Pesan Rahbar

Home » » Sabar Menghadapi Kesulitan, Inti Dari Keimanan

Sabar Menghadapi Kesulitan, Inti Dari Keimanan

Written By Unknown on Saturday 3 December 2016 | 20:08:00


Seorang mukmin harus bersabar dalam menghadapi segala problematika kehidupan, dan selalu ridha atas apa yang telah Allah berikan.

Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, bertepatan dengan hari syahadahnya Imam Ali Ridha as beberapa hari yang lalu, Hujjatul Islam Pour Abid menjelaskan bahwa dalam sebuah hadits dari Imam Ridha as tentang hakikat iman memiliki tiga macam syarat, dimana di antaranya ialah faqih dalam urusan agama, yakni memiliki ilmu dan pemahaman yang mendalam kepada ilmu.

Beliau menambahkan, hal ini bukan berarti bahwa setiap orang muslim atau Syi’ah harus mengenal dan memahami Islam setara dengan keilmuan syahid Mutahari, akan tetapi maksudnya ialah setiap orang harus berusaha untuk memahami sesuai kapasitasnya supaya dengan syubhat sederhana dari musuh-musuh Islam tidak dapat menggoyah keimanan dan jalan agamanya.

Hujjatul Islam Pour Abadi lebih lanjut menjelaskan, syubhat-syubhat tentang Islam sanagat mudah ditemui, akan tetapi memberikan jawaban darinya perlu keahlian, dengan demikian saat menghadapi syubhat-syubhat yang tidak dapat menyelesaikannya, dan untuk mendapatkan jawabannya perlu bertanya kepada orang yang ahli dalam bidang agama.

Dengan mengkaji dan membaca rujukan-rujukan utama Islam, seperti Al-Qur’an, Nahjul Balaghah dan Shahifah Sajjadiyah sangat membantu untuk memahami agama lebih dalam lagi. “Jurj Jurdaq” salah seorang yang beragama Kristen ia mengatakan bahwa “aku telah membaca Nahjul Balaghah sebanyak 200 kali”.

Terdapat suatu hadits dari Imam as yang mengatakan “bukan dari kami orang yang meninggalkan dunia demi akhiratnya dan meninggalkan akhirat demi dunianya.”

Dan di antara syarat lainnya untuk mencapai hakikat keimanan sebagaimana yang disebutkan Imam Ridha as ialah, bersabar atas musibah dan cobaan. Di dunia ini memiliki kehidupan tanpa ada problematika dan ujian adalah hal yang tidak mungkin, karena kehidupan seperti ini hanya ada di akhirat.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: