Presiden AS Donald Trump terlihat selama pertemuan dengan para eksekutif Harley Davidson dan perwakilan serikat di Gedung Putih pada 2 Februari 2017 di Washington, DC. (Foto: AFP)
Presiden AS Donald Trump mengatakan “seluruh opsi akan dipertimbangkan” dalam merespon uji coba rudal balistik Iran.
Trump membuat komentar itu pada Kamis (2/2/17) dalam menanggapi pertanyaan oleh wartawan tentang apakah ia akan mempertimbangkan opsi militer untuk menanggapi Iran, sehari setelah penasihat keamanan nasional Michael Flynn menempatkan Teheran dengan “peringatan”.
Gedung Putih juga mengatakan Kamis pihaknya akan menanggapi uji coba rudal balistik Iran.
“Kami akan mengupdate lebih lanjut untuk Anda tentang pasal tambahan, tapi yang jelas memperingatkan bahwa Iran harus mengerti bahwa mereka
ditempatkan dalam perhatian khusus untuk di respon,” kata juru bicara Gedung Putih Sean Spicer kepada wartawan.
Pernyataan tentang Iran oleh Presiden baru AS dari partai Republik ini menyuarakan kembali peringatan keras berulang kali oleh mantan Presiden George W. Bush yang pada beberapa kesempatan mengatakan ia akan mengambil opsi militer dalam kebijaksanaannya.
Mantan Presiden Barack Obama juga mengancam aksi militer terhadap Iran sebelum kesepakatan nuklir antara Teheran dan kekuatan dunia pada tahun 2015.
Ketua DPR AS mendukung lebih sanksi terhadap Iran: ‘memperingatkan Iran’ atas uji coba rudal yang diklaim AS sebagai ‘provokatif’
Para pejabat Iran telah mengecam pernyataan itu sebagai campur tangan asing terhadap agenda pertahanan dalam negeri negara itu, mengatakan bahwa uji coba rudal seperti itu dapat menghalangi bangsa untuk membela diri.
Ali Akbar Velayati, penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, mengatakan hari Kamis bahwa “rudal, yang diuji adalah defensif,” menambahkan bahwa Teheran akan melanjutkan pekerjaan rudal dengan kekuatan penuh.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu, sebanyak 220 anggota parlemen Iran menyuarakan “dukungan penuh” untuk Angkatan Bersenjata Iran, mengatakan “penguatan kemampuan pertahanan Republik Islam Iran sejalan dengan strategi penangkalan ” merupakan kebutuhan mutlak untuk menjamin keamanan negara.
Mereka mengatakan uji coba rudal negara itu tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, termasuk Resolusi 2231, yang diadopsi pada bulan Juli 2015 untuk mendukung perjanjian nuklir, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), antara Iran dan kelompok negara P5 + 1.
(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email