Iman dan takwa harus mengiringi kehidupan manusia, karena manusia diciptakan untuk penghambaan, jika mereka menapaki jalan selain jalan utama dan jalan yang lurus bahkan menjaga jarak darinya, sejauh ia menjaga jarak dengan jalan yang lurus maka ia akan semakin boros dalam gaya hidupnya.
Dalam sesi wawancaranya dengan Shabestan News Agency, Anggota staf penelitian ilmu-ilmu budaya Islam, Hujjatul Islam Sa’id Bahmani saat menjawab pertanyaan tentang apa pengaruh konsumerisme dalam gaya hidup, beliau mengatakan bahwa jika diartikan maksud dari konsumerisme ialah ketika manusia dalam kehidupan sehari-harinya melakukan proses konsumsi atau pemakaian sesuatu secara berlebihan.
Pada hakikatnya, penggunaan atau pemakaian tidaklah bermakna negatif, namun yang negatif ialah konsumerisme atau penggunaan berlebihan, ujarnya.
Namun penggunaan atau pemakaian juga bisa berubah menjadi negatif ketika manusia membuang-buang hal yang merupakan sumber bagi dirinya, dalam masalah ini ada banyak contohnya, sebagai contoh ketika seseorang mengkonsumsi sumber kalori yang berlebihan lebih dari yang dibutuhkan tubuhnya.
Ini yang dimaksud dengan membuang-buang hal yang merupakan sumber bagi dirinya sendiri, lebih dari itu, apa yang dilakukan orang tersebut juga dapat menimbulkan permasalahan lainnya, dalam pendekatan ini, orang tersebut akan dihadapkan dengan dua permasalahan yaitu pemborosan sumber daya dan gangguan fisiologi tubuh, jelas Hujjatul Islam Sa’id Bahmani.
Iman dan takwa harus mengiringi kehidupan manusia, karena manusia diciptakan untuk penghambaan, jika mereka menapaki jalan selain jalan utama dan jalan yang lurus bahkan menjaga jarak darinya, sejauh ia menjaga jarak dengan jalan yang lurus maka ia akan semakin boros dalam gaya hidupnya, pungkasnya.
(Shabestan/Berebagai-Sumber-lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email