Tanah berlubang terkena bom angkatan udara Rusia di pinggiran al-Ghadfa, selatan Idlib, Suriah. – Foto: Reuters
Sebanyak 52 ulama Arab Saudi, baik akademisi maupun pemuka agama, mengeluarkan fatwa jihad bagi warga untuk bersegera memerangi pasukan Rusia di Suriah.
Seruan ini menyikapi Serangan militer Rusia di wilayah Suriah untuk menolong rezim Presiden Bashar al-Assad yang membuat situasi di Timur Tengah memanas.
Pernyataan mereka diterbitkan oleh Otoritas Jenderal Asosiasi Ulama Muslim. ”Setelah hampir lima tahun dukungan politik dan militer untuk sistem Alnasiri (rezim Assad) berkurang, di sini Rusia bertujuan sepihak dan pasukan militernya mengganggu untuk melindungi rezim Bashar al-Assad yang akan tumbang,” bunyi pernyataan otoritas itu, seperti dikutip CNN.
Dalam pernyataan tersebut, kelompok ulama itu juga menuding perlawanan militer Rusia terhadap ISIS hanya tipuan. “Wahai orang-orang kami di Levant (Suriah); Kami telah mendukung Anda terhadap cobaan panjang, dan mungkin Tuhan ingin Anda baik. Rusia melakukan intervensi hanya untuk menyelamatkan sistem (rezim Assad) dari kekalahan tertentu,” bunyi lanjutan pernyataan tersebut, yang juga dilansir Al Arabiya, Senin (5/10/2015).
Sebagian ulama yang juga merupakan anggota Serikat Sarjana Muslim Internasional itu mengatakan, “siapa pun yang mampu dan berada di luar Arab Saudi, untuk memenuhi panggilan jihad dengan bergabung ke salah satu kelompok militan buat memerangi pasukan Rusia, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (5/10).
Menurut para ahli, fatwa ini berlaku bagi seluruh pemuda di Saudi dan negara Teluk lainnya. Kejadian ini mengingatkan kembali saat Al Qaidah dan Taliban menyerukan para pemuda bergabung dalam perang melawan Uni Sovyet di Afganistan.
Pernyataan para ulama itu muncul setelah Kementerian Dalam Negeri Saudi menggerebek sebuah rumah di mana penduduknya memproduksi bom di daerah perumahan di Riyadh. Rumah itu dihuni pria Suriah bersama seorang wanita Filipina siap beraksi dengan sabuk peledak.
Pemerintah Saudi belum merespons adanya pernyataaan seruan jihad dari puluhan ulama itu. Namun, sebelumnya Pemerintah Saudi juga mengecam serangan Rusia di Suriah dengan klaim memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Saudi bahkan mendesak Rusia menghentikan aksi militernya di Suriah dengan alasan serangan Kremlin itu menyasar kelompok pemberontak moderat yang sudah lama ingin menggulingkan rezim Assad.
Sejak beberapa hari lalu Rusia menggempur kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah lewat serangan udara.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan serangan itu menargetkan pusat kendali komunikasi ISIS, sejumlah kendaraan perang dan amunisi.
(Satu-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email