika dibandingkan jumlah, pengangguran di Indonesia lebih tinggi.

“Meskipun di Eropa di atas 25 persen dan kita 5,6 persen, tapi kalau kita dikalikan 252 juta ya tidak kecil,” tandasnya.

Masalah berikutnya yaitu kesenjangan antara yang kaya dan miskin di Indonesia. Selanjutnya yaitu kesenjangan wilayah yang saat ini masih berusaha diatasi dengan pemerataan pembangunan infrastruktur.

“Kalau bangun jalan di sini, di sana juga bangun jalan. Kalau di sini bangun airport di sana juga,” tegasnya.

Permasalahan kelima yaitu pertumbuhan ekonomi. Menurut Presiden Jokowi, pertumbuhan ekonomi global memang sedang turun. Oleh sebab itu perlu usaha untuk peningkatan perekonomian di Indonesia.

Dalam acara tersebut, Jokowi mencoba menjawab pertanyaan para pekerja atau pelajar dari Indonesia di Korsel. Beberapa pertanyaan juga dijawab oleh Menlu Retno Marsudi, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Marsduki yang hadir di lokasi.

Sejumlah pertanyan dilontarkan oleh Diaspora Indonesia terkait masalah-masalah yang dialami perantau di sana. Tidak hanya itu TKI yang hendak pulang dengan membawa hasil kerja keras mereka berharap ada pendampingan agar bisa berinvestasi atau membuka peluang usaha di tanah air.

(Detik/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: