Sumber atjehcyber.net dan eramuslim.com Mengatakan:
"Dajjal akan keluar dari muka bumi ini, di bagian timur yang bernama Khurasan”. (H.R Tirmidzi).
Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi , mengungkapkan, saat ini, Khurasan terletak di ujung timur Laut Iran. Pusat kotanya adalah Masyhad.
Sejarah peradaban Islam mencatat Khurasan dengan tinta emas. Betapa tidak. Khurasan merupakan wilayah yang terbilang amat penting dalam sejarah peradaban Islam. Jauh sebelum pasukan tentara Islam menguasai wilayah itu, Rasulullah SAW dalam beberapa haditsnya telah menyebut-nyebut nama Khurasan.
Letak geografis Khurasan sangat strategis dan banyak diincar para penguasa dari zaman ke zaman. Pada awalnya, Khurasan Raya merupakan wilayah sangat luas membentang meliputi; kota Nishapur dan Tus (Iran); Herat, Balkh, Kabul dan Ghazni (Afghanistan); Merv dan Sanjan (Turkmenistan), Samarkand dan Bukhara (Uzbekistan); Khujand dan Panjakent (Tajikistan); Balochistan (Pakistan, Afghanistan, Iran).
Kini, nama Khurasan tetap abadi menjadi sebuah nama provinsi di sebelah Timur Republik Islam Iran. Luas provinsi itu mencapai 314 ribu kilometer persegi. Khurasan Iran berbatasan dengan Republik Turkmenistan di sebelah Utara dan di sebelah Timur dengan Afganistan. Dalam bahasa Persia, Khurasan berarti ‘Tanah Matahari Terbit.’
Jejak peradaban manusia di Khurasan telah dimulai sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi (SM). Sejarah mencatat, sebelum Aleksander Agung pada 330SM menguasai wilayah itu, Khurasan berada dalam kekuasaan Imperium Achaemenid Persia. Semenjak itu, Khurasan menjelma menjadi primadona yang diperebutkan para penguasa.
Pada abad ke-1 M, wilayah timur Khurasan Raya ditaklukan Dinasti Khusan. Dinasti itu menyebarkan agama dan kebudayaan Budha. Tak heran, bila kemudian di kawasan Afghanistan banyak berdiri kuil. Jika wilayah timur dikuasai Dinasti Khusan, wilayah barat berada dalam genggaman Dinasti Sasanid yang menganut ajaran zoroaster yang menyembah api.
Khurasan memasuki babak baru ketika pasukan tentara Islam berhasil menaklukkan wilayah itu. Islam mulai menancapkan benderanya di Khurasan pada era Kekhalifahan Umar bin Khattab. Di bawah pimpinan komandan perang, Ahnaf bin Qais, pasukan tentara Islam mampu menerobos wilayah itu melalui Isfahan.
(Pasukan yang membawa) bendera hitam muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Yerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya.’’ (HR. Turmidzi).
Dari Isfahan, pasukan Islam bergerak melalui dua rute yakni Rayy dan Nishapur. Untuk menguasai wilayah Khurasan, pasukan umat Islam disambut dengan perlawanan yang amat sengit dari Kaisar Persia bernama Yazdjurd. Kaisar Yazdjurd yang terdesak dari wilayah Khurasan akhirnya melarikan diri ke Oxus.
Setelah Khurasan berhasil dikuasai, Umar memerintahkan kaum Muslim untuk melakukan konsolidasi di wilayah itu. Khalifah tak mengizinkan pasukan tentara Muslim untuk menyeberang ke Oxus. Umar lebih menyarankan tentara Islam melakukan ekspansi ke Transoxiana.
Sepeninggal Umar, pemberontakan terjadi di Khurasan. Wilayah itu menyatakan melepaskan diri dari otoritas Muslim. Kaisar Yazdjurd menjadikan Merv sebagai pusat kekuasaan. Namun, sebelum Yadzjurd berhadapan lagi dengan pasukan tentara Muslim yang akan merebut kembali Khurasan, dia dibunuh oleh pendukungnya yang tak loyal.
Khalifah Utsman bin Affan yang menggantikan Umar tak bisa menerima pemberontakan yang terjadi di Khurasan. Khalifah ketiga itu lalu memerintahkan Abdullah bin Amir Gubernur Jenderal Basra untuk kembali merebut Khurasan. Dengan jumlah pasukan yang besar, umat Islam mampu merebut kembali Khurasan.
Ketika Dinasti Umayyah berkuasa, Khurasan merupakan bagian dari wilayah pemerintahan Islam yang berpusat di Damaskus. Penduduk dan pemuka Khurasan turut serta membantu Dinasti Abbasiyah untuk menggulingkan Umayyah. Salah satu pemimpin Khurasan yang turut mendukung gerakan anti- Umayyah itu adalah Abu Muslim Khorasani antara tahun 747 M hingga 750 M.
Dajjal dan Khurasan dalam Hadits
Kemunculan Dajjal merupakan fitnah terbesar dalam sejarah umat manusia di muka bumi. Dalam literatur Islam, disebutkan tentang sifat-sifat Dajjal, yaitu bahwa Dajjal adalah seorang manusia yang buta sebelah matanya. Ia pun terkenal sebagai oknum yang hebat dalam tipu daya hingga banyak umat muslimin mengikuti jejak langkahnya saat ia memunculkan diri.
“Barangsiapa yang mendengar ada Dajjal, maka hendaklah ia bersmbunyi darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatanginya dan dia mengira bahwa ia akan tetap beriman lantas dia mengikutinya, karena banyaknya syubhat yang menyertainya.” (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, dan Al Hakim)
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW melihat Dajjal dalam mimpi. Beliau melukiskan;
“laki-laki berbadan besar, berkulit kemerahan, rambutnya keriting, buta sebelah, matanya seperti sebutir anggur yang menonjol. Manusia yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qothn bin Khuza’ah.”
Perbincangan mengenai dimana turunnya Dajjal memang memiliki banyak penjelasan dan versinya masing-masing. Namun kita harus pandai-pandai dalam menyikapi dan mengumpulkan banyak hadis untuk melihat gamabran jernih tentang tempat turunnya Dajjal. Dalam penelusuran lebih jauh, riwayat-riwayat yang ada tidak memberikan informasi yang begitu rinci. Hadits Tamim Ad Dari yang diriwayatkan oleh Fatimah binti Qais menjelaskan posisi Dajjal berada di laut Yaman. Sedangkan janji Rasulullah SAW tentang tempat keluarnya Dajjal berada di wilayah Khurasan. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad dimana Rasulullah SAW bersabda;
“Dajjal akan keluar di bumi bagian Timur yang disebut Khurasan. Ia diikuti oleh beberapa kaum yang wajah mereka seperti perisai yang dipukuli.”
Menurut Abu Fatiah Al Adnani dalam bukunya Fitnah dan Petaka Akhir Zaman, Khurasan adalah sebuah makna yang berarti tempat terbit matahari. Ia merupakan negeri yang amat luas meliputi beberapa negeri Persi, Afghanistan, dan Turkistan. Khurasan memanjang ke Asia antara sungai Amudariya sebelah utara serta Timur dan Gunung Hindukus sebelah selatan serta beberapa daerah Persi bagian Barat.
Tidak hanya itu, Khurasan juga memanjang ke beberapa negara seperti Shafad dan Sajistan. Oleh karena itu ia dinisbatkan dengan Negara-negara besar seperi Bukhari, Khawarizmi, Ghaznah, dan Isfahan. Dan Khurasan yang diketahui saat ini adalah Negara Persia yang terletak di bagian Timur dan Timur Laut Iran.
Masih menurut Abu Fatiah al Adnani, ia menyatakan bahwa sebagian penulis tentang fitnah Akhir Zaman membagi periode keluarnya Dajjal, yang pertama adalah Dzuhur yang berarti kemunculan dan Khuruj yang berarti keluarnya Dajjal. Kalimat Dzuhur dimaknai sebagai fase kemunculan dan Khuruj memiliki arti sebagai keluarnya dalam bentuk dan wujud yang bukan aselinya, waktunya sangat panjang dan itu terjadi sebelum kemunculan Al Mahdi.
Khuruj juga bermakna keluarnya Dajjal untuk yang terakhir kalinya dalam bentuk fisik sebagaimana yang disebutkan dalam banyak riwayat yaitu buta matanya dan bertuliskan kata ka fa ra tepat di dahinya. Fase keluarnya ini hanya terjadi selama 40 hari dan terjadi setelah keluarnya al Mahdi.
DR. Umar Sulaiman al Asyqar dalam kitabnya al Yaum al Akhir juga membagi dua periode antara munculnya Dajjal dan keluarnya Dajjal. Ia mengatakan bahwa Dajjal akan muncul dari timur, suatu daerah Persia bernama Khurasan. Ini dikuatkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibn Majah, Hakim, Ahmad, dan Dhiya’ dalam al-Mukhtar, dari Abu Bakar Shiddiq yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda;
“Sesungguhya Dajjal muncul disebuah daerah di timur bernama Khurasan. Ia diikuti oleh orang-orang yang wajahnya seperti tameng yang ditempa palu.”
Dalam penjelasan lebih jauh, keluarnya Dajjal yang pertama kali adalah untuk unjuk kekuatan, membuat fitnah, teror, mencari pendukung, dan menebar propaganda bahwa dirinya adalah tuhan semesta alam. Peristiwa ini berlangsung selama waktu yang tidak diketahui. Selama masa ini pun Dajjal mendapatkan kemenangan dan banyak mengalahkan musuh-musuhnya.
Dalam suatu riwayat yang menunjukkan bagaimana proses kemunculan Dajjal pertama kali di muka bumi. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Al Bahili;
“Di awal kemunculannya, ia berkata: ‘Aku adalah Nabi’, Padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata: ‘Aku adalah Rabb (Tuhan) kalian’, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati.” (HR. Ibnu Majjah. II/512-516)
Adapun keluarnya Dajjal yang terakhir kalinya adalah pada saat pertempuran akhir antara Dajjal dan kaum muslimin. Pendukung Dajjal saat itu bukan lagi para Yahudi yang tinggal di Israel. Mungkin saja Yahudi Israel saat itu sudah dikalahkan oleh kaum muslimin ketika penaklukan baitul Maqdis dilakukan oleh Al Mahdi.
Pendukung Dajjal sendiri adalah kaum Yahudi Asbahan yang tinggal di sebuah perkampungan Yahudiyyah. Jumlah mereka sebanyak 70.000 orang dengan memakai topi. Dari Anas bin Malik ra, sabda beliau SAW;
“Dajjal akan keluar dari kota Yahudi Isfahan (Wilayah di Khurasan, Iran, red.) bersama 70,000 penduduk Isfahan”. (Fath al-Rabbani Tartib Musnad Ahmad. Ibn Hajar berkata Shahih)
“Dajjal akan diikuti oleh 70.000 yahudi dari kota Isfahan (Nan), mereka memakai Al-Tayalisah”. (HR. Muslim)
Menurut Abu Fatiah al Adnani, keluarnya Dajjal dari arah Timur ini disebabkan oleh kemarahan, hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam hadits,
“Sesungguhnya Dajjal akan keluar karena suatu kemarahan” (HR. Muslim dan Ahmad dari Ibnu Umar).
Adapun peristiwa keluarnya Dajjal yang kedua kalinya adalah karena datangnya batsyatul kubra atau hantaman yang keras berupa meteor dari langit dan munculnya Dukhan). Dan ini terjadi setelah Al Mahdi dan kaum muslimin berhasil menaklukan Konstantin.
___________________________________________
Sebagai Jawaban Kami:Dajjal Buta Sebelah Sudah Muncul Didepan Anda !! Waspadalah
Posted by AHLUL BAIT NABI SAW on Jumat, 04 Juli 2014
Dajjal adalah suatu bentuk Ideologi
Dajjal Conspiracy Video Collection: Dick Cheney ex-director of CFR …
Ulama sunni secara menggelikan menganggap DAJJAL adalah sejenis allien atau makhluk aneh bermata satu…. ha ha ha, ngga ngerti agama..Dajjal merupakan makna kiasan, makna majazi….
Dajjal adalah sejenis Yahudi dan sistem Yahudi tertentu yang kini bermukim di Amerika Serikat…
Seorang bekas Pegawai Kanan Tentera Laut Amerika, iaitu Texe Marrs telah membuat suatu kajian mengenai hadith Rasulullah SAW yang berikut;
1. Dari Annas رضي الله عنه, berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
…ألا إنه أعور وإن ربكم ليس بأعور وإن بين عينيه مكتب كافر فيه
…Ketahuilah sesungguhnya dia (Dajjal) buta sebelah sedangkan Rabb kalian tidak buta.Dan sesungguhnya diantara kedua matanya tertulis KAFIR.(HR.Bukhari).
2. Dalam riwayat lain disebutkan :
ثم تهجاها (ك ف ر) يقروه كل مسلم
“…Kemudian mengejanya (Kaf , Fa , Ra) semua Muslim dapat membacanya.”(HR.Muslim dalam shahihnya kitab Fitan (18/59-SyarhImam Nawawi).
Menurut kajian Marrs, KAFIR yang dimaksudkan Rasulullah adalah suatu simbolik dan perlu diteliti dengan mendalam. Marrs berpendapat KAFIR yang dimaksudkan adalah pertubuhan CFR yang diasaskan pada 1921 di Washington, Amerika Syarikat. Marrs juga amat yakin dengan kajiannya kerana dia juga adalah bekas pegawai kanan tentera Amerika dan telah melihat pelbagai perancangan-perancangan rahsia kerajaan Amerika.
logo pertubuhan CFR
15. In the Islamic religion the antichrist is said to be a one-eyed lying false Christ with what letters marked on his forehead?
A. D-E-V-I-L B. C.F.R. C. J-E-S-U-S D. M-O-S-E-S
Jawapannya : B
Berikut adalah keserasian huruf Kaf…Faa..Ra… dengan CFR.
Kaaf (Arab) = C (Inggeris) – dalam Inggeris konsonan “C” berbunyi seperti “K” apabila dibaca
Faa (Arab) = F (Inggeris) – vokal huruf Faa sama dengan Inggeris huruf ‘F’.
Raa (Arab) = R (Inggeris) – vokal huruf ‘Raa’ sama dengan vokal Inggeris huruf ‘R’.
Maka, KaFiR = CFR.
Mengapa CFR dan Apakah CFR itu ?
Edward M. House
Tahun 1917 di New York, Wilson mengumpulkan sekitar 100 orang
penting untuk membahas perdamaian pasca perang. Dalam pertemuan itu
Woodrow Wilson mengayak pendapat dan merancang-gagas 14 poin resolusi
subjektif “penyelidikan”. Kemudian membacakannya di hadapan Kongres AS
pada Januari 1918. Kongres merespon dengan program solusi perekonomian
antar bangsa, perdagangan bebas dan pembentukan organisasi bangsa-bangsa
(yang kemudian mendorong terbentuknya Liga Bangsa-bangsa).Poin
subjektif perdamaian Wilson kemudian menjadi landasan konvensi
Perjanjian Versailles. Isi perjanjian adalah sanksi bagi Jerman hingga
wajib membayar semua kerugian akibat perang. lnilah penyebab resesi
dalam negeri Jerman hingga Adolf Hitler “kebakaran jenggot” dan merasa
perlu berkuasa untuk melawan hegemoni setelah Perjanjian Versailles.
Woodrow Wilson.
J.P. Morgan.
Rencana perdamaian Wilson ditolak Senat Amerika Serikat yang sigap
terhadap hal-hal yang membahayakan organisasi supernasional (antar
bangsa). Tak kehabisan akal dan stamina, Kolonel House berikut duta-duta
konferensi perdamaian Inggris dan Amerika Serikat berkoloni ulang di
Paris pada Mei 1919. Di sanalah terbentuk pakta Institute of
Internatinal Affairs. Koloni itu berambisi mengendalikan dunia dalam
satu pemerintahan internasional. Di lnggris “pemerintah maya” ini
dikenal dengan nama Royal Institute of International Affairs. Di Amerika
Serikat ia didirikan pada 21 Juni 1921 dengan nama the Council on
Foreign Relations (CFR: Dewan Hubungan Luar Negeri). Semua keputusan CFR
wajib ditaati setiap anggota; jika ada yang membocorkan risalah CFR,
maka pasti dikeluarkan dari organisasi.Kantor pusat CFR di Harold Pratt
House, New York City. Tempat ini disediakan bagi kaum elit kekuasaan
untuk menginap selama acara persekongkolan berlangsung.
Donaturnya adalah perusahaan Standard Oil, milik keluarga Pratt
Rockefeller. Semula, CFR memiliki 1600 anggota. Kemudian bertambah
rrienjadi 3300 orang melalui seleksi penerimaan anggota. Mereka terdiri
dari orang¬orang penting pengendali keuangan, politik,
informasi¬komunikasi dan kurikulum akademik.
Tim inti CFR, di antaranya adaIah Elihu Root, John Foster Dulles
dan Christian Herter. Ketiga orang ini pernah menjabat sebagai Menteri
Luar Negeri AS. Saudara John Foster Dulles, yaitu Allen Dulles, juga
anggota komplotan tersebut yang kelak menjadi Direktur CIA. Selanjutnya,
setiap pejabat setelah Allen Dulles rata-rata menjadi anggota CFR,
termasuk George Bush dan William Casey. John W. Davis dan Russel
Leffingwell adaIah anggota sekaligus pendiri CFR. Dua orang ini adaIah
“tangan kanan” Sang jutawan sekaligus donatur CFR, yaitu J.P Morgan.
Masih banyak anggota-anggota CFR yang terikat erat oleh J.P Morgan
sebagai pengendali CFR. Karenanya setiap anggota harus mengabdi kepada
kepentingan Morgan. Pengendalian ini berlanjut hingga sekarang.CFR tidak
sekedar mengendalikan CIA, tapi juga berkuasa mengontrol Departemen
Luar Negeri AS. Kendali kuasa ini terjadi sejak Presiden Truman
mendirikan Psychological Strategy Board (PSB; Dewan Strategi
Psikologis), tujuannya memuluskan jalan operasi psiko¬politik.
PSB harus dipimpin para anggota CFR, yaitu Gordon Gray dan Henry
Kissinger. Kemudian PSB menjerat Departemen Luar Negeri di berbagai
Negara melalui CIA.Eisenhower mengubah nama PSB menjadi Operation
Coordination Board (OCB; Dewan Pengendali Operasi). Tapi kemudian,
Presiden Kennedy membubarkan OCE. Kemudian para kolonial itu meIakukan
komite ad hoc yang disebut Special Group (Kelompok Khusus) dan terus
berlanjut hingga saat ini. Special Group juga menyediakan dirinya untuk
dikuasai para anggota CFR.
Henry Kissinger
Council of Foreign Relations (CFR) adalah sebuah organisasi politik luar negeri nonpartisan Amerika yg didirikan tahun 1921, berkedudukan di New York dan memiliki kantor lainnya di Washington DC. CFR juga memiliki sister organization bernama Royal Institute of International Affairs berkedudukan di London yg juga dikenal sebagai Chatham House Study Group, pemberi advis bagi pemerintahan Inggris.
CFR awalnya didanai oleh J.P. Morgan, Bernard Baruch, Otto Kahn, Jacob Schiff, Paul Warburg, dan John D. Rockefeller. Mereka adalah instrument yg membentuk the Federal Reserve.
Beberapa jurnalis internasional meyakini bahwa CFR merupakan organisasi yg sangat berkuasa dalam mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika. Para politikus berpengaruh, pelaku bisnis, akademisi, dan pemilik jaringan media terkenal hampir semuanya adalah anggota organisasi ini. Misi CFR adalah mempromosikan kebijakan politik luar negeri dan peran Amerika ke seluruh dunia. Namun sebenarnya, CFR adalah sebuah organisasi iblis! Mereka menggunakan pengaruhnya untuk menginfiltrasi New World Order (NWO-Tata Dunia Baru) ke dalam kehidupan rakyat Amerika dan penduduk dunia.
Beberapa nama politikus Amerika terkenal pernah bekerja di CFR, sebut saja beberapa yg pernah menduduki jabatan sebagai Direktur seperti Zbigniew Brzezinski (1972-77), David Rockefeller (1949-85), George H.W. Bush (1977-79), Henry Kissinger (1977-81), George Shultz (1980-88), Alan Greenspan (1982-88).
Richard B. Cheney, atau lebih dikenal Dick Cheney, wakil presiden AS, George W. Bush, juga pernah bekerja di CFR dari tahun 1987 s/d 1989. Zbigniew Brzezinski, yg menjabat tahun 1972 s/d 1977 adalah salah satu ‘orang-dalam’ presiden Barrack Obama. Ia adalah mentor Obama saat Obama studi di Columbia, sedangkan Zbigniew Brzezinski saat itu adalah ketua Institute on Communist Affairs. Jurubicara Columbia, Brian Connolly, memberi konfirmasi bahwa Obama pernah studi selama dua tahun di Columbia College, lulusan ilmu politik thn 1983. Informasi spesifik lainnya mengenai Obama tertutup.
Saat kampanye pemilihan presiden, yg sering diberitakan hanyalah mengenai Obama lulusan Harvard, jarang ada media yg membahas mengenai studinya di Columbia. Hal ini disebabkan karena CFR tentunya tidak ingin dunia tahu bahwa Zbigniew Brzezinski adalah mentor Obama saat ia studi di Columbia dan saat ini, Obama, merupakan boneka CFR melalui tangan Zbigniew Brzezinski.
Bukanlah kebetulan bahwa Obama dan Brzinski sejalan dengan rencana pemerintahan dunia komunis dan sosialis. Ikatan lama Obama dengan sang mentor komunis dan marxis ini telah terdokumentasi dengan baik di amerika dan world press. Banyak yg tidak tahu bahwa Zbigniew Brzezinski memegang peranan dalam peristiwa teror islam, sosialis, NWO (Tata Dunia Baru) dan merupakan mentor marxism bagi Obama.
Rasulullah SAW memberikan gambaran tentang ciri-ciri dajjal sebagai berikut:
1. Dari Annas رضي الله عنه, berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
…ألا إنه أعور وإن ربكم ليس بأعور وإن بين عينيه مكتب كافر فيه
“… ketahuilah sesungguhnya dia (dajjal) buta sebelah sedangkan Rabb kalian tidak buta. Dan sesungguhnya di antara kedua matanya tertulis KAFIR”(H.R.Bukhari).
2. Dalam riwayat lain disebutkan:
ثم تهجاها (ك ف ر) يقروه كل مسلم
“… kemudian mengejanya (kaf, fa, ra) semua muslim dapat membacanya.”(H.R.Muslim dalam shahihnya kitab Fitan (18/59-Syarh Imam Nawawi).
Bukti-bukti awal kemunculan dajjal sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW telah dapat kita saksikan, berikut penjelasannya.
Bukti #1:
Pasukan ini juga merupakan kesatuan anti teroris yang paling efektif di negara Israel. Bukan itu saja, perusahaan penerbangan Israel bernama IAI yang bekerja sama dengan agen pemerinta juga telah meluncurkan pesawat tempurnya yang diberi nama Kfir.
BuIan Februari 1941, CFR berhasil memegang kendali Departemen Luar
Negeri AS dengan membentuk Division of Spesial Riset (Divisi Riset
Khusus). Anggotanya terdiri dari para ilmuwan. Tujuannya adalah
menguasai dan mengendalikan riset-riset keamanan, senjata perang,
ekonomi dan politik.
Seperti halnya PSB dan OCB, Division of Spesial Riset adalah
“ladang subur” yang digarap serius oleh orang-orang CFR.SemuIa pendana
CFR adalah para bankir nakal dan para jutawan, termasuk Morgan,
Rockefeller dan Otto Khan. Saat ini CFR mendapatkan dana dari Departemen
Luar Negeri di beberapa Negara dan perusahaan-perusahaan raksasa;
termasuk Xerox, General Motors, Texaco dan The Rockefeller Brothers
Fund. CFR seperti saudara kembar Bilderbergs. Bedanya sangat tipis; CFR
tidak terlalu rahasia. CFR menyampaikan gagasan-gagasannya melalui
berbagai konferensi, pertemuan makan siang atau makan malam para elit
kekuasaan.CFR bertindak sebagai tanki pemikiran yang membanjiri dunia
dengan arus deras agenda penelitian global secara detil. Publikasi CFR
di luar Amerika Serikat melalui kabar dari mulut ke mulut.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa opini yang disemburkan oleh New
York Times sebelumnya dijajakan ke publik agar diketahui apakah berita
itu layak dimuat atau tidak. Demikian juga kebijakan luar negeri AS,
gagasannya harus terlebih dahulu digodok di tungku CFR sebelum
ditetapkan. Jarang kebijakan Deplu AS diputuskan sebagai kebijakan luar
negeri Amerika Serikat jika sebelumnya tidak dimuat majalah klub CFR.
Chester Ward.
Purnawirawan senior Angkatan laut Amerika Serikat sekaligus anggota
CFR, Laksamana Chester Ward menulis buku bersama Phyllis Schafly pada
tahun 1975. Judulnya Kissinger On The Couch. Dalam buku ini tertulis
kalimat: Jika para penguasa yang menjadi anggota CFR memutuskan bahwa
Pemerintah Amerika Serikat harus menentukan kebijakan khusus, maka
seluruh fasilitas riset CFR segera difungsikan mencipta argumen-argumen
intelektual maupun emosional. Tujuannya menyokong dan memuluskan
kebijakan itu, sekaligus mengacaukan dan menyingkirkan lawan-lawan
intelektual maupun politisnya.Henry Kissinger adalah sosok terkenal
setelah berhasil membudidaya relasi-relasi CFR, termasuk David
Rockefeller. Melalui CFR, Kissinger memperoleh skill politik dan
informasi dari Komisi Energi Atom, militer, CIA dan Departemen Luar
Negeri AS.
Bekal yang didapat dari lembaga-lembaga serius itu cukup membuatnya
layak menulis best-selling book; Nuclear Weapons and Foreign Policy.
Buku ini membahas tentang perang nuklir dan kemungkinan besar AS
memenangkannya.
Al Gore
Sejak Woodrow Wilson menjadi presiden Amerika Serikat, CFR mendapat
“jatah kursi” 100 pejabat adiministrasi kepresidenan. Misalkan, 100
administrator kepresidenan Bill Clinton yang merupakan 100 anggota CFR
menjadi duta besar AS di berbagai Negara. Mereka bertugas
menyebarluaskan propaganda federalisme dan globalisme. George W. Bush
dari Partai Republik dan lawannya, Al Gore dari Partai Demokrat yang
bertanding dalam pemilihan presiden tahun 2000, keduanya adalah anggora
CFR.CFR juga menjadi bidan lahirnya Marshall Plan dan NATO (North
Atlantic Treaty Organization) setelah terbit “surat sakti” yang
dialamatkan ke Departemen l;uar Negeri AS.
Kemudian peristiwa ini mendorong Presiden Truman bertindak cepat
menghadapi ancaman ekspansi Uni Soviet yang berhaluan komunis. Setelah
komunis Uni Soviet hancur, perhatian CFR semakin serius mengembangkan
persenjataan perang.Thomas Jefferson berpesan, “Aku tempatkan masalah
perekonomian di antara kebajikan utama dan terpenting di republik ini.
Memperdebatkannya adalah bahaya terbesar yang harus ditakuti.” Tampaknya
pesan ini sudah terlupakan.
(Secret Societies – 21 Organisasi Perusak Dunia – Michael Bradley hal. 58-64).
wahai para pembaca …
CFR=NWO=antiChrist .
Angelina Jolie saat ini adalah artis yang sedang digemari oleh banyak
orang. Selain sexy, artis ini juga dikenal lewat perannya dalam film
Lara Croft serta misi kemanusiaannya sebagai duta UNHCR yg sering
diliput oleh media massa. Tahun 2009 ini, ia masuk nominasi Oscar untuk
perannya dalam film Changeling. Namun hanya sedikit yg tahu bahwa ia
berencana untuk mengadopsi anak setan sehubungan dengan perjanjian yg
ditanda-tanganinya dengan Council of Foreign Relations (CFR). Jolie
mengatakan “Ya, saya akan membesarkannya sehingga ia dapat menghancurkan
dunia dan isinya. Aku tidak ingin melahirkannya”Council of Foreign Relations (CFR) adalah sebuah organisasi politik luar negeri nonpartisan Amerika yg didirikan tahun 1921, berkedudukan di New York dan memiliki kantor lainnya di Washington DC. CFR juga memiliki sister organization bernama Royal Institute of International Affairs berkedudukan di London yg juga dikenal sebagai Chatham House Study Group, pemberi advis bagi pemerintahan Inggris.
CFR awalnya didanai oleh J.P. Morgan, Bernard Baruch, Otto Kahn, Jacob Schiff, Paul Warburg, dan John D. Rockefeller. Mereka adalah instrument yg membentuk the Federal Reserve.
Beberapa jurnalis internasional meyakini bahwa CFR merupakan organisasi yg sangat berkuasa dalam mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika. Para politikus berpengaruh, pelaku bisnis, akademisi, dan pemilik jaringan media terkenal hampir semuanya adalah anggota organisasi ini. Misi CFR adalah mempromosikan kebijakan politik luar negeri dan peran Amerika ke seluruh dunia. Namun sebenarnya, CFR adalah sebuah organisasi iblis! Mereka menggunakan pengaruhnya untuk menginfiltrasi New World Order (NWO-Tata Dunia Baru) ke dalam kehidupan rakyat Amerika dan penduduk dunia.
Beberapa nama politikus Amerika terkenal pernah bekerja di CFR, sebut saja beberapa yg pernah menduduki jabatan sebagai Direktur seperti Zbigniew Brzezinski (1972-77), David Rockefeller (1949-85), George H.W. Bush (1977-79), Henry Kissinger (1977-81), George Shultz (1980-88), Alan Greenspan (1982-88).
Richard B. Cheney, atau lebih dikenal Dick Cheney, wakil presiden AS, George W. Bush, juga pernah bekerja di CFR dari tahun 1987 s/d 1989. Zbigniew Brzezinski, yg menjabat tahun 1972 s/d 1977 adalah salah satu ‘orang-dalam’ presiden Barrack Obama. Ia adalah mentor Obama saat Obama studi di Columbia, sedangkan Zbigniew Brzezinski saat itu adalah ketua Institute on Communist Affairs. Jurubicara Columbia, Brian Connolly, memberi konfirmasi bahwa Obama pernah studi selama dua tahun di Columbia College, lulusan ilmu politik thn 1983. Informasi spesifik lainnya mengenai Obama tertutup.
Saat kampanye pemilihan presiden, yg sering diberitakan hanyalah mengenai Obama lulusan Harvard, jarang ada media yg membahas mengenai studinya di Columbia. Hal ini disebabkan karena CFR tentunya tidak ingin dunia tahu bahwa Zbigniew Brzezinski adalah mentor Obama saat ia studi di Columbia dan saat ini, Obama, merupakan boneka CFR melalui tangan Zbigniew Brzezinski.
Bukanlah kebetulan bahwa Obama dan Brzinski sejalan dengan rencana pemerintahan dunia komunis dan sosialis. Ikatan lama Obama dengan sang mentor komunis dan marxis ini telah terdokumentasi dengan baik di amerika dan world press. Banyak yg tidak tahu bahwa Zbigniew Brzezinski memegang peranan dalam peristiwa teror islam, sosialis, NWO (Tata Dunia Baru) dan merupakan mentor marxism bagi Obama.
Rasulullah SAW memberikan gambaran tentang ciri-ciri dajjal sebagai berikut:
1. Dari Annas رضي الله عنه, berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
…ألا إنه أعور وإن ربكم ليس بأعور وإن بين عينيه مكتب كافر فيه
“… ketahuilah sesungguhnya dia (dajjal) buta sebelah sedangkan Rabb kalian tidak buta. Dan sesungguhnya di antara kedua matanya tertulis KAFIR”(H.R.Bukhari).
2. Dalam riwayat lain disebutkan:
ثم تهجاها (ك ف ر) يقروه كل مسلم
“… kemudian mengejanya (kaf, fa, ra) semua muslim dapat membacanya.”(H.R.Muslim dalam shahihnya kitab Fitan (18/59-Syarh Imam Nawawi).
Bukti-bukti awal kemunculan dajjal sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW telah dapat kita saksikan, berikut penjelasannya.
Bukti #1:
Israel memiliki brigade elit Israeli Defenses Force (IDF). Brigade
ini dibentuk sebagai “900th Brigade” atau Brigade ke-900, yang masuk
dalam unit paling elit satuan infanteri IDF di bawah Kementerian
Pertahanan Israel. Brigade Kfir berada di bawah komando Divisi 162
(Utzvat Haplada). Nama asli Brigade tersebut adalah “KFR”, karena sistem
huruf Ibrani tidak mengenal huruf hidup.
Pasukan ini juga merupakan kesatuan anti teroris yang paling efektif di negara Israel. Bukan itu saja, perusahaan penerbangan Israel bernama IAI yang bekerja sama dengan agen pemerinta juga telah meluncurkan pesawat tempurnya yang diberi nama Kfir.
Bukti #2:
Menurut penelitian Marrs, KAFIR yang dimaksudkan Rasulullah adalah
suatu simbolis dan perlu diteliti dengan mendalam. Marrs berpendapat
KAFIR yang dimaksudkan adalah organisasi CFR yang didirikan pada 1921 di
Washington, Amerika Serikat. CFR adalah singkatan dari Council on
Foreign Relationships didirikan setelah Perang Dunia Pertama dan
merupakan organisasi LSM orang-orang Yahudi terbesar yang berlindung
dibalik tujuan kebajikan masyarakat.
Texe Marrs, mantan pejabat senior militer Amerika yang telah melihat
berbagai perencanaan rahasia pemerintah Amerika sangat yakin dengan
penelitiannya karena semua anggota CFR terdiri dari presiden-presiden
Amerika sejak 1920-an sampai sekarang. Selain itu, ia juga beranggotakan
billionaire-bllionaire Yahudi seperti Rockefeller dan Rotschild.
Semenjak berdirinya CFR pada 1921, kebijakan luar negeri Amerika mulai berubah. Antara lain adalah mendukung berdirinya negara Israel, membantu perpindahan masyarakat Yahudi ke Israel, penindasan Palestina, serta perang dunia kedua.
Selain itu, PBB juga didirikan oleh anggota-anggota CFR yang menjadi pejabat penting dalam kementerian eksekutif di Amerika. Dan hal yang paling mencurigakan adalah sebelum terjadinya sesuatu peperangan, anggota-anggota CFR akan mengadakan rapat rahasia di hotel-hotel terkemuka milik orang-orang Yahudi. Hal ini dapat dilihat pada beberapa hari sebelum aksi Perang Iran-Irak, Perang Teluk 1991, Perang Afganistan, Perang Irak dan terbaru adalah perang melawan Iran yang sedang di rancang.
CFR dicurigai memiliki hubungan kuat dengan Illuminati. Untuk mengelabui masyarakat, CFR berkampanye menunjukkan perhatiannya terhadap isu-isu internasional. Hal ini, dapat kita lihat di situs resminya yaitu www.cfr.org yang berisi artikel-artikel politik yang menyesatkan informasi. Anda juga akan melihat bagaimana ada 2 orang Islam yang bergabung CFR sebagai Manager Director yaitu Fouad Ajami dan Farid Zakaria. Keduanya pendukung penuh Amerika saat berperang dengan Irak dan mereka juga individu yang menulis artikel-artikel menghasut orang Arab mendukung kebijakan luar negeri Amerika.
Menurut Myron Fagon dalam bukunya yang berjudul “Pawn In The GAMES”, tujuan akhir CFR adalah One World Government. Tujuan ini semakin mendekati kenyataan saat berdirinya PBB setelah perang dunia ke-2. Jika diteliti dengan seksama, PBB sebenarnya dikuasai oleh Dewan Keamanan yang beranggotakan 7 negara pemilik nuklir termasuk Jepang.
.
“….dan jika mereka berpaling, digantikan satu kaum selain kamu kemudian mereka tidak menjadi seperti kamu” (surah Muhammad, ayat 38).
“… mereka bertanya kepada Rasulullah s.a.w: “Siapakah mereka yang jika kami berpaling, kami akan digantikan dan mereka tidak akan jadi seperti kami?” jawab Rasulullah sambil menepuk tangannya ke bahu Salman al-Farisi, sambil bersabda: “dia dan kaumnya, sekiranya ad-Din terletak di bintang Suria nescaya akan dicapai oleh pemuda-pemuda daripada kalangan bangsa Parsi” (Tafsir Ibnu Kathir).
(dikeluarkan oleh Ibn Adi daripada ibn Abbas yang telah berkata:
apabila turunnya ayat {Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal
soleh, mereka itu sebaik-baik makhluk} telah bersabda Rasulullah (s)
pada Ali : (( ia adalah kamu dan Syiah kamu di hari kiamat adalah orang
yang meredha dan diredhai))
Dan dinukilkan ibn Mardawiyah daripada Ali yang telah berkata: Telah bersabda Rasulullah (s) untukku: ((tidakkah engkau mendengar firman Allah {Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itu sebaik-baik makhluk} ia adalah kamu dan Syiah kamu, di mana janjiku dan janjimu bertemu di telaga Haudh, jika telah datang kepadamu umat untuk perhitungan, mereka dalam kehilangan panduan lantas memohon pertolongan)).
==================================================================================
Komentar Pembaca:
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna ‘ahlulbait’ adalah isteri dari Nabi Ibrahim.
2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: ‘Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu ‘ahlulbait’ yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna ‘ahlulbait’ adalah Ibu Nabi Musa As. atau ya Saudara Nabi Musa As.
3. QS. 33:33: “…Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu ‘ahlulbait’ dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya QS. 33: 28, 30 dan 32, maka makna ahlulbait adalah para isteri Nabi Muhammad SAW. Sedangkan sesudah ayar 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 penggambaran ahlulbaitnya mencakup keluarga besar Nabi Muhammad SAW. isteri plus anak-anak beliau.
Coba baca catatan kaki dari kitab: Al Quran dan Terjemahannya, maka ahlulbaik yaitu KELUARGA RUMAHTANGGA RASULULLAH Berarti kel Saidina Muhammad SAW yg seharusnya, kedua orang tua beliau, tapai keduanya belum Muslim dan sudah meninggal, diri saidina Muhammad SAW sendiri, atau saudara kandungnya (tapi beliau anak tunggal), isteri-isterinya, anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan, sayangnya anak beliau yang lelaki tak ada yang sampai besar, tidak meninggalkan anak keturunan. Pewaris tahta Ahlul Bait yang terakhir ya Bunda Fatimah.
Oleh karena itu, keturunan Bunda Fatimah, Hasan, Husein dan lainnya yg perempuan ya tidak lagi masuk ahlul bait krn. nasabnya Saidina Ali bin Abi Thalib. Krn Al Quran hanya mengenal nasab dari laki-laki kecuali Isa bin Maryam (QS. 33:4-5).
Dengan adanya mukjizat ini, maka tidak ada satu golongan atau kelompok yang bisa mengklaim bahwa mereka adalah pewaris tahta ‘AHLUL BAIT’, otomatis yang ada itu adalah pewaris nasab Saidina Ali bin Abi Thalib.
Fatwa al-Azhar Mesir terhadap Mazhab Syiah dapat dirujuk kembali dalam kebanyakan media cetak pada 6 Juli 1959.
Pertanyaan:
Sesungguhnya setengah golongan manusia percaya, bahawa wajib beribadat dan bermuamalat dengan jalan yang sah dan berpegang dengan salah satu daripada mazhab-mazhab yang terkenal dan bukan daripadanya mazhab Syiah Imamiah atau mazhab Syiah Zaidiah. Apakah pendapat tuan bersetuju dengan pendapat ini dan melarang mengikuti mazhab Syiah Imamiah al-Istna Ashariyah misalannya?
Jawabnya:
1) Sesungguhnya Islam tidak mewajibkan seseorang Muslim mengikuti mana-mana mazhab pun adanya. Akan tetapi kami mengatakan setiap Muslim punyai hak untuk mengikuti satu daripada mazhab yang benar yang fatwanya telah dibukukan dan barangsiapa yang mengikuti mazhab-mazhab itu boleh juga berpindah ke mazhab lain tanpa rasa berdosa sedikit pun.
2) Sesunguhnya mazhab Jafari yang dikenali juga sebagai Syiah Imamiah al-Istna Asyariyyah dibenarkan mengikuti hukum-hukum syaraknya sebagaimana mengikuti mazhab Ahlul Sunnah.
Maka patutlah bagi seseorang Muslim mengetahuinya dan menahan diri dari sifat taksub tanpa hak terhadap satu mazhab. Sesungguhnya agama Allah dan syariatnya tidak membatas kepada satu mazhab mana pun. Para Mujtahid diterima oleh Allah dan dibenarkan kepada bukan Mujtahid mengikuti mereka dengan yang mereka ajar dalam Ibadah dan Muamalat.
Sign,
Mahmud Shaltut.
Demikian fatwa diumumkan pada 6 Julai 1959 dari pejabat Universiti al-Azhar kemudiannya disiarkan dalam media cetak antaranya:
1. Surat khabar al-Sha’ab Mesir, 7 Julai 1959.
2. Surat Khabar Lubnan, 8 Julai 1959.
Rasulullah bersabda: Seandainya agama itu berada pada gugusan bintang yang bernama Tsuraya niscaya salah seorang dari Persia atau dari putra-putra Persia akan pergi ke sana untuk mendapatkannya. (Shahih Muslim No.4618 Kitab Keutamaan Sahabat).
Syi’AH iMAMiYAH ADALAH AHLUSSUNNAH YANG SESUNGGUHNYA.
Kewajiban berpegang teguh dengan al-Quran dan Ahlul Bait.
Dalam Sunan Sittah (Kitab Hadis Enam) banyak kali menyebut bahawa nabi meninggalkan dua perkara yang beharga iaitu al-Quran dan Ahlul Bait umpamanya Sunan at-Tirmidzi hadis no. 3874, jilid 5, halaman 722, cetakan Victory Agencie Kuala Lumpur 1993.
Hadis seumpama ini boleh ditemui dalam Sahih Muslim hal. 1873 – 1874 juz 4 no. 2408, sunt: Muhd Fuad Abd Baqi, t.t, cet. Dar al-Fikr Bayrouth, Imam Ahmad di dalam musnadnya hal. 366 juz 4, al-Baihaqi di dalam Sunan al-Kubra hal. 148 juz 2 serta al-Darimiy di dalam Sunannya m/s 431-432 juz 2.
Allah (s) berfirman dalam surah Syura, ayat 23: {Katakanlah wahai Muhammad, tiada aku minta ganjaran atas seruan dakwahku melainkan kecintaan ke atas kerabat}.
Amin Farazala Al Malaya adalah seorang Syiah yang rajin mengkaji dan menyimpan rujukan beliau dalam bentuk salinan fotokopi. Hasil kerja beliau ini sangat berguna untuk menjelaskan siapakah Syiah yang sebenar dengan rujukan-rujukan daripada kitab-kitab Ahlussunnah sendiri.
Lima kitab nabi Musa (Pentateuch) dalam Bible tidak mahu ketinggalan
meramalkan 12 orang khalifah itu daripada keturunan nabi Ismail (a).
Berikut adalah petikan dari Perjanjian Lama Kitab Keluaran, Fasal 17,
ayat ke-20:
saudaraku…
“….dan jika mereka berpaling, digantikan satu kaum selain kamu kemudian mereka tidak menjadi seperti kamu” (surah Muhammad, ayat 38).
“… mereka bertanya kepada Rasulullah s.a.w: “Siapakah mereka yang jika kami berpaling, kami akan digantikan dan mereka tidak akan jadi seperti kami?” jawab Rasulullah sambil menepuk tangannya ke bahu Salman al-Farisi, sambil bersabda: “dia dan kaumnya, sekiranya ad-Din terletak di bintang Suria nescaya akan dicapai oleh pemuda-pemuda daripada kalangan bangsa Parsi” (Tafsir Ibnu Kathir).
(dikeluarkan oleh Ibn Adi daripada ibn Abbas yang telah berkata: apabila turunnya ayat {Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itu sebaik-baik makhluk} telah bersabda Rasulullah (s) pada Ali : (( ia adalah kamu dan Syiah kamu di hari kiamat adalah orang yang meredha dan diredhai))
Dan dinukilkan ibn Mardawiyah daripada Ali yang telah berkata: Telah bersabda Rasulullah (s) untukku: ((tidakkah engkau mendengar firman Allah {Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itu sebaik-baik makhluk} ia adalah kamu dan Syiah kamu, di mana janjiku dan janjimu bertemu di telaga Haudh, jika telah datang kepadamu umat untuk perhitungan, mereka dalam kehilangan panduan lantas memohon pertolongan)).
Dalam artikel yang lepas, saya telah menulis tentang Kelahiran Syiah, Akhlak Pengikut Syiah, dan lain-lain, yang berkaitan dengan mazhab ini, dan pengikutnya. Kali ini, saya telah menjumpai sebuah artikel yang lebih konprehensif dan menyeluruh tentang mazhab ini dan pengikutnya, serta dalil-dalil yang berkaitan(dalam bentuk point lagi..hehe), InsyaAllah. Silakan membaca, dengan nama Allah.
———————————————————
Efektifkah Sanksi Ekonomi DK-PBB Atas Iran?
Efektifkah sanksi ekonomi Dewan Keamanan PBB — terkait isu nuklir — yang dijatuhkan kepada Iran hari Sabtu 23 Desember (2006) lalu? Jawabannya gampang-gampang susah. Sanksi itu mungkin saja efektif karena disepakati seluruh anggota Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara; sehingga — jika kelak benar-benar konsisten dilaksanakan dan terbukti efektif — dampak negatifnya akan bereskalase luas
.
Apalagi itu mempertaruhkan kredibilitas PBB sebagai institusi dunia, dan juga Amerika Serikat (beserta sekutunya) sebagai negara adidaya (?). Seandainya sanksi itu tidak serius atau tidak bisa dikontrol konsistensi pelaksanaannya, maka wibawa AS — yang menjadi mandor dalam konspirasi itu — akan semakin anjlok seperti ikan pepes basi, dan itu bisa saja kemudian akan dijadikan sebagai faktor pendorong (accelerator factor) bagi Iran, Suriah, Hizbullah (bukan Hezbollah), Jihad Islam, dan Hamas untuk mempreteli atau meng-khitan-i setting and hidden agenda AS di Timur Tengah.
Jika skenario ini benar, yang paling merinding adalah Israel, sebab baginya, Iran merupakan ancaman terbesar dan oleh karenanya segala faktor yang berpotensi memperkuat wibawa dan pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah harus dipangkas sejak awal. Dan Israel menganggap proyek nuklir Iran sebagai faktor utama yang dimaksud.
Akan tetapi banyak pihak yang skeptis dengan keberhasilan sanksi tersebut (bahkan cenderung dianggap sebagai gertak sambal) mengingat dalam dunia yang dikangkangi ideologi neoliberalime (ultrakapitalisme) seperti saat ini, yang paling menentukan segalanya adalah uang atau “fulus”.
Salah satu adagium yang terkenal dalam praktik kapitalisme: “Ada uang Abang disayang, tidak ada uang Abang di-jewer”.
Maka, jangan heran ketika Iran dijatuhi sanksi ekonomi dan militer oleh AS sejak Revolusi Islam tahun 1979, justru AS sendiri yang melanggar sanksi itu di tahun 1980-an dengan diam-diam menjual senjata kepada Iran dalam skandal yang disebut Iran-Contra. Penjualan senjata itu adalah untuk mendapatkan dana yang akan disumbangkan — oleh AS — kepada gerilyawan Contra di Nikaragua, Amerika Latin. Kendati sanksi tersebut masih berlaku hingga sekarang, pengaruhnya praktis tidak terasa bagi Iran (mungkin sekadar ibarat gatal-gatal kecil di celah jari kaki), sebaliknya justru Presiden AS Ronald Reagen jatuh — bak nangka busuk — akibat skandal tersebut.
Jangankan Iran, Irak saja semasa kekuasaan Saddam Husein juga pernah dijatuhi sanksi ekonomi, tapi penjualan minyaknya (Irak) tetap saja berlangsung melalui pasar gelap (black market). Tentu tak sama dengan Irak, negara yang menerapkan sistem pemerintahan Wilayat-ul Faqih itu (Iran) sudah terlanjur mesra menjalin kerjasama proyek-proyek raksasa strategis dengan sejumlah negara di antaranya Rusia, China, dan beberapa negara Barat (Eropa), sehingga AS tidak akan mudah mendepak negara-negara tersebut dari rangkulan Iran.
Sekadar catatan, hingga saat ini China sangat mengandalkan pasokan minyak dari Iran untuk menjamin kebutuhan industrinya. Itu berarti jika pasokan minyak terganggu, industri dan roda perekonomian China akan mengalami stagnasi besar yang bermuara pada ketidakstabilan sosial-politik, bukan saja di dalam negeri China sendiri tapi juga di negara-negara yang memiliki hubungan ekonomi tradisional dengannya, seperti negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Dapat dibayangkan, berapa juta pengangguran yang akan ditimbulkan akibat penerapan sanksi (ekonomi) konyol itu.
Dari uraian di atas kita meragukan efektifitas sanksi ekonomi atas Iran itu. Mungkin bagi Iran sendiri akan menertawakannya karena mereka paham betul hadist Nabi saw bahwa manusia rawan terperosok pada tiga hal: perempuan, tahta (jabatan untuk tujuan duniawi semata), dan harta (uang). Dan kelemahan neoliberalisme yang menyembah uang itu pasti akan digunakan oleh Iran untuk memperkuat perjuangan menegakkan keadilan. Dalam hal ini, mungkin Iran akan kembali menggunakan modifikasi strategi senjata makan tuan (seperti yang pernah dipraktikkan dalam kasus Iran-Contra) untuk memperolok-olok sanksi ekonomi tersebut.
SEANDAINYA sanksi ekonomi atas Iran tidak efektif, apakah akan beranjak menjadi sanksi militer? Pertanyaan ini pun gampang-gampang susah untuk dijawab. Jika sanksi militer tidak diberlakukan (seandainya kelak terbukti sanksi ekonomi tidak efektif), maka wibawa AS dan sekutunya — termasuk DK-PBB — akan semakin anjlok. Bahkan AS akan menganggap dominasinya di kawasan Timur Tengah akan menjadi goyah seiring dengan menguatnya harga diri dan rasa percaya diri (self convidence) Iran, berikut para koleganya.
AS pun akan semakin dipusingkan dengan rengekan anak emasnya (yang sekaligus dianggapnya sebagai penyangga — buffer state — di Timur Tengah) Israel karena anak ini semakin merasa merinding membayangkan terjangan rudal Shahab-3 Iran yang mampu menjangkau Tel Aviv.
Sebaliknya, kalau sanksi militer terpaksa harus dipilih, AS tentu sudah mempertimbangkan konsekuensi seriusnya. Melalui departemen khusus yang mengkaji tentang Iran dan Islam Syiah yang ada dalam struktur CIA, AS pasti paham betul perbedaan antara Syiah di Irak dan Syiah di Iran. Kendati keduanya mayoritas sama-sama menganut mazhab Syiah Imamiah, namun militansi keduanya sangat berbeda. Dari perspektif historical background hal itu dengan mudah dipahami dalam beberapa rentetan kejadian menjelang syahidnya Imam Husein as — cucu kesayangan Rasulullah Muhammad saw — di Padang Karbala, khususnya pada momen di Kuffah.
Ketegaran Syiah Iran juga bisa kita saksikan pada kekokohan kepribadian pemuda Iran (Persia) Salman al-Farisi, yang oleh Rasulullah saw dijadikan sebagai salah seorang sahabat sejati. Namun yang paling penting adalah bahwa — terkait dengan penjabaran makna ayat Qur’an Surah al-Jumu’ah ayat 3 — Rasulullah saw pernah bersabda: “Andaikan iman terletak di bintang tsurayya (bintang kejora), orang-orang dari bangsa Salman ini (maksudnya: Iran) akan dapat menggapainya” (lihat hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Alu’lu Wal Marjan jilid II, juga oleh at-Turmudzi, dan an-Nasai).
“Seandainya iman itu terletak di bintang tsurayya (kejora), orang-orang dari kalangan penduduk Parsi (Iran) akan dapat menggapainya.” (Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Mardawiyah dari Qais bin Sa’ad bin Ubadah; juga lihat riwayat Bukhari dalam kitab Alu’lu Wal Marjan, jilid I).
Apakah hal itu pula yang antara lain mendorong Imam Ali (karamallahu wajhah) menikahkan puteranya, al-Husein, dengan Syahbanu, salah seorang puteri Raja Persia / Iran, yang keturunannya kini banyak menjadi ulama di Iran? Wallahu a’lam. Yang jelas kalau AS dan sekutunya menyulut api peperangan di Iran, yang pertama akan terbakar adalah Teluk Persia, khususnya Selat Hormuz. Sekadar catatan, melalui selat ini 30 hingga 40 persen pasokan minyak dunia dilewatkan, dan satu pulau strategis di tengah-tengah Teluk Persia adalah Pulau Abu Musa yang dijadikan salah satu pangkalan Angkatan Laut (AL) Iran yang armada lautnya dilengkapi sejumlah kapal selam berteknologi super canggih yang dibeli dari Rusia.
Maka, dapat diprediksi, pada hari pertama AS dan sekutunya melancarkan serangan militer, harga minyak dunia segera akan melambung ke angka sekitar 100 dollar AS per barrel (bahkan bisa lebih). Dan ini pasti akan menyengsarakan penduduk dunia.
***
Untuk membaca efektifitas gertakan militer AS dan sekutunya, sederhana saja. Cermatilah, kalau para gerilyawan di Irak saja sulit diatasi oleh AS — dan sekutunya — apatah lagi dengan menghadapi mobilisasi warga Syiah dan Suni yang anti AS (dan Israel) di seluruh kawasan Timur Tengah. Dan dalam kondisi dipojokkan bisa saja ulama Iran (Wali Faqih) terdorong untuk mengeluarkan fatwa bahwa membasmi tentara AS dan sekutunya identik dengan menggapai keimanan seperti yang ada di bintang Tsurayya, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
Selanjutnya, bagaimana pula mengatasi kemungkinan ribuan speed boat karet (yang dimuati bom, dan tidak bisa dideteksi oleh radar karena “karet” bersifat non-conductor) Pengawal Revolusi Iran yang akan disilewerkan secara serentak di Teluk Persia seraya menunggu perintah ke-syahid-an untuk ditabrakan ke lambung-lambung kapal perang AS dan sekutunya. Juga bagaimana mengatasi kemungkinan pesawat-pesawat tempur Iran yang sengaja diterbangkan untuk ditabrakkan ke sasaran musuh, di mana para pilotnya membawa Al-Qur’an sembari melantunkannya bersama-sama dengan melafadzkan shalawat Nabi?
Sebagaimana diketahui, sebelum AS dan sekutunya membombardir Irak, Presiden Irak Saddam (Husein) al-Tarkiti menitipkan 250 pesawat tempur super canggih “Mirage 2000” (buatan Perancis) kepada Iran dan hingga kini belum dikembalikan (mungkin oleh Iran, ini dianggap sebagai pampasan perang dan sebagai bagian dari kompensasi Perang Iran-Irak di masa lalu). Kalau untuk teknologi nuklir saja Iran berhasil melatih tenaga-tenaga ahlinya, mustahil untuk men-training pilot-pilot — yang akan menerbangkan pesawat-pesawat Mirage — itu tidak bisa. Apalagi kebutuhan pilot tersebut sangat urgen bagi Iran karena mereka sudah membeli puluhan pesawat tempur canggih Sukhoi dari Rusia dan telah berhasil membuat modifikasinya untuk diproduksi di dalam negeri.
Sebagai komparasi, gerilyawan mujahidin Hisbullah (Lebanon) saja — yang konon instrukturnya berasal dari ribuan Pengawal Revolusi Iran — sudah berhasil membuat sendiri rudal panggul anti tank canggih Mirkova yang diproduksi oleh Israel, dan ini membuat Israel babak belur (dan para jenderalnya geleng-geleng kepala dan frustrasi seperti “terasi”) pada peperangan beberapa saat lalu di Lebanon. Selain itu, besar kemungkinan dinas intelijen seperti CIA dan Mossad (Israel) sudah memperhitungkan bahwa pasca bubarnya Uni Sovyet dan negara-negara Eropa Timur, begitu banyak jenderal dan insinyur (yang bekerja di laboratorium dan industri-industri persenjataan) yang membutuhkan uang. Dan itu mungkin saja dimanfaatkan oleh Iran dengan membeli kemampuan teknologi mereka sekaligus (bukan hanya sekadar membangun pabrik senjata, seperti yang terjadi di banyak negara Dunia Ketiga).
TENTU saja kita tidak menghendaki skenario buruk seperti di atas menjadi kenyataan, karena esensi kemanusiaan adalah cinta damai; dan memang kedamaian itu indah. Dan bagi kita di Indonesia, paling hanya bisa berdoa atau ber-istighosah. Istighosah teruuuuuus!!
Seruan Imam Khomeini untuk Persatuan Ummat.
(Dikutib dan diedit dari Majalah Yaum Al-Quds, Rabiul Awal 1403 H oleh Forum Studi Politik dan Teknologi Nasional — Forum SPTN, Jakarta).
Pengantar Redaksi
“Kita menyaksikan rakyat dibodohi dengan dicekoki omongan bahwa pembangunan yang dibiayai dari utang itu wajar, dan utang itu sekarang sudah menyengsarakan rakyat,” demikian Kwik Kian Gie dalam pernyataannya pada acara deklarasi pendirian Pernasindo (Perhimpunan Nasionalis Indonesia). Lebih lanjut, menurut Kwik, untuk melawan pembodohan tersebut akan dimulai kampanye penyadaran. Kampanye ini akan mengajak media yang ada. Jika tidak mendapat sambutan, maka akan membuat media sendiri, misalnya dengan menyebarkan pidato penyadaran dalam kaset rekaman seperti yang dilakukan Imam Khomeini di Iran
(Kompas, 10 / 6 / 2006).
***
“Dunia Islam berada dalam keadaan yang buruk disebabkan perpecahan di antara berbagai kelompok, dan satu-satunya harapan dalam kegelapan ini ialah Imam Khomeini,” demikian Haidir Faruq Maududi (1 / 8 / 1982), seorang ulama Pakistan, putera Maulana Abul A’la Maududi (pendiri Jamaat Islami, Pakistan). Selanjutnya, ia mengatakan bahwa Imam Khomeini telah mampu menolak hegemoni dua super power (Amerika Serikat dan Uni Sovyet), dan telah membuat bangsa Iran menjadi suatu bangsa yang
bebas merdeka. (Dikutib dari majalah Yaum al-Quds, Rabiul Awal 1403 H).
***
Dijadikannya Imam Khomeini (pencetus Revolusi Islam di Iran) sebagai inspirator perjuangan oleh banyak tokoh pejuang pembebasan dan penegakkan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan hakiki menggelitik kita untuk terus menyelami corak dan substansi perjuangan Sang Imam, termasuk
murid-murid beliau.
***
Dari perspektif Al-Qur’an menarik untuk menyimak ayat sebagai berikut:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.”
(Al-Qur’an, Surah Al-Hujurat, ayat 13).
Bukankah substansi hakiki dari suku-suku itu adalah adat-istiadat dan kebudayaannya? Bukankah suatu bangsa terbentuk dari interaksi (komunikasi) dan kerjasama konstruktif (produktif) antara berbagai suku-adat yang ada? Bukankah “kerjasama konstruktif dan produktif” (juga lihat QS 5 : 2) merupakan makna hakiki dari “saling kenal-mengenal” seperti dinyatakan dalam ayat Al-Qur’an tersebut?
Sungguh, agama telah memberi ruang yang lapang bagi berbagai adat-istiadat dan kebudayaan untuk mengartikulasikan dirinya demi kemaslahatan bersama.
Selain itu, kita juga sepakat bahwa amar ma’ruf wa nahiy munkar merupakan kewajiban religius yang harus diamalkan bagi setiap Muslim. Namun, bila dicermati, al-ma’ruf dapat diartikan sebagai nilai-nilai kebaikan yang akarnya tumbuh dari tradisi masyarakat; sedangkan al-khair adalah nilai-nilai kebaikan yang bersumber dari wahyu Ilahi. Realitas ini menunjukkan betapa Islam menghargai pluralitas (beda dengan pluralisme) dan eksistensi multikultural (beda dengan multikulturalisme).
Paparan di atas merupakan sari pati yang dapat kami cerna dari pemikiran-pemikiran para murid Imam Khomeini seperti Ayatullah Mutahhari, Ayatullah Ali Khamenei, dan Ayatullah Hashemi Rafsanjani.
Sungguh, mereka telah memperkenalkan indahnya menjalin interaksi kemanusiaan yang setara atas dasar saling pengertian (beda dengan toleransi) dalam rangka membangun peradaban universal (lebih luhur dari globalisasi) yang berkeadilan dan bermartabat.
_________________
Kami menaruh simpati terhadap rakyat di seluruh dunia, dan kami mendukung (perjuangan) mereka.Adalah kewajiban mereka untuk memutuskan tangan-tangan yang sedang bersekongkol untuk merampok sumber-sumber kekayaan mereka.
Kaum Muslimin harus menyelesaikan masalah-masalah mereka dengan pengertian, bukan dengan saling berkonfrontasi. Adalah kewajiban religius bagi setiap Muslim untuk menyerukan persatuan. Siapa pun yang mengupayakan perpecahan berarti ia melakukan dosa besar yang tidak akan diampuni Tuhan.
Kesalahan ummat Islam yang paling mendasar adalah pengabaian mereka atas nilai-nilai hakiki Al-Qur’an. Padahal, jika mereka mengamalkan anjuran Allah, “Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai”, niscaya segala kesulitan politik dan kemasyarakatan yang mereka hadapi akan mudah teratasi, dan tidak ada satu kekuatan pun yang dapat memperdayai mereka. Wahai ummat, bangkitlah dan bergabunglah di bawah panji tawhid, lenyapkanlah segala perselisihan karena ambisi pribadi dan golongan, niscaya kalian akan dapat menguasai hak-hak kalian.
Sekiranya kalian telah bersatu dan memelihara hubungan persaudaraan yang Allah telah tetapkan, maka Afghanistan (juga Irak dan Lebanon — Redaksi) tidak akan menjadi sasaran penyerbuan, dan Palestina tidak akan mungkin dijajah.
***
PARA ulama dan intelektual Islam telah berusaha mempersatukan ummat — sejak masa-masa permulaan Islam — dan menjadikan mereka bersatu melawan kelaliman. Dan di mana pun mereka berada, mereka senantiasa membangun kerjasama dan saling pengertian.
***
ORANG-orang yang hendak memperdayai negeri-negeri kaum Muslimin untuk keuntungan mereka sendiri, menebarkan perselisihan dan perpecahan di kalangan kaum Muslimin. Anasir-anasir beberapa negara Barat sangat tidak menginginkan terjadinya persatuan Sunni dan Syiah.
Anda saksikan, setelah deklarasi Pekan Persatuan Islam (yang waktunya bertepatan dengan peringatan Maulid Rasulullah SAW) oleh Ayatullah Montazeri, segera terdengar dari Hijaz (Saudi Arabia) bahwa merayakan Maulid Nabi SAW adalah syirik. Maka, apa yang terjadi jika Iran merayakannya? Apakah bangsa Iran kemudian menjadi musyrik?
Apabila kaum Muslimin sedunia bersatu, mereka tidak akan dapat ditaklukkan di bawah dominasi negara-negara neo-imperialis. Sayangnya, pemerintah-pemerintah mereka menyepelekan nilai-nilai Al-Qur’an. Tidakkah mereka memerhatikan Iran — dengan persatuannya — mampu mengalahkan satu imperium yang didukung oleh kekuatan lengkap? Tidakkah mereka melihat bahwa Iran mampu menentang dominasi neo-imperialis Barat (AS) maupun Timur (Uni Sovyet)? Apabila kaum Muslimin — dengan penduduk hampir satu milyar — bersatu, Timur dan Barat tidak akan dapat berbuat apa-apa.
Mengapa pemerintahan tertentu di kawasan Timur Tengah telah melupakan kejahatan Israel dan menyerang Iran, padahal Iran sedang membela Islam dan nilai-nilai Al-Qur’an? Kini, bahan bakar minyak (BBM) — yang menjadi nadi hidup negara-negara hegemonik — berada dalam kontrol kaum Muslimin. Maka, mengapa mereka melayani dan bertindak sebagai pasar bagi Amerika Serikat dan Uni Sovyet (sekarang sudah bubar — Redaksi)? Itu karena mereka tidak memiliki pertumbuhan politik yang sehat. Alhamdulillah, sekarang Iran telah merdeka (secara konstitusi, politik, ekonomi, kebudayaan, militer maupun ideologi — Redaksi) dan tidak ada kekuatan asing yang campur tangan di sini.
Segala kecemasan dan frustrasi kekuatan-kekuatan congkak itu bersumber dari kenyataan bahwa mereka tidak sanggup mencampuri urusan-urusan Iran. Mereka tidak akan sanggup berbuat begitu hingga kapan pun. Insya Allah.
***
PADA saat ini, ketika kekuatan-kekuatan hegemonik dunia telah dimobilisasi untuk memerangi Islam (dan Iran), penguasa-penguasa tertentu di negeri-negeri Muslim — dengan bantuan kaum Zionis sedunia dan kekuatan-kekuatan neo-imperialiastik — sedang menebarkan perpecahan di kalangan kaum Muslimin, sehingga kaum Muslimin harus memperkokoh persatuan dengan berpegang teguh pada kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa, dan harus terus maju dengan semangat revolusioner.
Kaum Muslimin dan seluruh rakyat yang tertindas jangan sampai tertipu dengan manufer licik mereka, dan agar menyelamatkan diri dari cengkeraman mereka.
Berbahagialah di suatu masa ketika seluruh pemerintahan akan bersatu padu bersama rakyat, dan bangkit bersama, sehingga tangan-tangan superpower (?) terputus dari negara-negara mereka.
Apabila kita bersatu tidak akan ada lagi masalah Al-Quds (Masjid al-Aqsa), dan juga kerumitan-kerumitan lainnya. [**]
Revolusi Islam Iran tahun 1979 adalah kebangkitan rakyat yang bersumberkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam. Pasca kemenangan revolusi, pemerintah bersama rakyat Iran bergotong-royong membangun kembali negerinya di berbagai bidang. Islam sebagai agama yang sempurna dan komprehensif, selalu menekankan pentingnya mengembangkan ilmu pengetahuan dan memajukan taraf hidup umat. Terkait hal ini, Islam mengajarkan dua prinsip utama, yaitu: pertama, sikap mandiri dan tidak bergantung pada non-muslim, dan kedua adalah percaya diri dan bertawakkal kepada yang Maha Kuasa untuk memajukan kehidupan umat muslim.
Kitab suci Al-Quran, dalam surat An-nisa ayat 141 menegaskan pentingnya kemerdekaan dan kemandirian umat Islam. Al-Quran menuturkan, “…Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang mukmin”. Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa masyarakat muslim dari segi politik, ekonomi, budaya, militer, dsb, harus sedemikian kuat sehingga masyarakat non-muslim tidak mampu menguasainya. Ajaran luhur Islam ini merupakan daya penggerak bagi kaum muslim untuk memutus ketergantungan mereka terhadap pihak lain dan menentang penjajahan atas dirinya. Pesan kemandirian inilah yang selalu diperjuangkan Revolusi Islam. Sepanjang 29 tahun sejak kemenangan Revolusi Islam, Republik Islam Iran berhasil mencapai kemajuan besar di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, ekonomi, sosial, dan militer.
Sejak masa-masa awal kemenangan Revolusi Islam, masalah kemandirian di bidang ekonomi senantiasa menjadi perhatian utama. Pasalnya, pada era pra-revolusi, akibat kesalahan fatal politik Rezim Pahlevi, menyebabkan Iran amat bergantung dengan Barat, khususnya AS. Sebaliknya, pasca kemenangan Revolusi Islam, negara-negara Barat berupaya menekan dan mengancam Republik Islam Iran dengan pelbagai cara, termasuk dengan menerapkan embargo ekonomi. Karena itu, Iran pun berusaha mencapai kemandirian di bidang pertanian dan industri. Upaya ini bahkan terus dilanjutkan, meski di saat Iran menjalani masa-masa sulit perang yang dipaksakan oleh Rezim Ba’ats, Irak selama delapan tahun. Upaya tiada kenal lelah inipun, akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan. Iran berhasil mencapai swasembada gandum, sebuah komoditas strategis pertanian. Sejak tahun lalu, Iran bahkan sanggup mengekspor hasil produksi gandumnya ke sejumlah negara. Begitu pula di berbagai komoditas pertanian lainnya. Iran juga berhasil meraih kemajuan dengan menerapkan program mekanisasi pertanian.
Salah satu dampak buruk yang diwariskan sistem perekonomian Rezim Pahlevi dan masih berpengaruh hingga kini adalah ketergantungan Iran terhadap pendapatan minyak bumi. Masalah ini membuat struktur ekonomi menjadi rapuh, namun dengan usaha keras pemerintah Republik Islam Iran, ketergantungan terhadap pendapatan minyak pun perlahan-lahan mulai dibatasi. Sebagai misal, pada tahun 2007-2008 ini, komposisi pendapatan minyak dalam anggaran negara Iran kurang dari 50 persen. Sebaliknya, dalam beberapa tahun terakhir pendapatan dari sektor non-minyak makin naik secara signifikan. Berdasarkan sejumlah data, pendapatan Iran di sektor non-minyak pada tahun 2006 mengalami peningkatan 47 persen atau sekitar 16 miliar USD. Peningkatan ini membuat situasi ekonomi Iran relatif bisa bertahan meski harga minyak dunia mengalami fluktuatif.
Di sisi lain, untuk memanfaatkan secara optimal cadangan minyak, Iran berupaya meningkatkan produksi komoditas petrokimia dan olahan minyak lainnya agar lebih bermanfaat dan bernilai. Sehingga pada periode 2007-2008, produksi petrokimia Iran meningkat lebih dari 30 juta ton. Rencananya tiga tahun lagi, produksi di sektor ini akan ditingkatkan menjadi 58 juta ton.
Salah satu produksi industri Iran yang berhasil diekspor sejak beberapa tahun terakhir adalah produk otomotif. Iran mengekspor kendaraan penumpang dan barangnya ke berbagai negara seperti Syria, Turkmenistan, Afghanistan, Azerbaijan, dan Venezuela. Iran juga menjalin kerjasama pembangunan pabrik mobil dengan sejumlah negara. Pada tahun 2006, Iran mengeskpor lebih dari 30 ribu kendaraan senilai 350 juta USD. Pembangunan di bidang infrastruktur, seperti pembangunan jalan, rel kereta api, jembatan, jalan tol dalam kota, dan kereta api bawah tanah (subway) merupakan langkah pembangunan paling kentara pasca revolusi.
Kemajuan lain ekonomi Iran pasca Revolusi Islam adalah meningkatnya investasi asing, padahal Iran saat ini masih berada di bawah tekanan sanksi ekonomi AS. Tahun lalu, investasi asing di sektor perminyakan, yang merupakan salah satu bidang yang paling dikhawatirkan oleh AS, mengalami peningkatan sekitar 9 persen. Begitu juga di bidang gas, tingkat eksplorasi, produksi, dan ekspor di bidang ini mengalami peningkatan signifikan. Pada bulan Februari ini, menteri perminyakan Iran melaporkan adanya penemuan ladang gas baru dengan cadangan gas sebesar 11 triliun kaki kubik. Iran adalah negara pemilik cadangan gas terbesar kedua di dunia, setelah Rusia. Selain itu, Teheran juga telah menjalin beragam kontrak kerjasama di bidang gas dengan negara-negara lain. Sebagai contoh, baru-baru ini Iran dan Austria menandatangani kontrak ekspor gas senilai 50 miliar USD dan kerjasama produksi gas dengan Malaysia senilai 16 miliar USD.
Salah satu slogan utama Revolusi Islam Iran adalah meningkatkan taraf hidup rakyat, khususnya kalangan menengah ke bawah dan mewujudkan keadilan sosial. Karena itu, pemerintah Republik Islam Iran berusaha keras meningkatkan taraf hidup masyarakat berpendapatan rendah. Terlebih khusus di era kepemimpinan Presiden Ahmadinejad, yang lebih fokus untuk merealisasikan visi keadilan yang yang disuarakan oleh Revolusi Islam. Program kunjungan ke daerah Presiden Ahmadinejad beserta kabinetnya merupakan upaya serius pemerintah untuk menyentuh secara langsung persoalan rakyat di berbagai daerah sehingga bisa diupayakan tindakan yang lebih cepat untuk mengatasi persoalan daerah. Selama dua tahun pertama masa kepemimpinannya, Presiden Ahmadinejad berhasil mengunjungi 30 propinsi. Kini, di paruh kedua masa kepemiminannya, dia pun melaksanakan kembali rangkaian safari ke berbagai daerah untuk menganalisa dan menindaklanjuti kebijakan sebelumnya.
Masih di bidang pembangunan keadilan sosial, Pemerintahan Ahmadinejad juga mengeluarkan program pembagian ‘saham keadilan’. Lewat program ini, saham perusahaan-perusahaan negara dibagikan kepada kalangan masyarakat berpendapatan rendah, sementara hasil keuntungannya akan dikembalikan lagi kepada mereka.
Dalam surat Al-Anfal ayat 60 kepada kaum muslimin menyatakan: “Dan siapkanlah untuk menghadapai musuh, dengan kekuatan apa saja yang kamu sanggupi…”. Di ayat lainnya, Al-Quran berpesan kepada kaum muslimin pentingnya memiliki kesiapan militer untuk menghadapi kemungkinan adanya ancaman musuh. Berdasarkan pesan-pesan Al-Quran inilah, pasca revolusi Islam, angkatan bersenjata Republik Islam Iran berusaha membangun kekuatannya untuk menghadapi ancaman musuh. Agresi militer Rezim Ba’ats melawan Iran di dekade 80-an, dan ancaman tanpa henti AS, merupakan pelajaran berharga bahwa Iran mesti memperkuat daya pertahanan militernya di hadapan segala bentuk agresi musuh.
Kendati Iran pasca revolusi, menghadapi beragam tekanan dan embargo, namun para ilmuan dan teknisi militer Iran tidak pernah menyerah untuk memajukan kekuatan pertahanan negaranya. Tak heran bila kini Iran berhasil meraih keberhasilan yang tidak pernah diduga sebelumnya di bidang persenjataan modern. Angkatan bersenjata RII, saat ini berhasil membuat dan mengembangkan berbagai bentuk roket, seperti roket darat ke darat, darat ke laut, dan darat ke udara. Begitu pula di bidang pembuatan helikopter dan pesawat tempur, para ilmuan Iran berhasil mencapai kemajuan yang menarik di bidang ini. Sejumlah pesawat tempur berteknologi tinggi baik berjenis tanpa awak maupun standar, berhasil dibuat oleh Iran.
Angkatan darat militer Iran juga berhasil membuat peralatan perang modern lainnya seperti, tank, panser, meriam, dan beragam bentuk senjata personal. Begitu pula di matra laut, kekuatan pertahanan laut Iran juga berhasil menorehkan prestasi gemilang. Seperti pembuatan beragam jenis kapal perang dan perahu cepat militer serta beragam persenjataan penting lainnya. Di bidang perangkat militer elektronik, Iran juga berhasil membuat gebrakan baru di bidang ini. Tak heran jika kini Iran menyatakan siap mengadapi ancaman perang elektronik.
Kemajuan mengagumkan Iran di bidang industri militer membuat sejumlah negara kian tertarik menjalin kerjasama dengan Iran. Saat ini, Iran telah mengekspor hasil-hasil industri militernya ke 57 negara.
Revolusi Islam Iran telah memberikan karunia, berkah dan keberhasilan yang begitu berharga bagi rakyat Iran. Revolusi ini telah menghadiahkan nilai-nilai luhur seperti tuntutan kemerdekaan, kebangkitan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kemandirian. Nilai-nilai inilah yang mendorong rakyat Iran untuk terus berjuang memutus ketergantungan di bidang ekonomi, politik, dan budaya asing serta mewujudkan keadilan ekonomi dan kemajuan iptek.
Islam senantiasa menekankan perlunya menuntut ilmu. Ada banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi yang mengajak kaum muslimin untuk menuntut ilmu di manapun dan kapanpun. Ajakan ini disikapi secara serius oleh pemerintah dan rakyat Iran. Pada tahap awal, pemerintah Republik Islam Iran berusaha membukan peluang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat untuk bisa mengenyam pendidikan formal, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pasal 30 UUD Republik Islam Iran menyatakan, “Pemerintah berkewajiban menyediakan pendidikan dan pengajaran gratis bagi seluruh rakyat hingga akhir tingkat pendidikan menengah dan mengembangkan pendidikan tinggi secara gratis pula hingga semampunya”.
Sejak awal Revolusi Islam, pemerintah Iran telah mencanangkan program perang melawan buta huruf. Terkait hal ini, Bapak Pendiri Revolusi Islam, Imam Khomeini menugaskan dibentuknya Lembaga Kebangkitan Melek Huruf. Upaya kontinyu dan tak kenal lelah lembaga ini berhasil menurunkan secara drastis angka buta huruf. Sebelum Revolusi Islam, angka buta huruf di Iran mencapai 50 persen, namun pasca Revolusi angka ini berhasil ditekan menjadi 10 persen. Prestasi cemerlang Lembaga Kebangkitan Melek Huruf ini bahkan berkali-kali mendapat pujian dan penghargaan dari lembaga-lembaga internasional, termasuk Unesco.
Di sisi lain, dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan di Iran terus mengalami kemajuan dan pertumbuhan yang pesat baik secara kualitas maupun kuantitas. Setiap tahun, terdapat banyak sekolah yang dibangun di berbagai kawasan di Iran. Pemerintah dan para prakstisi pendidikan juga terus berusaha menyesuaikan kurikulum dan metode pendidikannya dengan pelbagai hasil temuan baru di bidang ilmu pengetahuan.
Dunia perguruan tinggi Iran juga mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat pasca Revolusi Islam. Meski angka para peminat pendidikan tinggi di Iran terus meningkat tajam, namun begitu, kini kapasitas kursi pendidikan di perguruan tinggi telah mencapai lebih dari satu juta 200 ribu kursi. Fenomena lain yang menarik di dunia kampus Iran adalah lebih dari 60 persen mahasiswa Iran adalah kaum hawa. Kenyataan ini merupakan salah satu efek dari upaya pemerintah memajukan peran kaum perempuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah makalah ilmiah para ilmuan Iran yang berhasil diterbitkan oleh berbagai majalah dan media ilmiah ternama dunia kian meningkat. Keberhasilan di bidang ini merupakan salah satu indikator kemajuan sains di setiap negara. Ironisnya, meski media-media ilmiah Barat mengklaim dirinya bersikap secara obyektif namun sebagian masih menolak untuk merilis makalah ilmiah para ilmuan Iran.
Pasca Revolusi Islam, para pakar sains dan teknologi di Iran berhasil mencapai kemajuan yang pesat, bahkan tergolong sebagai lompatan ilmiah. Teknologi nano sebagai salah satu dari empat teknologi paling bergengsi dan rumit di dunia, telah bertahun-tahun menjadi fokus perhatian dan penelitian para ilmuan Iran. Teknologi ini bahkan bisa memperbaiki molekul dan sel-sel badan yang rusak. Teknologi nano biasa dimanfaatkan untuk keperluan kedokteran, pertanian, industri, dsb. Hingga kini, Iran tergolong sebagai negara maju di bidang teknologi nano dan berhasil memproduksi sejumlah komoditas dengan bantuan teknologi nano.
Salah satu keberhasilan lainnya Iran di bidang iptek adalah prestasi cemerlang di bidang stem cell atau sel punca. Selama bertahun-tahun, para ilmuan Iran telah mengembangkan teknologi sel punca untuk pengobatan dan keperluan kedokteran lainnya. Sel punca ini mampu memproduksi beragam jenis sel tubuh manusia, karena itu, sel ini memiliki peran yang amat vital. Para ilmuan Iran juga berhasil memanfaatkan teknologi sel punca untuk menyembuhkan beragam penyakit akut yang selama ini sulit diobati. Seperti penyembuhan penyakit buta dan beragam kasus lainnya. Namun prestasi paling berkesan di bidang ini adalah keberhasilan para ilmuan Iran mengkloning seekor kambing dengan memanfaatkan sel punca. Prestasi ini merupakan bukti kemajuan Iran di bidang kedokteran, khususnya dalam reproduksi sel punca.
Pusat Riset Ruyan merupakan lembaga penelitian yang berhasil mengembangkan teknologi stem cell atau sel punca di Iran. Televisi CNN dalam laporannya mengenai kemajuan Iran di bidang teknologi ini menuturkan, “Pusat Riset Ruyan adalah salah satu sentra penelitian sel punca janin di Iran. Di lembaga ini, sains berkembang pesat”. CNN dalam laporannya ini juga menambahkan, salah satu penyebab kemajuan Iran di bidang iptek adalah karena para pemimpin negara ini menghendaki ilmu pengetahuan.
Salah satu keberhasilan Iran lainnya di bidang kedokteran adalah pembuatan obat IMOD. Obat ini berfungsi untuk meningkatkan fungsi ketahanan tubuh di hadapan virus AIDS. Keampuhan obat ini bahkan telah diakui oleh otoritas kedokteran dunia. Pada tanggal 3 Februari yang lalu, para pakar farmasi Iran juga berhasil mengeluarkan obat baru Angi Pars, obat ini berfungsi untuk menyembuhkan luka penyakit diabetes atau kencing manis, sehingga bisa mencegah terjadinya amputasi. Begitu juga di bidang kedokteran lainnya, para ilmuan kedokteran Iran berhasil membuat terobosan baru dalam metode operasi, seperti operasi otak dan saraf, jantung, dan mata. Saat ini, di kawasan Timur Tengah, Republik Islam Iran terbilang sebagai negara paling maju di bidang kedokteran.
Isu nuklir Iran adalah topik yang begitu akrab. Namun, dibalik polemik yang sengaja dihembuskan Barat untuk menentang kemajuan Iran di bidang ini, ternyata Iran menyimpan prestasi yang mengagumkan di bidang nuklir. Meski Iran berada di bawah tekanan dan embargo, namun negara ini tetap berhasil mencapai prestasi cemerlang dalam teknologi nuklir. Selama ini, negara-negara Barat, khususnya AS memanfaatkan nuklir untuk membuat bom pemusnah massal, karena itu mereka juga berpikir bahwa Iran memanfaatkan teknologi nuklir untuk kepentingan militer. Padahal, teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang positif, seperti sebagai sumber energi listrik. Atas dasar inilah, Iran mengembangkan teknologi nuklir. Langkah ini dilakukan untuk menjadikan nuklir sebagai sumber energi alternatif. Selain dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, teknologi nuklir juga bisa digunakan untuk keperluan kedokteran, dan rekayasa genetika di bidang pertanian dan peternakan.
Untuk menghilangkan adanya kecurigaan Barat terhadap program nuklir sipil Iran, para pejabat tinggi Tehran telah berkali-kali menggelar dialog dengan negara-negara Barat dan menjalin kerjasama yang transparan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Tahun lalu, Presiden Ahmadinejad mengumumkan, bahwa Republik Islam Iran secara resmi telah memasuki fase industrialisasi produksi bahan bakar nuklir. Upaya ini merupakan salah satu bentuk tekad nyata Iran untuk mencapai kemandirian di bidang nuklir.
Baru-baru ini, tanggal 4 Februari lalu, Iran juga berhasil menorehkan prestasi baru di bidang teknologi antariksa. Pembangunan stasiun peluncuran antariksa dan peluncuran roket pembawa satelit Safir merupakan kesuksesan terbaru Iran di bidang ini. Seluruh keberhasilan tersebut merupakan berkah kemenangan Revolusi Islam dan buah prestasi iman, ikhtiar, persatuan rakyat Iran serta kepemimpinan bijaksana Pemimpin Revolusi Islam Iran.
Pencapaian antariksa Iran ini diraih ketika negara ini menanggung sanksi nyaris selama 30 tahun hingga tulisan ini dibuat. Sanksi yang dipelopori oleh Amerika ini telah mencegah masuknya beberapa barang dalam daftar yang sangat panjang, termasuk suku cadang pesawat penumpang dan bahkan banyak obat-obatan. Amerika dan sekutunya memproduksi Bom Nuklir dalam jumlah yang sangat besar setiap tahunnya, mengirimkan roket-roket mereka ke luar angkasa, namun ketika Iran berhasil mengirimkan satu satelit percobaannya dari dalam negeri, mereka [Amerika dan sekutunya] mengecam kemajuan tersebut sebagai sebuah ancaman. Iran merupakan negara yang menjadi simbol kemandirian, sebuah simbol tanpa hegemoni Amerika dan sekutunya, bahwa sebuah negara tanpa campur tangan Amerika akan lebih mampu berkembang dan maju. Sebuah kemandirian yang tidak dapat diterima oleh Amerika dan sekutunya, Amerika dengan pengaruhnya menjatuhkan sanksi lewat PBB dan menyebarkan propaganda dalam mengucilkan Iran dari dunia Internasional, namun hal tersebut menjadi bumerang bagi tatanan perekonomian dan citra Amerika di dunia yang semakin memburuk.
Iran merupakan negara ke-8 yang berhasil mengorbitkan satelit dalam negeri-nya ke luar angkasa. Omid merupakan satelit ketiga buatan Iran yang berhasil dikirim keluar angkasa, dan Teheran berencana mengirimkan astronot pertamanya keluar angkasa pada 2021.
Kemajuan pesat Iran di bidang sel punca ini sendiri mula-mula dipicu oleh banyaknya korban perang Iran-Irak yang terkena gas kimia Irak. Kebanyakan korban itu mengalami kerusakan sel kulit dan sejenisnya, sehingga mendorong ilmuwan-ilmuwan Iran untuk mencari solusi tepat mengobati mereka.
Pemicu lainnya adalah fatwa Pemimpin Tinggi Spiritual Iran, Ali Khamenei, yang melegalkan riset dan aplikasi teknologi sel punca. Khamenei memang dikenal sebagai pendorong utama kemajuan sains dan teknologi Iran sejak dia menjabat sebagai presiden tahun 80-an. Anggaran riset di bidang sains dan teknologi di Iran termasuk yang terbesar di seluruh dunia Islam.
Fakta lain yang lebih mengejutkan, dalam bidang sel punca ini, Iran berhasil mengalahkan AS dan sejumlah negara Eropa Barat yang masih melarang riset di bidang ini karena alasan-alasan etis.
Lalu Selanjutnya:
(Berbagai-Sumber- Dari ABNS)
Semenjak berdirinya CFR pada 1921, kebijakan luar negeri Amerika mulai berubah. Antara lain adalah mendukung berdirinya negara Israel, membantu perpindahan masyarakat Yahudi ke Israel, penindasan Palestina, serta perang dunia kedua.
Selain itu, PBB juga didirikan oleh anggota-anggota CFR yang menjadi pejabat penting dalam kementerian eksekutif di Amerika. Dan hal yang paling mencurigakan adalah sebelum terjadinya sesuatu peperangan, anggota-anggota CFR akan mengadakan rapat rahasia di hotel-hotel terkemuka milik orang-orang Yahudi. Hal ini dapat dilihat pada beberapa hari sebelum aksi Perang Iran-Irak, Perang Teluk 1991, Perang Afganistan, Perang Irak dan terbaru adalah perang melawan Iran yang sedang di rancang.
CFR dicurigai memiliki hubungan kuat dengan Illuminati. Untuk mengelabui masyarakat, CFR berkampanye menunjukkan perhatiannya terhadap isu-isu internasional. Hal ini, dapat kita lihat di situs resminya yaitu www.cfr.org yang berisi artikel-artikel politik yang menyesatkan informasi. Anda juga akan melihat bagaimana ada 2 orang Islam yang bergabung CFR sebagai Manager Director yaitu Fouad Ajami dan Farid Zakaria. Keduanya pendukung penuh Amerika saat berperang dengan Irak dan mereka juga individu yang menulis artikel-artikel menghasut orang Arab mendukung kebijakan luar negeri Amerika.
Menurut Myron Fagon dalam bukunya yang berjudul “Pawn In The GAMES”, tujuan akhir CFR adalah One World Government. Tujuan ini semakin mendekati kenyataan saat berdirinya PBB setelah perang dunia ke-2. Jika diteliti dengan seksama, PBB sebenarnya dikuasai oleh Dewan Keamanan yang beranggotakan 7 negara pemilik nuklir termasuk Jepang.
.
Kebangkitan Islam Menurut Al Quran dan Hadis Sunni Terjadi di Iran !! Iran siap perangi Dajjal Amerika.
Nubuat kebangkitan Islam di Iran dalam Al Quran :“….dan jika mereka berpaling, digantikan satu kaum selain kamu kemudian mereka tidak menjadi seperti kamu” (surah Muhammad, ayat 38).
“… mereka bertanya kepada Rasulullah s.a.w: “Siapakah mereka yang jika kami berpaling, kami akan digantikan dan mereka tidak akan jadi seperti kami?” jawab Rasulullah sambil menepuk tangannya ke bahu Salman al-Farisi, sambil bersabda: “dia dan kaumnya, sekiranya ad-Din terletak di bintang Suria nescaya akan dicapai oleh pemuda-pemuda daripada kalangan bangsa Parsi” (Tafsir Ibnu Kathir).
Begitu juga Surah Jumuah ayat 3 dalam Sunan Tirmidzi menceritakan hal yang sama.
Perkataan Syiah sendiri bermaksud ‘pengikut’ atau ‘golongan’. Hari ini
perkataan Syiah banyak difokuskan kepada pengikut Imam Ali bin Abi Talib
(a). Antara yang menarik perhatian kita adalah perkataan Syiah itu
pernah diabadikan dalam beberapa kitab tafsir antaranya ialah Tafsir Dur
Mathur Fi Tafsir Ma’thur, jilid ke-8, halaman 589:
Dan dinukilkan ibn Mardawiyah daripada Ali yang telah berkata: Telah bersabda Rasulullah (s) untukku: ((tidakkah engkau mendengar firman Allah {Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itu sebaik-baik makhluk} ia adalah kamu dan Syiah kamu, di mana janjiku dan janjimu bertemu di telaga Haudh, jika telah datang kepadamu umat untuk perhitungan, mereka dalam kehilangan panduan lantas memohon pertolongan)).
Salam wa rahmatollah. Bismillah.
Pelbagai jenis propaganda dan fitnah telah ditaburkan kepada bangsa
ini demi memuaskan hati sesetengah sesetengah musuh Islam dalam
mencapai objektif jahat mereka. Apatah lagi, majoriti dari bangsa ini
mengikuti mazhab yang sangat-sangat dibenci oleh musuh agama. Mereka
lupa dan buat-buat lupa bahawa bangsa ini adalah bangsa harapan Islam,
pelindungnya dan penerusnya. Bukan saya yang cakap, tetapi Rasulullah
yang cakap. Jangan jeles ok, Rasulullah puji bangsa Parsi bukan bangsa
melayu, nak buat macam mana, memang bagi mereka yang mempunyai kenalan
dari bangsa Parsi, akan merasai kelainan komitmen mereka terhadap Islam
dan tahap spiritual mereka. (Yang baik-baik jela)
Dari kedua-dua sumber Sunni dan Syiah, banyak kata-kata pujian dan
ramalan untuk bangsa Parsi ini. Saya akan bincangkan sedikit di sini.
InsyaAllah.
رسولُ اللهِِ (صَلَّيَ اللهُ عَلَيهِ وَ آلِهِ): أعظَمُ الناسِ نَصيباً في الامِ أهلُ فارِسَ
Rasulullah(sawa) bersabda: “Kaum yang memiliki bahagian Islam yang terbesar ialah kaum Parsi.”
Rujukan Sunni: Kanz al Ummal.
Hmm, bagaimana kita ingin menakwilkan hadis di atas? Adakah
“terbesar” itu dari segi kualiti atau kuantiti? Saya lebih melihatnya
dari segi kualiti, bagimanapun tidak mustahil juga dari segi kuantiti.
Di zaman sekarang ini, ramai orang yang hanya Islam di atas nama sahaja,
tetapi tidak mengamalkannya. Bak kata pepatah Rasulullah(sawa) yang
masyhur:
“Umat Islam di akhir zaman ramai, tetapi hanya seperti buih-buih di lautan.”
Kalau kat Malaysia ni contohnya, kalau ada 10 juta orang Islam,
mungkin yang benar-benar Islam(dalam erti amalan dan cara hidupnya)
hanya sedikit sahaja, seperti yang kita boleh lihat sendiri dengan mata
kepala kita. Yang paling banyak terperangkap dengan masalah sosial pun,
tidak lain dan tidak bukan orang kita jugak. Tetapi di Iran, kalau ada
50 juta orang Islam, maka majoritinya ialah orang yang sangat kuat
beragama, dan memakai Islam sebagai pakaiannya. Tak percaya, pergi la
sendiri tengok.
Rasulullah(sawa) ketika membaca ayat ini, “Dan jika kamu berpaling (daripada beriman, bertaqwa dan berderma) Dia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain; setelah itu mereka tidak akan berkeadaan seperti kamu.(47:38) ”[ Bihar al-Anwar, v. 77 p. 165 no. 2], sesetengah dari para sahabat bertanya, “Siapakah mereka yang akan menggantikan kami”? Baginda membalas dengan bersabda sambil meletakkan tangan di atas Salman Farisi,”Dia dan kaumnya. Demi Dia yang nyawaku di tanganNya, jika agama ini tergantung di bintang-bintang, kaum lelaki dari bangsa Parsi pasti akan mengambilnya.” ”[Tafsir al-Mizan, v. 18, p. 250]
Ye, ye saya tahu, hadis di atas tu sumber Syiah, so what? Kami ni
tak boleh percaya sangat ke? Yela-yela, ni hadis dari sumber Sunni, yang
dekat-dekat serupa.
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah yang berkata, “Kami sedang duduk bersama para sahabat Rasulullah saw ketika Surah Jumuah turun kepada baginda lalu baginda membacakan ayat ” … Dan juga (telah mengutuskan Nabi Muhammad kepada) orang-orang yang lain dari mereka, yang masih belum datang …”
Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw sebanyak dua atau tiga kali tetapi baginda tidak menjawab. Bersama kami adalah Salman al-Farisi. Rasulullah saw berpaling kepadanya dan meletakkan tangan baginda ke atas paha Salman seraya bersabda, “Sekiranya iman berada di bintang Suraya sekalipun, nescaya lelaki dari bangsa ini yang akan mencapainya.” (Sahih Muslim, Kitab al-Fada’il as-Sahabah hadis 6178 dan Sahih Bukhari, Kitab Tafsir, Jilid 5, halaman 108).
Seterusnya Rasulullah(sawa) apabila ditanya tentang ayat ini:
“Hai orang-orang beriman, barangsiapa yang murtad di antara kamu dari pada agamanya, kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Allah mengasihi mereka dan mereka mengasihi Allah, mereka lemah lembut terhadap orang beriman dan keras terhadap orang-orang kafir. Mereka berjuang pada jalan Allah, dan tidak takut akan cerca orang yang mencerca. Demikian itu kurnia Allah, diberikan kepada sesiapa yang dikehendakinya, Allah luas kurnianya lagi maha mengetahui.” (5:54)
Baginda bersabda:
Jika agama ini tergantung di bintang-bintang, kaum lelaki dari bangsa Parsi pasti akan mengambilnya.[Majma`a al-Bayan, v. 3 p. 321].
Ish, betul ke kata-kata Rasulullah ni? Apa yang istimewa sangat bangsa ni? Jom kita lihat siapa yang kena!!
Pemimpinnya.
Para Ulamanya..
Masyarakatnya:
SESUAI DENGAN HADITS RASULULLAH SAWW TENTANG 12 IMAM.
12 KHALIFAH AALI MUHAMMAD.
BANGGANYA JADI “MEMBER” SYI’AH 12 IMAM.
ALLAH MENETAPKAN PARA IMAM.
ALLAH YANG MENETAPKAN PARA IMAM DARI AHLUL BAIT AS, SEBAGAIMANA ALLAH MENETAPKAN SIAPA-SIAPA NABI-NYA.
Dalam Ikmal al-Din terdapat sebuah hadits melalui Jabir al-Jufri yang
diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah yang berkata: “Ya Rasulullah kami
telah mengetahui Allah dan Rasul-Nya, lalu siapakah ulil amri yang Allah
jadikan ketaatan kepada mereka sama dengan ketaatan kepadamu?”
Lalu Nabi SAW bersabda: “Wahai Jabir, mereka adalah penerusku dan
para pemimpin muslimin. Yang pertama dari mereka adalah ‘Ali bin Abi
Thalib, kemudian (Imam) Hasan dan (Imam) Husain, kemudian ‘Ali bin
Husain, kemudian Muhammad bin ‘Ali, yang dikenal dalam taurat dengan
nama al-Baqir, yang engkau akan jumpai kelak. Wahai jabir! Apabila
engkau menjumpainya, sampaikanlah salamku padanya. Setelahnya adalah
ash-Shadiq, Ja’far bin Muhammad; kemudian Musa bin Ja’far, kemudian ‘Ali
bin Musa, kemudian Muhammad bin ‘Ali, kemudian ‘Ali bin Muhammad,
kemudian Hasan bin ‘Ali, setelahnya adalah al-Qa’im yang nama asli dan
gelarnya sama denganku. Dia adalah hujjah Allah di bumi dan pengingat
hamba-hamba-Nya. Dia anak (Imam) Hasan bin ‘Ali (al-’Askari).
Pribadi inilah yang menyebabkan tangan Allah akan membukakan arah
Timur dan Barat dunia dan pribadi ini jugalah yang akan digaibkan dari
para pengikut dan pencintanya. karena inilah (kegaiban -penerj)
keimamahannya tidak dapat dibuktikan oleh pernyataan siapapun kecuali
oleh orang yang keimanannya telah Allah uji.”.
Jabir berkata: “
Aku bertanya padanya: ‘Wahai Rasulullah! Apakah para pengikut
(syi’ah)-nya akan mendapatkan manfaat dari kegaibannya?’ Dia menjawab:
‘Ya. Demi Zat yang mengutusku dengan kenabian, mereka akan mencari
cahaya dan taat kepadanya pada masa gaibnya sebagaimana manusia mendapat
manfaat dari (cahaya) matahari ketika awan menutupnya’ …” (Ikmal al-Din, jilid 1, hal. 253, Yanabi’ al-Mawaddah, hal.117).
SABDA RASULULLAH SAWW
“Ali adalah sebaik-baiknya manusia, barangsiapa menolaknya maka ia KAFIR”.
“Ali adalah Pembeda (AL FARUQ) antara Haq dan Bathil”.
“Tuhan-ku telah memerintahkan aku ,menutup semua pinti kecuali pintu Ali.”.
“Suara akan terdengar pada hari kiamat; “Wahai Muhammad, terpujilah atas ayahmu dan ibrahim dan saudaramu Ali’.”.
“Setiap Nabi memiliki pelaksana dan pewaris, dan pelaksana dan pewarisku adalah Ali”.
“Ya Allah, jangan kau matikan aku sampai Engkau tunjukkan wajah Ali kepadaku”.
“Aku dan Ali diciptakan dari satu pohon yang sama”.
“Paling berilmunya (‘a’lam) manusia setelahku, (yaitu) Ali.”.
“Hiasi (perindah) majlismu dengan menyebut nama Ali”.
“Orang paling bijaksana dalam umatku adalah Ali”.
“Aku adalah pemebri peringatan, dan pembimbing (penunjuk jalan) setelahku adalah Ali.”
“Pembebas dari api neraka melalui kecintaan kepada Ali”.
“Barangsiapa yang menjadikan aku sebagai Mawla (pemimpin), maka Ali adalah Mawla-nya”
“Tidak ada orang yang sepadan dengan Fathimah jika Allah tidak menciptakan Ali”
“Barangsiapa meyakini dan mempercayaiku, maka BERWILAYAH-lah kepada Ali”
“Yang pertama mencapai Telaga Haud adalah yang pertama menerima islam; (yaitu) Ali”
“Ada sebuah pohon di surga yang disebut Thuba. “Pusat akarnya” terletak di rumah Ali, dan cabangnya adalah Ali”.
“Ali adalah saudaraku di dunia dan akhirat”
“Ali berhak atas umat ini, seperti hak ayah atas anaknya.”
“Tidak ada pedang kecuali Dzul Fiqar, dan tidak ada pemuda kecuali Ali”
Ibn Al-Maghazali, 129; Yanabiul Mawadah, 233; Tarikh Baghdad olh Al-Khatib Al-Baghdadi, 5/37; Al-Khawarizmi, 235.
“Ali adalah Shadiqul Akbar (orang yg paling benar)”.
Al-Bayhaqi, 4/35; Kanzul Umal, 7/176; Al-Jami’ olh Al-Suyuti, 2/276; Ibn Al-Maghazali, 93.
“Ali adalah Pembeda (AL FARUQ) antara Haq dan Bathil”.
Mustadrak Al-Sahihain of Al-Hakim Al-Naisaburi, 3/132; Musnad Ahmad, 1/331; Yanabiul Mawadah, 92.
“Pembawa bendera ku di dunia dan akhirat adalah Ali.”.
Kanzul Umal, 6/122; Al-Tabari, 2/201; Al-Khawarizmi, 250; Al-Fadha’il olh Ahmad, 253; Ibn Al-Maghazali, 42/200.
“Tuhan-ku telah memerintahkan aku ,menutup semua pinti kecuali pintu Ali.”.
Al-Khasa’is of Al-Nisa’i, 13; Mustadrak Al-Sahihain of Al-Hakim
Al-Naisaburi, 3/125; Al-Tirmidzi, 13/173; Al-Bayhaqi, 7/65; Yanabiul
Mawadah, 282; Musnad Ahmad, 4/369; Ibn Al-Maghazali, 245; Yanabiul
Mawadah, 126.
“Suara akan terdengar pada hari kiamat; “Wahai Muhammad, terpujilah atas ayahmu dan ibrahim dan saudaramu Ali’.”.
Al-Fadha’il, Ahmad, 253; Ibn Al-Maghazali, 67; Al-Khawarizmi, 83; Al-Riyadh Al-Nadhra, 2/201.
“Setiap Nabi memiliki pelaksana dan pewaris, dan pelaksana dan pewarisku adalah Ali”.
Kanzul Umal, 6/158; Tarikh Baghdad olh Al-Khatib Al-Baghdadi, 11/173; Shawahidul Tanzil, 2/223; Yanabiul Al-Mawadah, 94.
“Ya Allah, jangan kau matikan aku sampai Engkau tunjukkan wajah Ali kepadaku”.
Al-Riyadh Al-Nadhra, 2/201; Al-Fadha’il, Ahmad, 253; Ibn Al-Maghazali, 67; Akhtab Khawarizm, 83.
“Aku dan Ali diciptakan dari satu pohon yang sama”.
Tirmidzi, 13/178; Ibn Al-Maghazali, 122; Asadul Ghaba, 4/26; Al-Riyadh Al-Nadhra, 2/216.
“Paling berilmunya (‘a’lam) manusia setelahku, (yaitu) Ali.”.
Manaqib Al-Imam Ali Ibn Abi TAlib (as), Ibn Al-Maghazali As-Syafi’i
“Hiasi (perindah) majlismu dengan menyebut nama Ali”.
Mustadrak Al-Sahihain olh Al-Hakim Al-Naisaburi, 3/109; Musnad
Ahmad, 4/368, 5/419; Al-Khasa’is of Al-Nisa”I 9; Ibn Al-Maghazali, 16;
Al-Manaqib, Akhtab Khawarizm, 94; Tarikh Baghdad of Al-Khatib
Al-Baghdadi, 8/290.
“Orang paling bijaksana dalam umatku adalah Ali”.
Ibn Al-Maghazali, 70; Arjah Al-Matalib, 544.
“Aku adalah pemebri peringatan, dan pembimbing (penunjuk jalan) setelahku adalah Ali.”
Musnad Ahmad, 1/151; Al-Tirmidzi, 2/135; Al-Khasa’is , Al-Nisa’i, 20; Kanzul Umal, 1/247; Ibn Al-Maghazali, 222.
“Pembebas dari api neraka melalui kecintaan kepada Ali”.
Mustadrak Al-Sahihain of Al-Hakim Al-Naisaburi, 2/241; Tarikh
Baghdad olh Al-Khatib Al-Baghdadi, 6/851; Akhtab Khawarizm, 86; Ibn
Al-Maghazali, 90.
“Barangsiapa yang menjadikan aku sebagai Mawla (pemimpin), maka Ali adalah Mawla-nya”
Mustadrak Al-Sahihain olh Al-Hakim Al-Naisaburi, 3/129; Kanzul Umal, 6/157; Al-Dilmi.
“Tidak ada orang yang sepadan dengan Fathimah jika Allah tidak menciptakan Ali”
Hilyatul Awliya’, 1/34; Al-Riyadh Al-Nadhra, 2/177; Ibn Al-Maghazali, 242; Al-Khawarizmi, 42; Yanabiul Mawadah, 112.
“Barangsiapa meyakini dan mempercayaiku, maka BERWILAYAH-lah kepada Ali”
Al-Jami’, Al-Suyuti, 1/230; Al-Riyadh Al-Nadhra, 2/168; Tarikh
Baghdad olh Al-Khatib Al-Baghdadi, 1/316; Ibn Al-Maghazali, 49; Yanabiul
Mawadah, 266.
“Yang pertama mencapai Telaga Haud adalah yang pertama menerima islam; (yaitu) Ali”
Kanzul Umal, 6/154; Al-Tabarani, 5/32; Al-Riyadh Al-Nadhra, 1/165; Dhaka’ir Al-’Aqi, 65; Ibn Al-Maghazali, 230.
“Tidak ada yang dapat melewati Shirat kecuali dengan menerima Wilayah Ali”
Ibn Al-Maghazali, 15; Al-Isti’ab, 2/457.
“Orang yang paling sengsara dari awal sampai akhir adalah pembunuh Ali”
Mustadrak Al-Sahihain, Al-Hakim Al-Naisaburi, 3 / 141, Musnad
Ahmad., 4 / 263, Al-Khasa’is dari 39 Al-Nisa’i; Al-Tabari, 2 / 408;
Kanzul Umal, 5 / 58
“Ada sebuah pohon di surga yang disebut Thuba. “Pusat akarnya” terletak di rumah Ali, dan cabangnya adalah Ali”.
Mustadrak Al-Sahihain Al-Hakim Al-Naisaburi, 3 / 109, Musnad Ahmad,
4 / 370, Al-Khasa’is dari. Al- Nisa’i, 25; Al-Tirmidzi, Al-Tabrani.
“Tanganku dan Tangan Ali adalah sama dalam Keadilan.”
Mustadrak Al-Sahihain olh Al-Hakim Al-Naisaburi, 3/14; Al-Thabari, 2/272; Al-Tirmidzi, 2/299; Ibn Al-Maghazali.
“Ali adalah saudaraku di dunia dan akhirat”
Yanabiul Mawadah, 57 & 61; Ibn Al-Maghazali, 37
“Kedudukan Ali disisiku sebagaimana Harun disisi Musa”
Mustadrak Al-Sahihain olh Al-Hakim Al-Naisaburi, 3/137; Ibn
Al-Maghazali, 65, 104; Al-Tabarani; Hilyatul-Awliya’, 1/63; Akhtab
Khawarizm, 229.
“Ali berhak atas umat ini, seperti hak ayah atas anaknya.”
Muslim, 2 / 361, Al-Tirmidzi, 2 / 299, Al-Hakim, 3 / 130 ; Ahmad Musnad, 3 / 198, Al-Nisa’i, 7; Asadul-Ghaba, 3 / 40.
“Tidak ada pedang kecuali Dzul Fiqar, dan tidak ada pemuda kecuali Ali”
Mustadrak Al-Sahihain olh Al-Hakim Al-Naisaburi, 2/385; Sunan
Al-Bayhaqi, 3/376; Ibn Al-Maghazali, 197; Al-Tabari, 2/514; Al-Riyadh
Al-Nadhra, 2/190.
PIMPINAN SUCI.
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا أَطيعُوا اللهَ وَ أَطيعُوا الرَّسُولَ
وَ أُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنازَعْتُمْ في شَيْءٍ فَرُدُّوهُ
إِلَى اللهِ وَ الرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ
الْآخِرِ ذلِكَ خَيْرٌ وَ أَحْسَنُ تَأْويلاً
“Wahai Orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, dan
taatlah kepada Rasul dan Ulil Amri di kalangan kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah
(Al-Qur’an) dan rasul, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.” (An-Nisa;59).
Di dalam Tafsir al-Burhan, dari Ibnu Babuwayh, yang bersanad dari
Jabir bin Abdullah al-Ansari, ia mengatakan:Ketika Allah menurunkan
kepada Nabi-Nya ayat ” Aku bertanya: Wahai Rasulullah, kami telah
mengetahui Allah dan RasulNya tetapi siapakah Ulil Amri yang Allah
kaitkan ketaatan kepada mereka dengan ketaatan kepadamu? Nabi
menjawab:”Wahai Jabir, mereka itu adalah para penggantiku dan Imam ummat
Islam sesudahku: Pertama Ali bin Abi Talib, kemudian al-Hasan, kemudian
al-Husayn, kemudian Ali bin al-Husayn, kemudian Muhammad bin Ali yang
terkenal dalam Taurat dengan gelaran al-Baqir. Wahai Jabir kamu akan
menemuinya dan jika kamu menemuinya sampaikan salamku kepadanya,
kemudian as-Sadiq Ja’far bin Muhammad, kemudian Musa bin Ja’far,
kemudian Ali bin Musa, kemudian Muhammad bin Ali, kemudian Ali bin
Muhammad, kemudian al-Hasan bin Ali, kemudian dua nama Muhammad dan dua
gelaran Hujjatullah di bumiNya dan Baqiyatullah bagi hamba-hambaNya,
Ibnu Hasan, dialah yang Allah bukakan sebutan namanya di bumi bahagian
Barat dan Timur, dialah yang ghaib dari para pengikutnya dan kekasihnya,
asrar haura: dialah yang ghaib dari para pengikutnya dan kekasihnya,
yang keghaibannya menggoncangkan keimanan kecuali bagi orang-orang yang
Allah kukuhkan keimanan dalam hatinya. Selanjutnya Jabir berkata: Aku
bertanya kepada Rasulullah, wahai Rasulullah, apakah keghaibannya
memberikan manfaat kepada para pengikutnya? Rasulullah menjawab: “Demi
Zat yang mengutusku dengan Nubuwwah, sungguh mereka mendapatkan cahaya
sinarnya, dan memperolehi manfaat dengan wilayahnya dalam keghaibannya
seperti manusia mendapat manfaat dari matahari walaupun ia ditutupi
awan. Wahai Jabir, ia tersembunyi oleh rahasia Allah dan terpelihara
oleh ilmuNya, maka Allah menyembunyikan kecuali dari Ahlinya”.
Rasulullah saaw bersabda: “Aku adalah penghulu para nabi dan
Ali adalah penghulu para washi. Sesungguhnya para washi ku berjumlah dua
belas orang, yang pertama adalah Ali dan yang terakhir adalah al-Qoim
al-Mahdi”.(Yanabi’ul Mawaddah, al-Qanduzi al-Hanafi).
Rasulullah saaw bersabda: “Wahai Ali, engkau adalah washi ku.
Berperang denganmu berarti berperang denganku, dan berdamai denganmu
berarti berdamai denganku. Engkau adalah Imam dan bapak dari para imam
yang dua belas, yang mereka disucikan dan dijaga dari dosa. Salah
seorang dari mereka adalah al-Mahdi yang akan memenuhi dunia dengan
keadilan. Sungguh celaka orang yang membeci mereka”.(Yanabi’ul Mawaddah, al-Qanduzi al-Hanafi).
JALAN ALLAH.
وَ مِمَّنْ خَلَقْنا أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَ بِهِ يَعْدِلُونَ
“Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang
memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka
menjalankan keadilan.”(al-A’raf ayat 181).
.
Rasulullah saw bersabda, “Umat ini akan terpecah menjadi 73
golongan. Tujuh puluh dua golongan akan masuk neraka, sedangkan satu
golongan akan masuk surga. Mereka adalah engkau dan pengikutmu, wahai
Ali, karena engkau tidak pernah berpisah dari kebenaran dan mereka tidak
berpisah darimu. Karena itu, mereka senantiasa bersama kebenaran.”[1]
[1] Ta’wil al-Ayat, jil. I, hal. 190 hadis ke-38; Kitab Sulaim, hal 169-332; al-Wasail, jil. XXVII, hal. 50 hadis ke-33180.
YA ALLAH, BANGKITKANLAH KAMI DENGAN AHLULBAIT.
Komentar Pembaca:
- Dlm Al Quran yang menyebut ‘ahlulbait’, rasanya ada 3 (tiga) ayat dan 3 surat.
1. QS. 11:73: Para Malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran
tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan kebrkatan-Nya,
dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji
lagi Maha Pemurah”.Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna ‘ahlulbait’ adalah isteri dari Nabi Ibrahim.
2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: ‘Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu ‘ahlulbait’ yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna ‘ahlulbait’ adalah Ibu Nabi Musa As. atau ya Saudara Nabi Musa As.
3. QS. 33:33: “…Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu ‘ahlulbait’ dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya QS. 33: 28, 30 dan 32, maka makna ahlulbait adalah para isteri Nabi Muhammad SAW. Sedangkan sesudah ayar 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 penggambaran ahlulbaitnya mencakup keluarga besar Nabi Muhammad SAW. isteri plus anak-anak beliau.
Coba baca catatan kaki dari kitab: Al Quran dan Terjemahannya, maka ahlulbaik yaitu KELUARGA RUMAHTANGGA RASULULLAH Berarti kel Saidina Muhammad SAW yg seharusnya, kedua orang tua beliau, tapai keduanya belum Muslim dan sudah meninggal, diri saidina Muhammad SAW sendiri, atau saudara kandungnya (tapi beliau anak tunggal), isteri-isterinya, anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan, sayangnya anak beliau yang lelaki tak ada yang sampai besar, tidak meninggalkan anak keturunan. Pewaris tahta Ahlul Bait yang terakhir ya Bunda Fatimah.
Oleh karena itu, keturunan Bunda Fatimah, Hasan, Husein dan lainnya yg perempuan ya tidak lagi masuk ahlul bait krn. nasabnya Saidina Ali bin Abi Thalib. Krn Al Quran hanya mengenal nasab dari laki-laki kecuali Isa bin Maryam (QS. 33:4-5).
Dengan adanya mukjizat ini, maka tidak ada satu golongan atau kelompok yang bisa mengklaim bahwa mereka adalah pewaris tahta ‘AHLUL BAIT’, otomatis yang ada itu adalah pewaris nasab Saidina Ali bin Abi Thalib.
Fatwa al-Azhar Mesir terhadap Mazhab Syiah dapat dirujuk kembali dalam kebanyakan media cetak pada 6 Juli 1959.
Pejabat Pusat Universiti Al-Azhar:
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG.
Teks Fatwa Al-Azhar diterbitkan daripada kewibawaannya
Shaikh al-Akbar Mahmud Shaltut,
Dekan al-Azhar Universiti, dalam sahnya mengikuti mazhab Syiah Imamiah.
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG.
Teks Fatwa Al-Azhar diterbitkan daripada kewibawaannya
Shaikh al-Akbar Mahmud Shaltut,
Dekan al-Azhar Universiti, dalam sahnya mengikuti mazhab Syiah Imamiah.
Sesungguhnya setengah golongan manusia percaya, bahawa wajib beribadat dan bermuamalat dengan jalan yang sah dan berpegang dengan salah satu daripada mazhab-mazhab yang terkenal dan bukan daripadanya mazhab Syiah Imamiah atau mazhab Syiah Zaidiah. Apakah pendapat tuan bersetuju dengan pendapat ini dan melarang mengikuti mazhab Syiah Imamiah al-Istna Ashariyah misalannya?
Jawabnya:
1) Sesungguhnya Islam tidak mewajibkan seseorang Muslim mengikuti mana-mana mazhab pun adanya. Akan tetapi kami mengatakan setiap Muslim punyai hak untuk mengikuti satu daripada mazhab yang benar yang fatwanya telah dibukukan dan barangsiapa yang mengikuti mazhab-mazhab itu boleh juga berpindah ke mazhab lain tanpa rasa berdosa sedikit pun.
2) Sesunguhnya mazhab Jafari yang dikenali juga sebagai Syiah Imamiah al-Istna Asyariyyah dibenarkan mengikuti hukum-hukum syaraknya sebagaimana mengikuti mazhab Ahlul Sunnah.
Maka patutlah bagi seseorang Muslim mengetahuinya dan menahan diri dari sifat taksub tanpa hak terhadap satu mazhab. Sesungguhnya agama Allah dan syariatnya tidak membatas kepada satu mazhab mana pun. Para Mujtahid diterima oleh Allah dan dibenarkan kepada bukan Mujtahid mengikuti mereka dengan yang mereka ajar dalam Ibadah dan Muamalat.
Sign,
Mahmud Shaltut.
Demikian fatwa diumumkan pada 6 Julai 1959 dari pejabat Universiti al-Azhar kemudiannya disiarkan dalam media cetak antaranya:
1. Surat khabar al-Sha’ab Mesir, 7 Julai 1959.
2. Surat Khabar Lubnan, 8 Julai 1959.
Rasulullah bersabda: Seandainya agama itu berada pada gugusan bintang yang bernama Tsuraya niscaya salah seorang dari Persia atau dari putra-putra Persia akan pergi ke sana untuk mendapatkannya. (Shahih Muslim No.4618 Kitab Keutamaan Sahabat).
- Diriwayatkan daripada Abu Hurairah yang berkata, “Kami sedang duduk bersama para sahabat Rasulullah saw ketika Surah Jumuah turun kepada baginda lalu baginda membacakan ayat ” … Dan juga (telah mengutuskan Nabi Muhammad kepada) orang-orang yang lain dari mereka, yang masih belum datang …”Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw sebanyak dua atau tiga kali tetapi baginda tidak menjawab. Bersama kami adalah Salman al-Farisi. Rasulullah saw berpaling kepadanya dan meletakkan tangan baginda ke atas paha Salman seraya bersabda, “Sekiranya iman berada di bintang Suraya sekalipun, nescaya lelaki dari bangsa ini yang akan mencapainya.” (Sahih Muslim, Kitab al-Fada’il as-Sahabah hadis 6178 dan Sahih Bukhari, Kitab Tafsir, Jilid 5, halaman 108).
- Allah SWT dalam surah Muhammad ayat 38, berfirman, “Dan jika kamu berpaling (daripada beriman, bertakwa dan berderma) Dia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain; setelah itu mereka tidak akan berkeadaan seperti kamu.”Ketika turun ayat ini, para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, siapakah yang akan menggantikan kami? Baginda menepuk bahu Salman al-Farisi dan bersabda, “Dia dan kaumnya! Dan jika agama berada di bintang Suraya sekalipun, nescaya yang akan mengambilnya adalah lelaki dari bangsa Farsi.” (Tafsir Ibnu Kathir, Jilid 4, halaman 182)
Syi’AH iMAMiYAH ADALAH AHLUSSUNNAH YANG SESUNGGUHNYA.
Kewajiban berpegang teguh dengan al-Quran dan Ahlul Bait.
Dalam Sunan Sittah (Kitab Hadis Enam) banyak kali menyebut bahawa nabi meninggalkan dua perkara yang beharga iaitu al-Quran dan Ahlul Bait umpamanya Sunan at-Tirmidzi hadis no. 3874, jilid 5, halaman 722, cetakan Victory Agencie Kuala Lumpur 1993.
Hadis seumpama ini boleh ditemui dalam Sahih Muslim hal. 1873 – 1874 juz 4 no. 2408, sunt: Muhd Fuad Abd Baqi, t.t, cet. Dar al-Fikr Bayrouth, Imam Ahmad di dalam musnadnya hal. 366 juz 4, al-Baihaqi di dalam Sunan al-Kubra hal. 148 juz 2 serta al-Darimiy di dalam Sunannya m/s 431-432 juz 2.
Allah (s) berfirman dalam surah Syura, ayat 23: {Katakanlah wahai Muhammad, tiada aku minta ganjaran atas seruan dakwahku melainkan kecintaan ke atas kerabat}.
Amin Farazala Al Malaya adalah seorang Syiah yang rajin mengkaji dan menyimpan rujukan beliau dalam bentuk salinan fotokopi. Hasil kerja beliau ini sangat berguna untuk menjelaskan siapakah Syiah yang sebenar dengan rujukan-rujukan daripada kitab-kitab Ahlussunnah sendiri.
Menarik di sini selepas meneliti isi kandungannya, saya mulai faham
mengapa puak Wahabi tidak berani berdepan dengan Syiah untuk berdialog
atau berdebat. Dari sudut yang lain tidak keterlaluan saya mengatakan
kalau Wahabi berdebat dengan Syiah jadinya: menang belum pasti, kalah
dah tentu. Alhamdulillah, ada saudara kita daripada puak Wahabi mulai
insaf setelah membaca ‘Sekilas Pandang’ ini kerana sedar, selama ini dia
ditipu tanpa penjamin.
12 orang Imam adalah manusia suci berketurunan Rasulullah yang
mewarisi seluruh khazanah ilmu dan penjaga umat selepas wafatnya
Rasulullah (s). Dalam kitab Sahih Muslim yang diterbit oleh Klang Book
Centre cetakan 1997, bab pemerintahan (Kitabul Imarah), hadis ke 1787
menyebut pemerintahan 12 orang khalifah daripada bangsa Quraysh, jelas
sekali 12 khalifah ini bukan dari kalangan Bani Umayah dan Abasiyah
kerana bani-bani ini mempunyai lebih dari 12 orang pemerintah.
Menurut sejarah selama pemerintahan dinasti Umayah dan Abasiyah, kesemua
Imam 12 dan pengikut-pengikutnya diburu untuk dibunuh. Dalam suasana
genting ini ramai ulama terpaksa menyembunyikan keimanan mereka.
Nama-nama Imam 12 hari ini masih boleh ditemui dalam Kitab jawi karangan
Syeikh Zainal Abidin al-Fatani berjudul Kasyful Ghaibiyah, halaman 53:
Transliterasi:
“…daripada keluarga nabi Sallahualaihi Wa Sallam, daripada walad Fatimah Radiallahuanha, bermula neneknya itu Hasan bin Ali bin Abi Talib, bermula bapanya Imam Hasan al-Askari ibni Imam Ali al-Taqi bin al-Imam Muhammad al-Taqi, al-imam Ali al-Ridha, anak al-Imam Musa al-Kazim anak al-Imam Jaafar al-Sodiq, anak al-Imam Muhammad al-Baqir, anak al-Imam Zainal Abidin bin Ali, anak al-Imam al-Husein, anak al-Imam Ali bin Abi Talib Radiallahuanhu ….”
“…daripada keluarga nabi Sallahualaihi Wa Sallam, daripada walad Fatimah Radiallahuanha, bermula neneknya itu Hasan bin Ali bin Abi Talib, bermula bapanya Imam Hasan al-Askari ibni Imam Ali al-Taqi bin al-Imam Muhammad al-Taqi, al-imam Ali al-Ridha, anak al-Imam Musa al-Kazim anak al-Imam Jaafar al-Sodiq, anak al-Imam Muhammad al-Baqir, anak al-Imam Zainal Abidin bin Ali, anak al-Imam al-Husein, anak al-Imam Ali bin Abi Talib Radiallahuanhu ….”
Ternyata Syeikh Zainal Abidin al-Fatani dalam menyatakan jurai
keturunan Imam Mahdi, beliau langsung mengaitkan nama Imam Hasan bin Ali
(a) padahal beliau boleh terus mendaftar sisilah Imam Mahdi melalui
al-Imam Husein bin Ali (a) tanpa menyebut Imam Hasan (a). Maksud
pengarang ini tidak ingin memisahkan Imam Hassan dengan Imam Mahdi.
Dengan ini juga lengkaplah nama-nama 12 Imam dalam menyatakan silsilah
Imam Mahdi.
saudaraku…
Kebangkitan Islam di Iran.
Ramalan kebangkitan Islam di Iran sudah lama diramalkan dalam surah Muhammad dan Jumu’ah.“….dan jika mereka berpaling, digantikan satu kaum selain kamu kemudian mereka tidak menjadi seperti kamu” (surah Muhammad, ayat 38).
“… mereka bertanya kepada Rasulullah s.a.w: “Siapakah mereka yang jika kami berpaling, kami akan digantikan dan mereka tidak akan jadi seperti kami?” jawab Rasulullah sambil menepuk tangannya ke bahu Salman al-Farisi, sambil bersabda: “dia dan kaumnya, sekiranya ad-Din terletak di bintang Suria nescaya akan dicapai oleh pemuda-pemuda daripada kalangan bangsa Parsi” (Tafsir Ibnu Kathir).
Begitu juga Surah Jumuah ayat 3 dalam Sunan Tirmidzi menceritakan hal yang sama.
Perkataan Syiah sendiri bermaksud ‘pengikut’ atau ‘golongan’. Hari ini
perkataan Syiah banyak difokuskan kepada pengikut Imam Ali bin Abi Talib
(a). Antara yang menarik perhatian kita adalah perkataan Syiah itu
pernah diabadikan dalam beberapa kitab tafsir antaranya ialah Tafsir Dur
Mathur Fi Tafsir Ma’thur, jilid ke-8, halaman 589:
(dikeluarkan oleh Ibn Adi daripada ibn Abbas yang telah berkata: apabila turunnya ayat {Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itu sebaik-baik makhluk} telah bersabda Rasulullah (s) pada Ali : (( ia adalah kamu dan Syiah kamu di hari kiamat adalah orang yang meredha dan diredhai))
Dan dinukilkan ibn Mardawiyah daripada Ali yang telah berkata: Telah bersabda Rasulullah (s) untukku: ((tidakkah engkau mendengar firman Allah {Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itu sebaik-baik makhluk} ia adalah kamu dan Syiah kamu, di mana janjiku dan janjimu bertemu di telaga Haudh, jika telah datang kepadamu umat untuk perhitungan, mereka dalam kehilangan panduan lantas memohon pertolongan)).
Dalam artikel yang lepas, saya telah menulis tentang Kelahiran Syiah, Akhlak Pengikut Syiah, dan lain-lain, yang berkaitan dengan mazhab ini, dan pengikutnya. Kali ini, saya telah menjumpai sebuah artikel yang lebih konprehensif dan menyeluruh tentang mazhab ini dan pengikutnya, serta dalil-dalil yang berkaitan(dalam bentuk point lagi..hehe), InsyaAllah. Silakan membaca, dengan nama Allah.
———————————————————
Efektifkah Sanksi Ekonomi DK-PBB Atas Iran?
Efektifkah sanksi ekonomi Dewan Keamanan PBB — terkait isu nuklir — yang dijatuhkan kepada Iran hari Sabtu 23 Desember (2006) lalu? Jawabannya gampang-gampang susah. Sanksi itu mungkin saja efektif karena disepakati seluruh anggota Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara; sehingga — jika kelak benar-benar konsisten dilaksanakan dan terbukti efektif — dampak negatifnya akan bereskalase luas
.
Apalagi itu mempertaruhkan kredibilitas PBB sebagai institusi dunia, dan juga Amerika Serikat (beserta sekutunya) sebagai negara adidaya (?). Seandainya sanksi itu tidak serius atau tidak bisa dikontrol konsistensi pelaksanaannya, maka wibawa AS — yang menjadi mandor dalam konspirasi itu — akan semakin anjlok seperti ikan pepes basi, dan itu bisa saja kemudian akan dijadikan sebagai faktor pendorong (accelerator factor) bagi Iran, Suriah, Hizbullah (bukan Hezbollah), Jihad Islam, dan Hamas untuk mempreteli atau meng-khitan-i setting and hidden agenda AS di Timur Tengah.
Jika skenario ini benar, yang paling merinding adalah Israel, sebab baginya, Iran merupakan ancaman terbesar dan oleh karenanya segala faktor yang berpotensi memperkuat wibawa dan pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah harus dipangkas sejak awal. Dan Israel menganggap proyek nuklir Iran sebagai faktor utama yang dimaksud.
Akan tetapi banyak pihak yang skeptis dengan keberhasilan sanksi tersebut (bahkan cenderung dianggap sebagai gertak sambal) mengingat dalam dunia yang dikangkangi ideologi neoliberalime (ultrakapitalisme) seperti saat ini, yang paling menentukan segalanya adalah uang atau “fulus”.
Salah satu adagium yang terkenal dalam praktik kapitalisme: “Ada uang Abang disayang, tidak ada uang Abang di-jewer”.
Maka, jangan heran ketika Iran dijatuhi sanksi ekonomi dan militer oleh AS sejak Revolusi Islam tahun 1979, justru AS sendiri yang melanggar sanksi itu di tahun 1980-an dengan diam-diam menjual senjata kepada Iran dalam skandal yang disebut Iran-Contra. Penjualan senjata itu adalah untuk mendapatkan dana yang akan disumbangkan — oleh AS — kepada gerilyawan Contra di Nikaragua, Amerika Latin. Kendati sanksi tersebut masih berlaku hingga sekarang, pengaruhnya praktis tidak terasa bagi Iran (mungkin sekadar ibarat gatal-gatal kecil di celah jari kaki), sebaliknya justru Presiden AS Ronald Reagen jatuh — bak nangka busuk — akibat skandal tersebut.
Jangankan Iran, Irak saja semasa kekuasaan Saddam Husein juga pernah dijatuhi sanksi ekonomi, tapi penjualan minyaknya (Irak) tetap saja berlangsung melalui pasar gelap (black market). Tentu tak sama dengan Irak, negara yang menerapkan sistem pemerintahan Wilayat-ul Faqih itu (Iran) sudah terlanjur mesra menjalin kerjasama proyek-proyek raksasa strategis dengan sejumlah negara di antaranya Rusia, China, dan beberapa negara Barat (Eropa), sehingga AS tidak akan mudah mendepak negara-negara tersebut dari rangkulan Iran.
Sekadar catatan, hingga saat ini China sangat mengandalkan pasokan minyak dari Iran untuk menjamin kebutuhan industrinya. Itu berarti jika pasokan minyak terganggu, industri dan roda perekonomian China akan mengalami stagnasi besar yang bermuara pada ketidakstabilan sosial-politik, bukan saja di dalam negeri China sendiri tapi juga di negara-negara yang memiliki hubungan ekonomi tradisional dengannya, seperti negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Dapat dibayangkan, berapa juta pengangguran yang akan ditimbulkan akibat penerapan sanksi (ekonomi) konyol itu.
Dari uraian di atas kita meragukan efektifitas sanksi ekonomi atas Iran itu. Mungkin bagi Iran sendiri akan menertawakannya karena mereka paham betul hadist Nabi saw bahwa manusia rawan terperosok pada tiga hal: perempuan, tahta (jabatan untuk tujuan duniawi semata), dan harta (uang). Dan kelemahan neoliberalisme yang menyembah uang itu pasti akan digunakan oleh Iran untuk memperkuat perjuangan menegakkan keadilan. Dalam hal ini, mungkin Iran akan kembali menggunakan modifikasi strategi senjata makan tuan (seperti yang pernah dipraktikkan dalam kasus Iran-Contra) untuk memperolok-olok sanksi ekonomi tersebut.
SEANDAINYA sanksi ekonomi atas Iran tidak efektif, apakah akan beranjak menjadi sanksi militer? Pertanyaan ini pun gampang-gampang susah untuk dijawab. Jika sanksi militer tidak diberlakukan (seandainya kelak terbukti sanksi ekonomi tidak efektif), maka wibawa AS dan sekutunya — termasuk DK-PBB — akan semakin anjlok. Bahkan AS akan menganggap dominasinya di kawasan Timur Tengah akan menjadi goyah seiring dengan menguatnya harga diri dan rasa percaya diri (self convidence) Iran, berikut para koleganya.
AS pun akan semakin dipusingkan dengan rengekan anak emasnya (yang sekaligus dianggapnya sebagai penyangga — buffer state — di Timur Tengah) Israel karena anak ini semakin merasa merinding membayangkan terjangan rudal Shahab-3 Iran yang mampu menjangkau Tel Aviv.
Sebaliknya, kalau sanksi militer terpaksa harus dipilih, AS tentu sudah mempertimbangkan konsekuensi seriusnya. Melalui departemen khusus yang mengkaji tentang Iran dan Islam Syiah yang ada dalam struktur CIA, AS pasti paham betul perbedaan antara Syiah di Irak dan Syiah di Iran. Kendati keduanya mayoritas sama-sama menganut mazhab Syiah Imamiah, namun militansi keduanya sangat berbeda. Dari perspektif historical background hal itu dengan mudah dipahami dalam beberapa rentetan kejadian menjelang syahidnya Imam Husein as — cucu kesayangan Rasulullah Muhammad saw — di Padang Karbala, khususnya pada momen di Kuffah.
Ketegaran Syiah Iran juga bisa kita saksikan pada kekokohan kepribadian pemuda Iran (Persia) Salman al-Farisi, yang oleh Rasulullah saw dijadikan sebagai salah seorang sahabat sejati. Namun yang paling penting adalah bahwa — terkait dengan penjabaran makna ayat Qur’an Surah al-Jumu’ah ayat 3 — Rasulullah saw pernah bersabda: “Andaikan iman terletak di bintang tsurayya (bintang kejora), orang-orang dari bangsa Salman ini (maksudnya: Iran) akan dapat menggapainya” (lihat hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Alu’lu Wal Marjan jilid II, juga oleh at-Turmudzi, dan an-Nasai).
“Seandainya iman itu terletak di bintang tsurayya (kejora), orang-orang dari kalangan penduduk Parsi (Iran) akan dapat menggapainya.” (Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Mardawiyah dari Qais bin Sa’ad bin Ubadah; juga lihat riwayat Bukhari dalam kitab Alu’lu Wal Marjan, jilid I).
Apakah hal itu pula yang antara lain mendorong Imam Ali (karamallahu wajhah) menikahkan puteranya, al-Husein, dengan Syahbanu, salah seorang puteri Raja Persia / Iran, yang keturunannya kini banyak menjadi ulama di Iran? Wallahu a’lam. Yang jelas kalau AS dan sekutunya menyulut api peperangan di Iran, yang pertama akan terbakar adalah Teluk Persia, khususnya Selat Hormuz. Sekadar catatan, melalui selat ini 30 hingga 40 persen pasokan minyak dunia dilewatkan, dan satu pulau strategis di tengah-tengah Teluk Persia adalah Pulau Abu Musa yang dijadikan salah satu pangkalan Angkatan Laut (AL) Iran yang armada lautnya dilengkapi sejumlah kapal selam berteknologi super canggih yang dibeli dari Rusia.
Maka, dapat diprediksi, pada hari pertama AS dan sekutunya melancarkan serangan militer, harga minyak dunia segera akan melambung ke angka sekitar 100 dollar AS per barrel (bahkan bisa lebih). Dan ini pasti akan menyengsarakan penduduk dunia.
***
Untuk membaca efektifitas gertakan militer AS dan sekutunya, sederhana saja. Cermatilah, kalau para gerilyawan di Irak saja sulit diatasi oleh AS — dan sekutunya — apatah lagi dengan menghadapi mobilisasi warga Syiah dan Suni yang anti AS (dan Israel) di seluruh kawasan Timur Tengah. Dan dalam kondisi dipojokkan bisa saja ulama Iran (Wali Faqih) terdorong untuk mengeluarkan fatwa bahwa membasmi tentara AS dan sekutunya identik dengan menggapai keimanan seperti yang ada di bintang Tsurayya, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
Selanjutnya, bagaimana pula mengatasi kemungkinan ribuan speed boat karet (yang dimuati bom, dan tidak bisa dideteksi oleh radar karena “karet” bersifat non-conductor) Pengawal Revolusi Iran yang akan disilewerkan secara serentak di Teluk Persia seraya menunggu perintah ke-syahid-an untuk ditabrakan ke lambung-lambung kapal perang AS dan sekutunya. Juga bagaimana mengatasi kemungkinan pesawat-pesawat tempur Iran yang sengaja diterbangkan untuk ditabrakkan ke sasaran musuh, di mana para pilotnya membawa Al-Qur’an sembari melantunkannya bersama-sama dengan melafadzkan shalawat Nabi?
Sebagaimana diketahui, sebelum AS dan sekutunya membombardir Irak, Presiden Irak Saddam (Husein) al-Tarkiti menitipkan 250 pesawat tempur super canggih “Mirage 2000” (buatan Perancis) kepada Iran dan hingga kini belum dikembalikan (mungkin oleh Iran, ini dianggap sebagai pampasan perang dan sebagai bagian dari kompensasi Perang Iran-Irak di masa lalu). Kalau untuk teknologi nuklir saja Iran berhasil melatih tenaga-tenaga ahlinya, mustahil untuk men-training pilot-pilot — yang akan menerbangkan pesawat-pesawat Mirage — itu tidak bisa. Apalagi kebutuhan pilot tersebut sangat urgen bagi Iran karena mereka sudah membeli puluhan pesawat tempur canggih Sukhoi dari Rusia dan telah berhasil membuat modifikasinya untuk diproduksi di dalam negeri.
Sebagai komparasi, gerilyawan mujahidin Hisbullah (Lebanon) saja — yang konon instrukturnya berasal dari ribuan Pengawal Revolusi Iran — sudah berhasil membuat sendiri rudal panggul anti tank canggih Mirkova yang diproduksi oleh Israel, dan ini membuat Israel babak belur (dan para jenderalnya geleng-geleng kepala dan frustrasi seperti “terasi”) pada peperangan beberapa saat lalu di Lebanon. Selain itu, besar kemungkinan dinas intelijen seperti CIA dan Mossad (Israel) sudah memperhitungkan bahwa pasca bubarnya Uni Sovyet dan negara-negara Eropa Timur, begitu banyak jenderal dan insinyur (yang bekerja di laboratorium dan industri-industri persenjataan) yang membutuhkan uang. Dan itu mungkin saja dimanfaatkan oleh Iran dengan membeli kemampuan teknologi mereka sekaligus (bukan hanya sekadar membangun pabrik senjata, seperti yang terjadi di banyak negara Dunia Ketiga).
TENTU saja kita tidak menghendaki skenario buruk seperti di atas menjadi kenyataan, karena esensi kemanusiaan adalah cinta damai; dan memang kedamaian itu indah. Dan bagi kita di Indonesia, paling hanya bisa berdoa atau ber-istighosah. Istighosah teruuuuuus!!
Seruan Imam Khomeini untuk Persatuan Ummat.
(Dikutib dan diedit dari Majalah Yaum Al-Quds, Rabiul Awal 1403 H oleh Forum Studi Politik dan Teknologi Nasional — Forum SPTN, Jakarta).
Pengantar Redaksi
“Kita menyaksikan rakyat dibodohi dengan dicekoki omongan bahwa pembangunan yang dibiayai dari utang itu wajar, dan utang itu sekarang sudah menyengsarakan rakyat,” demikian Kwik Kian Gie dalam pernyataannya pada acara deklarasi pendirian Pernasindo (Perhimpunan Nasionalis Indonesia). Lebih lanjut, menurut Kwik, untuk melawan pembodohan tersebut akan dimulai kampanye penyadaran. Kampanye ini akan mengajak media yang ada. Jika tidak mendapat sambutan, maka akan membuat media sendiri, misalnya dengan menyebarkan pidato penyadaran dalam kaset rekaman seperti yang dilakukan Imam Khomeini di Iran
(Kompas, 10 / 6 / 2006).
***
“Dunia Islam berada dalam keadaan yang buruk disebabkan perpecahan di antara berbagai kelompok, dan satu-satunya harapan dalam kegelapan ini ialah Imam Khomeini,” demikian Haidir Faruq Maududi (1 / 8 / 1982), seorang ulama Pakistan, putera Maulana Abul A’la Maududi (pendiri Jamaat Islami, Pakistan). Selanjutnya, ia mengatakan bahwa Imam Khomeini telah mampu menolak hegemoni dua super power (Amerika Serikat dan Uni Sovyet), dan telah membuat bangsa Iran menjadi suatu bangsa yang
bebas merdeka. (Dikutib dari majalah Yaum al-Quds, Rabiul Awal 1403 H).
***
Dijadikannya Imam Khomeini (pencetus Revolusi Islam di Iran) sebagai inspirator perjuangan oleh banyak tokoh pejuang pembebasan dan penegakkan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan hakiki menggelitik kita untuk terus menyelami corak dan substansi perjuangan Sang Imam, termasuk
murid-murid beliau.
***
Dari perspektif Al-Qur’an menarik untuk menyimak ayat sebagai berikut:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.”
(Al-Qur’an, Surah Al-Hujurat, ayat 13).
Bukankah substansi hakiki dari suku-suku itu adalah adat-istiadat dan kebudayaannya? Bukankah suatu bangsa terbentuk dari interaksi (komunikasi) dan kerjasama konstruktif (produktif) antara berbagai suku-adat yang ada? Bukankah “kerjasama konstruktif dan produktif” (juga lihat QS 5 : 2) merupakan makna hakiki dari “saling kenal-mengenal” seperti dinyatakan dalam ayat Al-Qur’an tersebut?
Sungguh, agama telah memberi ruang yang lapang bagi berbagai adat-istiadat dan kebudayaan untuk mengartikulasikan dirinya demi kemaslahatan bersama.
Selain itu, kita juga sepakat bahwa amar ma’ruf wa nahiy munkar merupakan kewajiban religius yang harus diamalkan bagi setiap Muslim. Namun, bila dicermati, al-ma’ruf dapat diartikan sebagai nilai-nilai kebaikan yang akarnya tumbuh dari tradisi masyarakat; sedangkan al-khair adalah nilai-nilai kebaikan yang bersumber dari wahyu Ilahi. Realitas ini menunjukkan betapa Islam menghargai pluralitas (beda dengan pluralisme) dan eksistensi multikultural (beda dengan multikulturalisme).
Paparan di atas merupakan sari pati yang dapat kami cerna dari pemikiran-pemikiran para murid Imam Khomeini seperti Ayatullah Mutahhari, Ayatullah Ali Khamenei, dan Ayatullah Hashemi Rafsanjani.
Sungguh, mereka telah memperkenalkan indahnya menjalin interaksi kemanusiaan yang setara atas dasar saling pengertian (beda dengan toleransi) dalam rangka membangun peradaban universal (lebih luhur dari globalisasi) yang berkeadilan dan bermartabat.
_________________
Kami menaruh simpati terhadap rakyat di seluruh dunia, dan kami mendukung (perjuangan) mereka.Adalah kewajiban mereka untuk memutuskan tangan-tangan yang sedang bersekongkol untuk merampok sumber-sumber kekayaan mereka.
Kaum Muslimin harus menyelesaikan masalah-masalah mereka dengan pengertian, bukan dengan saling berkonfrontasi. Adalah kewajiban religius bagi setiap Muslim untuk menyerukan persatuan. Siapa pun yang mengupayakan perpecahan berarti ia melakukan dosa besar yang tidak akan diampuni Tuhan.
Kesalahan ummat Islam yang paling mendasar adalah pengabaian mereka atas nilai-nilai hakiki Al-Qur’an. Padahal, jika mereka mengamalkan anjuran Allah, “Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai”, niscaya segala kesulitan politik dan kemasyarakatan yang mereka hadapi akan mudah teratasi, dan tidak ada satu kekuatan pun yang dapat memperdayai mereka. Wahai ummat, bangkitlah dan bergabunglah di bawah panji tawhid, lenyapkanlah segala perselisihan karena ambisi pribadi dan golongan, niscaya kalian akan dapat menguasai hak-hak kalian.
Sekiranya kalian telah bersatu dan memelihara hubungan persaudaraan yang Allah telah tetapkan, maka Afghanistan (juga Irak dan Lebanon — Redaksi) tidak akan menjadi sasaran penyerbuan, dan Palestina tidak akan mungkin dijajah.
***
PARA ulama dan intelektual Islam telah berusaha mempersatukan ummat — sejak masa-masa permulaan Islam — dan menjadikan mereka bersatu melawan kelaliman. Dan di mana pun mereka berada, mereka senantiasa membangun kerjasama dan saling pengertian.
***
ORANG-orang yang hendak memperdayai negeri-negeri kaum Muslimin untuk keuntungan mereka sendiri, menebarkan perselisihan dan perpecahan di kalangan kaum Muslimin. Anasir-anasir beberapa negara Barat sangat tidak menginginkan terjadinya persatuan Sunni dan Syiah.
Anda saksikan, setelah deklarasi Pekan Persatuan Islam (yang waktunya bertepatan dengan peringatan Maulid Rasulullah SAW) oleh Ayatullah Montazeri, segera terdengar dari Hijaz (Saudi Arabia) bahwa merayakan Maulid Nabi SAW adalah syirik. Maka, apa yang terjadi jika Iran merayakannya? Apakah bangsa Iran kemudian menjadi musyrik?
Apabila kaum Muslimin sedunia bersatu, mereka tidak akan dapat ditaklukkan di bawah dominasi negara-negara neo-imperialis. Sayangnya, pemerintah-pemerintah mereka menyepelekan nilai-nilai Al-Qur’an. Tidakkah mereka memerhatikan Iran — dengan persatuannya — mampu mengalahkan satu imperium yang didukung oleh kekuatan lengkap? Tidakkah mereka melihat bahwa Iran mampu menentang dominasi neo-imperialis Barat (AS) maupun Timur (Uni Sovyet)? Apabila kaum Muslimin — dengan penduduk hampir satu milyar — bersatu, Timur dan Barat tidak akan dapat berbuat apa-apa.
Mengapa pemerintahan tertentu di kawasan Timur Tengah telah melupakan kejahatan Israel dan menyerang Iran, padahal Iran sedang membela Islam dan nilai-nilai Al-Qur’an? Kini, bahan bakar minyak (BBM) — yang menjadi nadi hidup negara-negara hegemonik — berada dalam kontrol kaum Muslimin. Maka, mengapa mereka melayani dan bertindak sebagai pasar bagi Amerika Serikat dan Uni Sovyet (sekarang sudah bubar — Redaksi)? Itu karena mereka tidak memiliki pertumbuhan politik yang sehat. Alhamdulillah, sekarang Iran telah merdeka (secara konstitusi, politik, ekonomi, kebudayaan, militer maupun ideologi — Redaksi) dan tidak ada kekuatan asing yang campur tangan di sini.
Segala kecemasan dan frustrasi kekuatan-kekuatan congkak itu bersumber dari kenyataan bahwa mereka tidak sanggup mencampuri urusan-urusan Iran. Mereka tidak akan sanggup berbuat begitu hingga kapan pun. Insya Allah.
***
PADA saat ini, ketika kekuatan-kekuatan hegemonik dunia telah dimobilisasi untuk memerangi Islam (dan Iran), penguasa-penguasa tertentu di negeri-negeri Muslim — dengan bantuan kaum Zionis sedunia dan kekuatan-kekuatan neo-imperialiastik — sedang menebarkan perpecahan di kalangan kaum Muslimin, sehingga kaum Muslimin harus memperkokoh persatuan dengan berpegang teguh pada kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa, dan harus terus maju dengan semangat revolusioner.
Kaum Muslimin dan seluruh rakyat yang tertindas jangan sampai tertipu dengan manufer licik mereka, dan agar menyelamatkan diri dari cengkeraman mereka.
Berbahagialah di suatu masa ketika seluruh pemerintahan akan bersatu padu bersama rakyat, dan bangkit bersama, sehingga tangan-tangan superpower (?) terputus dari negara-negara mereka.
Apabila kita bersatu tidak akan ada lagi masalah Al-Quds (Masjid al-Aqsa), dan juga kerumitan-kerumitan lainnya. [**]
Supreme Leader of the Islamic Revolution.
Islam Tumbuh dan Berkembang dengan Kesyahidan Putra-putri Tercintanya…
Rahbar Inqilob_e Islami Iran.
Sebaik-baik perlawanan terhadap musuh-musuh Islam, adalah berkhidmat kepada masyarakat….
President of Iran.
Sebut Saja Saya Pelayan Rakyat….
Children of Iran
Kami dididik melawan…
People of Iran
Revolusi Islam Iran tahun 1979 adalah kebangkitan rakyat yang bersumberkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam. Pasca kemenangan revolusi, pemerintah bersama rakyat Iran bergotong-royong membangun kembali negerinya di berbagai bidang. Islam sebagai agama yang sempurna dan komprehensif, selalu menekankan pentingnya mengembangkan ilmu pengetahuan dan memajukan taraf hidup umat. Terkait hal ini, Islam mengajarkan dua prinsip utama, yaitu: pertama, sikap mandiri dan tidak bergantung pada non-muslim, dan kedua adalah percaya diri dan bertawakkal kepada yang Maha Kuasa untuk memajukan kehidupan umat muslim.
Kitab suci Al-Quran, dalam surat An-nisa ayat 141 menegaskan pentingnya kemerdekaan dan kemandirian umat Islam. Al-Quran menuturkan, “…Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang mukmin”. Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa masyarakat muslim dari segi politik, ekonomi, budaya, militer, dsb, harus sedemikian kuat sehingga masyarakat non-muslim tidak mampu menguasainya. Ajaran luhur Islam ini merupakan daya penggerak bagi kaum muslim untuk memutus ketergantungan mereka terhadap pihak lain dan menentang penjajahan atas dirinya. Pesan kemandirian inilah yang selalu diperjuangkan Revolusi Islam. Sepanjang 29 tahun sejak kemenangan Revolusi Islam, Republik Islam Iran berhasil mencapai kemajuan besar di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, ekonomi, sosial, dan militer.
Sejak masa-masa awal kemenangan Revolusi Islam, masalah kemandirian di bidang ekonomi senantiasa menjadi perhatian utama. Pasalnya, pada era pra-revolusi, akibat kesalahan fatal politik Rezim Pahlevi, menyebabkan Iran amat bergantung dengan Barat, khususnya AS. Sebaliknya, pasca kemenangan Revolusi Islam, negara-negara Barat berupaya menekan dan mengancam Republik Islam Iran dengan pelbagai cara, termasuk dengan menerapkan embargo ekonomi. Karena itu, Iran pun berusaha mencapai kemandirian di bidang pertanian dan industri. Upaya ini bahkan terus dilanjutkan, meski di saat Iran menjalani masa-masa sulit perang yang dipaksakan oleh Rezim Ba’ats, Irak selama delapan tahun. Upaya tiada kenal lelah inipun, akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan. Iran berhasil mencapai swasembada gandum, sebuah komoditas strategis pertanian. Sejak tahun lalu, Iran bahkan sanggup mengekspor hasil produksi gandumnya ke sejumlah negara. Begitu pula di berbagai komoditas pertanian lainnya. Iran juga berhasil meraih kemajuan dengan menerapkan program mekanisasi pertanian.
Salah satu dampak buruk yang diwariskan sistem perekonomian Rezim Pahlevi dan masih berpengaruh hingga kini adalah ketergantungan Iran terhadap pendapatan minyak bumi. Masalah ini membuat struktur ekonomi menjadi rapuh, namun dengan usaha keras pemerintah Republik Islam Iran, ketergantungan terhadap pendapatan minyak pun perlahan-lahan mulai dibatasi. Sebagai misal, pada tahun 2007-2008 ini, komposisi pendapatan minyak dalam anggaran negara Iran kurang dari 50 persen. Sebaliknya, dalam beberapa tahun terakhir pendapatan dari sektor non-minyak makin naik secara signifikan. Berdasarkan sejumlah data, pendapatan Iran di sektor non-minyak pada tahun 2006 mengalami peningkatan 47 persen atau sekitar 16 miliar USD. Peningkatan ini membuat situasi ekonomi Iran relatif bisa bertahan meski harga minyak dunia mengalami fluktuatif.
Di sisi lain, untuk memanfaatkan secara optimal cadangan minyak, Iran berupaya meningkatkan produksi komoditas petrokimia dan olahan minyak lainnya agar lebih bermanfaat dan bernilai. Sehingga pada periode 2007-2008, produksi petrokimia Iran meningkat lebih dari 30 juta ton. Rencananya tiga tahun lagi, produksi di sektor ini akan ditingkatkan menjadi 58 juta ton.
Salah satu produksi industri Iran yang berhasil diekspor sejak beberapa tahun terakhir adalah produk otomotif. Iran mengekspor kendaraan penumpang dan barangnya ke berbagai negara seperti Syria, Turkmenistan, Afghanistan, Azerbaijan, dan Venezuela. Iran juga menjalin kerjasama pembangunan pabrik mobil dengan sejumlah negara. Pada tahun 2006, Iran mengeskpor lebih dari 30 ribu kendaraan senilai 350 juta USD. Pembangunan di bidang infrastruktur, seperti pembangunan jalan, rel kereta api, jembatan, jalan tol dalam kota, dan kereta api bawah tanah (subway) merupakan langkah pembangunan paling kentara pasca revolusi.
Kemajuan lain ekonomi Iran pasca Revolusi Islam adalah meningkatnya investasi asing, padahal Iran saat ini masih berada di bawah tekanan sanksi ekonomi AS. Tahun lalu, investasi asing di sektor perminyakan, yang merupakan salah satu bidang yang paling dikhawatirkan oleh AS, mengalami peningkatan sekitar 9 persen. Begitu juga di bidang gas, tingkat eksplorasi, produksi, dan ekspor di bidang ini mengalami peningkatan signifikan. Pada bulan Februari ini, menteri perminyakan Iran melaporkan adanya penemuan ladang gas baru dengan cadangan gas sebesar 11 triliun kaki kubik. Iran adalah negara pemilik cadangan gas terbesar kedua di dunia, setelah Rusia. Selain itu, Teheran juga telah menjalin beragam kontrak kerjasama di bidang gas dengan negara-negara lain. Sebagai contoh, baru-baru ini Iran dan Austria menandatangani kontrak ekspor gas senilai 50 miliar USD dan kerjasama produksi gas dengan Malaysia senilai 16 miliar USD.
Salah satu slogan utama Revolusi Islam Iran adalah meningkatkan taraf hidup rakyat, khususnya kalangan menengah ke bawah dan mewujudkan keadilan sosial. Karena itu, pemerintah Republik Islam Iran berusaha keras meningkatkan taraf hidup masyarakat berpendapatan rendah. Terlebih khusus di era kepemimpinan Presiden Ahmadinejad, yang lebih fokus untuk merealisasikan visi keadilan yang yang disuarakan oleh Revolusi Islam. Program kunjungan ke daerah Presiden Ahmadinejad beserta kabinetnya merupakan upaya serius pemerintah untuk menyentuh secara langsung persoalan rakyat di berbagai daerah sehingga bisa diupayakan tindakan yang lebih cepat untuk mengatasi persoalan daerah. Selama dua tahun pertama masa kepemimpinannya, Presiden Ahmadinejad berhasil mengunjungi 30 propinsi. Kini, di paruh kedua masa kepemiminannya, dia pun melaksanakan kembali rangkaian safari ke berbagai daerah untuk menganalisa dan menindaklanjuti kebijakan sebelumnya.
Masih di bidang pembangunan keadilan sosial, Pemerintahan Ahmadinejad juga mengeluarkan program pembagian ‘saham keadilan’. Lewat program ini, saham perusahaan-perusahaan negara dibagikan kepada kalangan masyarakat berpendapatan rendah, sementara hasil keuntungannya akan dikembalikan lagi kepada mereka.
Dalam surat Al-Anfal ayat 60 kepada kaum muslimin menyatakan: “Dan siapkanlah untuk menghadapai musuh, dengan kekuatan apa saja yang kamu sanggupi…”. Di ayat lainnya, Al-Quran berpesan kepada kaum muslimin pentingnya memiliki kesiapan militer untuk menghadapi kemungkinan adanya ancaman musuh. Berdasarkan pesan-pesan Al-Quran inilah, pasca revolusi Islam, angkatan bersenjata Republik Islam Iran berusaha membangun kekuatannya untuk menghadapi ancaman musuh. Agresi militer Rezim Ba’ats melawan Iran di dekade 80-an, dan ancaman tanpa henti AS, merupakan pelajaran berharga bahwa Iran mesti memperkuat daya pertahanan militernya di hadapan segala bentuk agresi musuh.
Kendati Iran pasca revolusi, menghadapi beragam tekanan dan embargo, namun para ilmuan dan teknisi militer Iran tidak pernah menyerah untuk memajukan kekuatan pertahanan negaranya. Tak heran bila kini Iran berhasil meraih keberhasilan yang tidak pernah diduga sebelumnya di bidang persenjataan modern. Angkatan bersenjata RII, saat ini berhasil membuat dan mengembangkan berbagai bentuk roket, seperti roket darat ke darat, darat ke laut, dan darat ke udara. Begitu pula di bidang pembuatan helikopter dan pesawat tempur, para ilmuan Iran berhasil mencapai kemajuan yang menarik di bidang ini. Sejumlah pesawat tempur berteknologi tinggi baik berjenis tanpa awak maupun standar, berhasil dibuat oleh Iran.
Angkatan darat militer Iran juga berhasil membuat peralatan perang modern lainnya seperti, tank, panser, meriam, dan beragam bentuk senjata personal. Begitu pula di matra laut, kekuatan pertahanan laut Iran juga berhasil menorehkan prestasi gemilang. Seperti pembuatan beragam jenis kapal perang dan perahu cepat militer serta beragam persenjataan penting lainnya. Di bidang perangkat militer elektronik, Iran juga berhasil membuat gebrakan baru di bidang ini. Tak heran jika kini Iran menyatakan siap mengadapi ancaman perang elektronik.
Kemajuan mengagumkan Iran di bidang industri militer membuat sejumlah negara kian tertarik menjalin kerjasama dengan Iran. Saat ini, Iran telah mengekspor hasil-hasil industri militernya ke 57 negara.
Revolusi Islam Iran telah memberikan karunia, berkah dan keberhasilan yang begitu berharga bagi rakyat Iran. Revolusi ini telah menghadiahkan nilai-nilai luhur seperti tuntutan kemerdekaan, kebangkitan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kemandirian. Nilai-nilai inilah yang mendorong rakyat Iran untuk terus berjuang memutus ketergantungan di bidang ekonomi, politik, dan budaya asing serta mewujudkan keadilan ekonomi dan kemajuan iptek.
Islam senantiasa menekankan perlunya menuntut ilmu. Ada banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi yang mengajak kaum muslimin untuk menuntut ilmu di manapun dan kapanpun. Ajakan ini disikapi secara serius oleh pemerintah dan rakyat Iran. Pada tahap awal, pemerintah Republik Islam Iran berusaha membukan peluang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat untuk bisa mengenyam pendidikan formal, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pasal 30 UUD Republik Islam Iran menyatakan, “Pemerintah berkewajiban menyediakan pendidikan dan pengajaran gratis bagi seluruh rakyat hingga akhir tingkat pendidikan menengah dan mengembangkan pendidikan tinggi secara gratis pula hingga semampunya”.
Sejak awal Revolusi Islam, pemerintah Iran telah mencanangkan program perang melawan buta huruf. Terkait hal ini, Bapak Pendiri Revolusi Islam, Imam Khomeini menugaskan dibentuknya Lembaga Kebangkitan Melek Huruf. Upaya kontinyu dan tak kenal lelah lembaga ini berhasil menurunkan secara drastis angka buta huruf. Sebelum Revolusi Islam, angka buta huruf di Iran mencapai 50 persen, namun pasca Revolusi angka ini berhasil ditekan menjadi 10 persen. Prestasi cemerlang Lembaga Kebangkitan Melek Huruf ini bahkan berkali-kali mendapat pujian dan penghargaan dari lembaga-lembaga internasional, termasuk Unesco.
Di sisi lain, dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan di Iran terus mengalami kemajuan dan pertumbuhan yang pesat baik secara kualitas maupun kuantitas. Setiap tahun, terdapat banyak sekolah yang dibangun di berbagai kawasan di Iran. Pemerintah dan para prakstisi pendidikan juga terus berusaha menyesuaikan kurikulum dan metode pendidikannya dengan pelbagai hasil temuan baru di bidang ilmu pengetahuan.
Dunia perguruan tinggi Iran juga mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat pasca Revolusi Islam. Meski angka para peminat pendidikan tinggi di Iran terus meningkat tajam, namun begitu, kini kapasitas kursi pendidikan di perguruan tinggi telah mencapai lebih dari satu juta 200 ribu kursi. Fenomena lain yang menarik di dunia kampus Iran adalah lebih dari 60 persen mahasiswa Iran adalah kaum hawa. Kenyataan ini merupakan salah satu efek dari upaya pemerintah memajukan peran kaum perempuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah makalah ilmiah para ilmuan Iran yang berhasil diterbitkan oleh berbagai majalah dan media ilmiah ternama dunia kian meningkat. Keberhasilan di bidang ini merupakan salah satu indikator kemajuan sains di setiap negara. Ironisnya, meski media-media ilmiah Barat mengklaim dirinya bersikap secara obyektif namun sebagian masih menolak untuk merilis makalah ilmiah para ilmuan Iran.
Pasca Revolusi Islam, para pakar sains dan teknologi di Iran berhasil mencapai kemajuan yang pesat, bahkan tergolong sebagai lompatan ilmiah. Teknologi nano sebagai salah satu dari empat teknologi paling bergengsi dan rumit di dunia, telah bertahun-tahun menjadi fokus perhatian dan penelitian para ilmuan Iran. Teknologi ini bahkan bisa memperbaiki molekul dan sel-sel badan yang rusak. Teknologi nano biasa dimanfaatkan untuk keperluan kedokteran, pertanian, industri, dsb. Hingga kini, Iran tergolong sebagai negara maju di bidang teknologi nano dan berhasil memproduksi sejumlah komoditas dengan bantuan teknologi nano.
Salah satu keberhasilan lainnya Iran di bidang iptek adalah prestasi cemerlang di bidang stem cell atau sel punca. Selama bertahun-tahun, para ilmuan Iran telah mengembangkan teknologi sel punca untuk pengobatan dan keperluan kedokteran lainnya. Sel punca ini mampu memproduksi beragam jenis sel tubuh manusia, karena itu, sel ini memiliki peran yang amat vital. Para ilmuan Iran juga berhasil memanfaatkan teknologi sel punca untuk menyembuhkan beragam penyakit akut yang selama ini sulit diobati. Seperti penyembuhan penyakit buta dan beragam kasus lainnya. Namun prestasi paling berkesan di bidang ini adalah keberhasilan para ilmuan Iran mengkloning seekor kambing dengan memanfaatkan sel punca. Prestasi ini merupakan bukti kemajuan Iran di bidang kedokteran, khususnya dalam reproduksi sel punca.
Pusat Riset Ruyan merupakan lembaga penelitian yang berhasil mengembangkan teknologi stem cell atau sel punca di Iran. Televisi CNN dalam laporannya mengenai kemajuan Iran di bidang teknologi ini menuturkan, “Pusat Riset Ruyan adalah salah satu sentra penelitian sel punca janin di Iran. Di lembaga ini, sains berkembang pesat”. CNN dalam laporannya ini juga menambahkan, salah satu penyebab kemajuan Iran di bidang iptek adalah karena para pemimpin negara ini menghendaki ilmu pengetahuan.
Salah satu keberhasilan Iran lainnya di bidang kedokteran adalah pembuatan obat IMOD. Obat ini berfungsi untuk meningkatkan fungsi ketahanan tubuh di hadapan virus AIDS. Keampuhan obat ini bahkan telah diakui oleh otoritas kedokteran dunia. Pada tanggal 3 Februari yang lalu, para pakar farmasi Iran juga berhasil mengeluarkan obat baru Angi Pars, obat ini berfungsi untuk menyembuhkan luka penyakit diabetes atau kencing manis, sehingga bisa mencegah terjadinya amputasi. Begitu juga di bidang kedokteran lainnya, para ilmuan kedokteran Iran berhasil membuat terobosan baru dalam metode operasi, seperti operasi otak dan saraf, jantung, dan mata. Saat ini, di kawasan Timur Tengah, Republik Islam Iran terbilang sebagai negara paling maju di bidang kedokteran.
Isu nuklir Iran adalah topik yang begitu akrab. Namun, dibalik polemik yang sengaja dihembuskan Barat untuk menentang kemajuan Iran di bidang ini, ternyata Iran menyimpan prestasi yang mengagumkan di bidang nuklir. Meski Iran berada di bawah tekanan dan embargo, namun negara ini tetap berhasil mencapai prestasi cemerlang dalam teknologi nuklir. Selama ini, negara-negara Barat, khususnya AS memanfaatkan nuklir untuk membuat bom pemusnah massal, karena itu mereka juga berpikir bahwa Iran memanfaatkan teknologi nuklir untuk kepentingan militer. Padahal, teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang positif, seperti sebagai sumber energi listrik. Atas dasar inilah, Iran mengembangkan teknologi nuklir. Langkah ini dilakukan untuk menjadikan nuklir sebagai sumber energi alternatif. Selain dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, teknologi nuklir juga bisa digunakan untuk keperluan kedokteran, dan rekayasa genetika di bidang pertanian dan peternakan.
Untuk menghilangkan adanya kecurigaan Barat terhadap program nuklir sipil Iran, para pejabat tinggi Tehran telah berkali-kali menggelar dialog dengan negara-negara Barat dan menjalin kerjasama yang transparan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Tahun lalu, Presiden Ahmadinejad mengumumkan, bahwa Republik Islam Iran secara resmi telah memasuki fase industrialisasi produksi bahan bakar nuklir. Upaya ini merupakan salah satu bentuk tekad nyata Iran untuk mencapai kemandirian di bidang nuklir.
Baru-baru ini, tanggal 4 Februari lalu, Iran juga berhasil menorehkan prestasi baru di bidang teknologi antariksa. Pembangunan stasiun peluncuran antariksa dan peluncuran roket pembawa satelit Safir merupakan kesuksesan terbaru Iran di bidang ini. Seluruh keberhasilan tersebut merupakan berkah kemenangan Revolusi Islam dan buah prestasi iman, ikhtiar, persatuan rakyat Iran serta kepemimpinan bijaksana Pemimpin Revolusi Islam Iran.
Satelit Omid, Kemajuan Antariksa Iran di Tengah Tekanan Amerika
Perayaan 30 tahun Revolusi Islam di Iran ditandai dengan peluncuran
satelit Omid sebagai simbol kemandirian program antariksanya. Meskipun
dibawah sanksi ekonomi yang dipaksakan oleh Amerika dan sekutunya Iran
tetap mampu menunjukan bahwa sebuah kemajuan teknologi dapat diraih
dengan mengandalkan semangat Revolusi Islam beserta kekuatan dan sumber
daya dari dalam negeri.
Satelit Omid yang berasal dari bahasa Persia yang artinya ‘harapan’ berhasil mencapai orbitnya sekitar 250 sampai 350 km di atas atmosfir bumi dan mengorbit 15 kali dalam sehari. Satelit komunikasi ringan ini dilengkapi dengan teknologi pengindraan jarak jauh, satelit telemetri dan teknologi sistem informasi geografis. Sebagai satelit pengumpul informasi dan percobaan, setelah tiga bulan Omid akan mendarat dan membawa data-data yang nantinya dapat membantu para ilmuwan Iran dalam meluncurkan satelit yang beroperasi ke luar angkasa selanjutnya.
Satelit Omid yang berasal dari bahasa Persia yang artinya ‘harapan’ berhasil mencapai orbitnya sekitar 250 sampai 350 km di atas atmosfir bumi dan mengorbit 15 kali dalam sehari. Satelit komunikasi ringan ini dilengkapi dengan teknologi pengindraan jarak jauh, satelit telemetri dan teknologi sistem informasi geografis. Sebagai satelit pengumpul informasi dan percobaan, setelah tiga bulan Omid akan mendarat dan membawa data-data yang nantinya dapat membantu para ilmuwan Iran dalam meluncurkan satelit yang beroperasi ke luar angkasa selanjutnya.
Pencapaian antariksa Iran ini diraih ketika negara ini menanggung sanksi nyaris selama 30 tahun hingga tulisan ini dibuat. Sanksi yang dipelopori oleh Amerika ini telah mencegah masuknya beberapa barang dalam daftar yang sangat panjang, termasuk suku cadang pesawat penumpang dan bahkan banyak obat-obatan. Amerika dan sekutunya memproduksi Bom Nuklir dalam jumlah yang sangat besar setiap tahunnya, mengirimkan roket-roket mereka ke luar angkasa, namun ketika Iran berhasil mengirimkan satu satelit percobaannya dari dalam negeri, mereka [Amerika dan sekutunya] mengecam kemajuan tersebut sebagai sebuah ancaman. Iran merupakan negara yang menjadi simbol kemandirian, sebuah simbol tanpa hegemoni Amerika dan sekutunya, bahwa sebuah negara tanpa campur tangan Amerika akan lebih mampu berkembang dan maju. Sebuah kemandirian yang tidak dapat diterima oleh Amerika dan sekutunya, Amerika dengan pengaruhnya menjatuhkan sanksi lewat PBB dan menyebarkan propaganda dalam mengucilkan Iran dari dunia Internasional, namun hal tersebut menjadi bumerang bagi tatanan perekonomian dan citra Amerika di dunia yang semakin memburuk.
Iran merupakan negara ke-8 yang berhasil mengorbitkan satelit dalam negeri-nya ke luar angkasa. Omid merupakan satelit ketiga buatan Iran yang berhasil dikirim keluar angkasa, dan Teheran berencana mengirimkan astronot pertamanya keluar angkasa pada 2021.
Iran Memimpin Bidang Sel Punca (Stem Cell)
Sebuah laporan khusus yang ditertbitkan oleh Harvard University and
the Massachusetts Institute of Technology dan dilansir Washington Times
(15/04/09) menunjukkan kemajuan pesat Iran di bidang riset dan
teknologi sel punca (stem cell). Laporan itu juga menyebutkan bahwa
prospek kemajuan sains dan teknologi Iran di masa mendatang sangatlah
cerah.
Kemajuan pesat Iran di bidang sel punca ini sendiri mula-mula dipicu oleh banyaknya korban perang Iran-Irak yang terkena gas kimia Irak. Kebanyakan korban itu mengalami kerusakan sel kulit dan sejenisnya, sehingga mendorong ilmuwan-ilmuwan Iran untuk mencari solusi tepat mengobati mereka.
Pemicu lainnya adalah fatwa Pemimpin Tinggi Spiritual Iran, Ali Khamenei, yang melegalkan riset dan aplikasi teknologi sel punca. Khamenei memang dikenal sebagai pendorong utama kemajuan sains dan teknologi Iran sejak dia menjabat sebagai presiden tahun 80-an. Anggaran riset di bidang sains dan teknologi di Iran termasuk yang terbesar di seluruh dunia Islam.
Fakta lain yang lebih mengejutkan, dalam bidang sel punca ini, Iran berhasil mengalahkan AS dan sejumlah negara Eropa Barat yang masih melarang riset di bidang ini karena alasan-alasan etis.
Lalu Selanjutnya:
70,000 Tentera Dajjal dari Iran
Kemunculan 70 ribu Pengikut Dajjal Dari Bumi Iran Banyak hadis-hadis nabi yang menceritakan tentang kedatangan Dajjal di akhir zaman.Antaranya ialah :
1. Sabda Baginda SAW ; “Ketahuilah ia (Dajjal) berada di laut Syam atau laut Yaman.. akan datang dari arah timur (lalu menunjukkan dengan tangan baginda)..”- Hadis riwayat Muslim.
2. Daripada Abi Bakr al-Siddiq r.a, sabda Baginda SAW, “Dajjal akan muncul ke bumi dari arah timur bernama KHURASAN.” – Hadis riwayat al-Tirmizi.
3. Daripada Anas bin Malik r.a, sabda Baginda SAW, “Dajjal akan keluar dari kota Yahudi ISFAHAN (Khurasan, IRAN) bersama 70,000 penduduk ISFAHAN”. [Fath al-Rabbani Tartib Musnad Ahmad. Ibn Hajar berkata : “Sahih”].
4. Nabi bersabda “ Dajjal akan diikuti oleh 70,000 yahudi dari kota Isfahan(Nan),mereka memakai Al-Tayalisah”.Hadis riwayat muslim.
Ibn Kathir berkata, Dajal pada mulanya akan muncul dari ISFAHAN dari sebuah kota Yahudi [al-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim]. ISFAHAN adalah sebuah bandar terbesar YAHUDI di Iran dan pusat loji nuklear Iran pada masa kini.
Persoalannya kini,bilakah dajjal akan muncul ? adakah agak keterlaluan jika saya katakan dajjal sebenarnya telah lama muncul dan 70,000 pengikutnya telah dizahirkan oleh Allah baru-baru ini,namun ramai yang belum menyedari hakikat ini.
Marilah kita hayati hadis-hadis nabi diatas dan percaya sungguh-sungguh bahawa apa yang dikatakan Rasulullah itu benar-benar akan berlaku! 70 ribu pengikut dajjal akan muncul di Iran dari kalangan penduduk Isfahan(nan) .Mereka memakai Al-Tayalisah.
Mengikut pandangan beberapa ulama ,Al-Tayalisah ialah sejenis pakaian atau jubah kebesaran ulama yahudi.Jubah ini susah ditemui kini kerana dipakai oleh kelompok ahli agama sahaja.Oleh itu saya berpendapat Al-Tayalisah ini mungkin dipakai oleh ulamak Iran yang berfahaman Syiah.
Untuk menyatakan kebenaran kata-kata Rasulullah itu,marilah kita ikuti perkembangan terbaru perang konspirasi Dajjal yang masih berterusan hingga kini.
Pada 28.12.2008,iaitu selepas 1 hari tentera zionis menyerang Palestin ,Ulama syiah,Ayatollah Ali Khomenei mengeluarkan fatwa bahawa sesiapa yang turut serta dalam perang di palestin menentang Israel dan terkonban,akan dikira mati syahid.Oleh itu telah dilaporkan 70,000 warga Iran ,yang majoritinya belia telah mendaftarkan diri secara sukarela untuk berjuang bersama hamas dibumi Palestin hanya dalam masa seminggu.
Walau bagaimanapun ,seminggu selepas itu Ayatollah Ali Khomenei mengeluarkan kenyataan yang cukup berbeza dari sebelumnya iaitu penghantaran briged sukarela pejuang jihad ditangguhkan dan tidak perlu buat masa ini kerana kononnya terdapat tanda-tanda Israel/zionis sedang memasang perangkap untuk mengheret Iran dalam kancah perang terbaru.
Anda boleh membaca artikel asal tentang pendaftaran 70 ribu orang warga iran di sini : Klik Sini
Apapun pendapat ulamak syiah itu,kebenaran kata-kata Rasulullah sejak 1430 tahun lepas telah terbukti dengan penzahiran 70 ribu warga Iran untuk berjuang itu! Apakah matlamat dan strategi zionis/Israel itu hanya Allah SWT saja yang tahu.
Mungkinkah mereka sekarang sedang menunggu kehadiran sebenar dajjal atau Messiah Dajjal(Mahdi Syiah)untuk diikuti,bukan untuk melawan zionis/Israel tetapi sebaliknya untuk menyerang dan menghapuskan orang islam yang beraliran Ahli-sunnah wal jamaah dan seluruh keturunan dan cucu cicit nabi.Sekarang inipun mereka amat membenci golongan sunni padahal golongan sunni tidaklah begitu membenci dan berdendam dengan mereka.
Perbezaan Sunni dan Syiah umpama langit dan bumi,malah mengikut seorang ulamak Syiah bernama Sayyid Nikmatullah al-Jazairi dalam kitabnya, berkata :
“Sesungguhnya kami tidak akan pernah sepakat dengan AHLI SUNNAH tentang ALLAH, NABI dan IMAM kerana mereka mengatakan: Tuhan kami adalah yang Nabinya Muhammad dan khalifah setelahnya Abu Bakar, dan kami AL-RAFIDHAH tidak beriman pada Tuhan itu dan Nabi-Nya, kerana Tuhan yang Nabi-Nya Muhammad dan khalifah setelahnya adalah Abu Bakar bukanlah TUHAN kami.”
[Ruj ukan : Anwar al-Nu’maniyyah, jil.2, m.s: 278, Bab Nur fi Haqiqah al-Anwar ]
Oleh itu,pembunuhan Saddam yang berfahaman Sunni juga mungkin dirancang oleh yahudi-zionis bersama dajjal.Ini adalah kerana Saddam adalah di antara pemimpin islam dunia,yang walaupun dianggap zalim amat tegas memerangi zionis di Palestin.Dajjal yang muncul di Iran inilah juga yang membantu yahudi-zionis mengalahkan Taleban di Afghanistan dan rejim Saddam di Iraq.
Disini saya petik kata-kata beberapa pemimpin utama Iran untuk renungan bersama.
Kata Ali Hashemi Rafsanjani,semasa khutbah jumaat di Universiti Tehran pada 8.2.2002 dahulu berbunyi : ” Tentera Iran telah memerangi TALEBAN, dan bekerjasama menjatuhkannya, jika tidak kerana bantuan tentera Iran dalam peperangan TALEBAN, Amerika telah tenggelam di bumi AFGHANISTAN”.
Katanya lagi”… seharusnya Amerika mengetahui, jika tidak kerana tentera Iran, Amerika tidak mampu menjatuhkan TALEBAN!”
Sementara pemimpin lain Iran iaitu Muhammad Ali Abtahi ,bekas Naib Presiden Iran kepada Presiden Mohamad Khatami ,pada Ucapan perasmian penutup seminar Teluk : Cabaran Dan Masa Depan di UAE pada 15.1.2004 berkata :
“Jika tidak kerana orang-orang Iran, KABUL dan BAGHDAD tidak akan jatuh
(ke tangan Amerika) dengan mudah!
Sekarang ini pelan jangka panjang yang dirancang oleh zionis sedang berjalan lancar.Segala tipu helah dan gerak catur perang semuanya mengikut arahan Dajjal yang mengambil kira nasihat Iblis,iaitu makhluk yang derhaka kepada Allah sejak zaman nabi Adam hingga kiamat yang panjang umurnya,bijak IQ dan EQnya.
Hanya mereka yang kuat iman dan takwa serta kental semangat perjuangannya mampu mengalahkan mereka.
Oleh itu berhati hatilah dengan Iran dan berwaspada lah dengan aliran syiah yang amat bercanggah dengan fahaman ahli sunnah wal jamaah.
Siapakah Messiah Yahudi atau Dajjal menurut kitab-kitab syiah?Apakah bezanya Imam Mahdi mengikut aliran Sunnah wal jamaah dengan Messiah Yahudi(imam ke-12) golongan syiah?
Untuk pengetahuan kita bersama,sila baca satu artikel menarik oleh saudara soudine75 mengenainya di sini :
Saya petik kesimpulan menarik yang dibuat oleh penulis ini dari bahagian akhir tulisannya iaitu :
Cuba anda renungkan ketika blok Syiah sudah lebih 70% menguasai dunia Arab di rantau Timur Tengah, apa perlu Iran dan Syria bekerjasama dengan Amerika di Iraq di atas alasan keselamatan dan keamanan Iraq? bagi berhadapan dengan pejuang Sunnah (AL-QAEDA. Kerjasama itu sebenarnya melanjutkan hubungan mereka disebalik tabir sebelum ini. Penulis tidak hairan kerana bagi yang pro syiah tidak hairan mereka telah menyesatkan al-Qaeda di Iraq hari ini dengan pelbagai tuduhan nista. Cuba kita renungkan dengan penguasaan Syiah di rantau Timur Tengah apa perlu Hizbullah dan Syiria kini berdamai dengan Israel dan Hizbullah menyerahkan mayat dua askar Israel kepada Israel baru-baru ini. Hizbullah yang menang kenapa berdamai pula? Hakikat yang jelas Hizbullah kini minat menumbangkan Lubnan berbanding Palestin. Saya yang sentiasa mengikuti perkembangan sejarah dunia Timur Tengah tidak pernah meminggirkan faktor asas dalam mengkaji tindakan-tindakan mereka… Hakikatnya Syiah lebih mementingkan empayar Parsi berbanding kemerdekaan Palestin dan pembebasan Iraq dan Afghanistan. Dan perlulah diketahui musuh utama mereka ialah Sunnah..
Apa beza Syiah dan Yahudi ? Tiada beza berdasarkan riwayat-riwayat mereka mengenai Mahdi dan Dajjal. Lihatlah persamaan antara keduanya.. Syiah ini berasal dari agama Yahudi malah pengasas Syiah ialan Yahudi Ibn Saba’, malah dari segi keturunan kata al-Mas’udi sejarawan Syiah zaman awal bahawa orang-orang Parsi (Syiah Iran, Afghanistan, India) adalah berasal dari anak-anak Ishak bin Ibrahim a.s sementara orang-orang Yahudi ialah anak-anak Israel (Nabi Ya’qub a.s) bin Ishak bin Ibrahim a.s, cukuplah latar belakang sejarah Isfahan dan Hamdan juga Cyrus, Mordechai dan Esther bagi menggambarkan keakraban kaum Parsi dengan Yahudi dalam sejarah mereka yang lampau yang yang dibanggakan oleh pentadbiran Iran hari ini meskipun laungan palsu dan bohong isu Holocoust dan ingin melenyapkan negara Yahudi dari peta dunia.
Sumber : SANGTAWAL sakrant
Pada 15 Januari 2009
Khamis Jam 09:00
Komentar Pertama
Ketika membaca artikel di atas dan mendengar ceramah Fitnah Di Akhir
Zaman yang dicanang oleh Zainul Asri, saya bimbang kredibiliti tokoh
dihormati ini akan runtuh kerana ucapannya didapati semakin merapu dan
tidak berasas.
Biarkan saya ulas sedikit bahagian pembohongan beliau yang menggambarkan seolah-olah 70,000 Yahudi yang akan keluar dari Isfahan membantu Dajjal adalah golongan Syiah. Saya mendapati hadis ini telah lama disalah tafsir dan dijaja oleh golongan Wahabi sambil bersungguh-sungguh membasuh otak pengikut mereka bahawa Yahudi tersebut adalah ulama Syiah. Tidak sangka seorang Syeikh pun boleh terpengaruh dengan golongan Wahabi.
Hadis ini diambil dari kitab Sahih Muslim seperti berikut:
124 – ( 2944 ) حدثنا منصور بن أبي مزاحم حدثنا يحيى بن حمزة عن الأوزاعي عن إسحاق بن عبدالله عن عمه أنس بن مالك
: أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال يتبع الدجال من يهود أصبهان سبعون ألفا عليهم الطيالسة
[ ش ( الطيالسة ) جمع طيلسان والطيلسان أعجمي معرب قال في معيار اللغة ثوب يلبس على الكتف يحيط بالبدن ينسج للبس خال من التفصيل والخياطة ]
Ertinya Rasulullah (s.a.w) bersabda, “Dajjal akan diikuti oleh 70,000 Yahudi dari Isfahan, mereka memakai al-Tayalisah.” – Sahih Muslim
Kitab Sahih Muslim setelah meriwayatkan matan hadis tersebut sempat memberikan penerangan tentang makna Tayalisah, iaitu selendang Yahudi tidak berjahit yang dipakai dibahu.
Sedangkan Wahabi secara jahat cuba menyelewengkan terjemahannya sebagai berikut:
“Dajjal akan diikuti oleh 70,000 Yahudi dari Isfahan, mereka memakai (jubah) al-Tayalisah (Persian shawls – jubah orang-orang Parsi (Syiah hari ini) yang tidak berjahit), .”
Hadis ini cukup membuatkan Wahabi menjadi girang. Seperti biasa mereka akan menggunakannya untuk merosakkan nama baik Iran sekaligus menenggelamkan kebenaran dan menzahirkan kesesatan. Wahai pengikut ajaran Wahabi, bolehkah kalian buktikan Al-Tayalisah itu bermaksud Jubah? Kamus manakah yang anda pakai untuk berdusta?
Makna Tayalisah menurut Wahabi
Sambil memaparkan gambar Imam Khomeini berjubah, Wahabi berkata kononnya:
Al-Tayalisah (eng: Persian Shawl) ialah pakaian jubah orang Parsi (Iran) yang tidak berjahit, berbeza dengan jubah orang-orang Arab. Ia merupakan pakaian pengikut-pengikut Dajjal yang akan bersama dengan 70,000 Yahudi yang mengikut Dajjal di akhir zaman.
Rujukan:
– http://laluanperniagaan.blogspot.com/2008/11/contoh-diatas-gambar-al-tayalisah-al.html
– http://www.sultanismailpetramosque.com/index/?m=200912
Beberapa laman web utama Wahabi yang menyebarkan bahawa Tayalisah itu ialah Persian Shawl. Contohnya http://al-ahkam.net/home/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=110491:
– Silakan rujuk dalam komentar: http://haulasyiah.wordpress.com/2007/07/02/perbedaan-antara-agama-islam-dengan-agama-syiah-bag1/)
– MAHDI SYIAH ADALAH DAJJAL (mintlisim.wordpress.com/2010/12/04/mahdi-syiahdajjal/) – merujuk kepada link tersebut.
Setelah mereka menyedari tersalah melaporkan perkara tersebut, mereka cepat-cepat memadam tulisan ini di internet. Namun tulisan tersebut telah disalin dan dipaparkan oleh kebanyakan blog Wahabi.
Taktik kotor Wahabi sebenarnya menjerat diri mereka sendiri. Apakah mereka tidak ke sekolah belajar bahasa Inggeris? Bukankah Shawl itu bermakna selendang? Biarpun anak-anak yang belajar di SRJKT pun tahu menyelak kamus. Biar saya jelaskan makna Shawl dari segi leksikal:
Rujukan kamus Parsi Online:
– http://math.columbia.edu/~safari/masood/cgi-bin
Tayalisah menurut kamus.
Shawl adalah selendang, bukan jubah seperti yang dicanang oleh Wahabi. Sementara itu bahasa Parsi turut memanggil selendang sebagai Shāl. Manakala jubah pula dalam bahasa Parsi dipanggil ‘Abā (عبا) (Bahasa Inggeris: Cloak).
Anda sendiri boleh membuat penilaian apakah sama kebenaran berbanding kemungkaran yang dilakukan oleh Wahabi.
Berdasarkan penerangan dari kitab Sahih Muslim, Tayalisah adalah selendang yang tidak berjahit. Setiap orang yang jujur pasti akan mengatakan jubah yang dipakai oleh ulama Syiah di Iran itu berjahit. Saya cabar mana-mana Wahabi andainya mereka dapat buktikan bahawa jubah ulama Syiah itu tidak berjahit. Sudah tentu mereka tidak akan berjaya membuktikannya. Saya sendiri sering berjalan ke pasar-pasar di Qom, di sana terdapat banyak kedai-kedai yang menjual ‘Abā dan ianya berjahit. Syukur kepada Allah yang menunjukkan kebodohan musuh-musuh Ahlul Bait di mana golongan Wahabi yang terlalu gelojoh menyerang Syiah tidak sedar bahawa pembohongan mereka tentang Tayalisah ini akan terbongkar jua di kemudian hari.
Apakah itu Tayalisah?
Tayalisah atau selendang Yahudi ini dapat lihat jelas di gambar berikut yang dipaparkan di sebelah.
Dalam gambar ini seorang jemaah Yahudi sedang khusuk sembahyang. Selain itu mereka turut mengikat dahi dengan tefillin atau Phylacteries. Kain yang dipakai di kepala atau di tengkuk ini dipanggil juga sebagai “طاليت”, iaitu selendang sembahyang. Kebiasaannya ia bewarna putih dan berbelang biru. Tidak ada sesiapa pun yang melihat Syiah di Iran memakai Tayalisah, bahkan Yahudi yang tinggal di Isfahan pun tidak memakainya.
Apakah Dajjal dapat diistilahkan sebagai Syiah?
Oleh kerana Wahabi mencanangkan bahawa Syiah itu adalah tentera Dajjal, ini beerti mereka telah menghina nabi. Allah (s.w.t) berfirman:
وَإنَّ مِن شِيعَتِهِ لَإبرَاهِيم
سوره صافات آيه 83
“Dan sesungguhnya di antara Syiah baginda (Nabi Nuh) ialah Nabi Ibrahim”. – Surah Saafat ayat 83.
Mereka nampaknya tidak sedar, yang termasuk sebagai istilah Syiah ialah Nabi Nuh (a.s). Allah tidak menggunakan perkataan Itbā’ (اتباع), bahkan firman Allah ialah Syiah Nabi Nuh ialah Nabi Ibrahim.
Mengapakah Isfahan tidak menggantikan Qom dalam riwayat tersebut?
Mereka mendakwa pusat Yahudi di Iran ialah Isfahan. Andainya Wahabi ingin memperkenalkan pusat Syiah, ia hendaklah mengatakan di Qom, bukan Isfahan. Oleh itu dari membuang masa mendengar tahyul golongan ini, lebih baik kita bersiap sedia dalam agenda kezuhuran Imam Al-Mahdi.
Penghijrahan 70,000 Yahudi ke negara haram Israel
Menyorot kembali sejarah yang lampau, terdapat dua pemimpin Israel yang lahir di Iran. Antaranya ialah Moshe Katsav Presiden ke-lapan negara Israel, dilahirkan di Musa Qasab, Yazd, pada 5 Disember 1945. Beliau dibawa oleh keluarganya ke Israel pada bulan Jun 1951 ketika berusia 5 tahun.
Seorang lagi ialah Leftenan General Shaul Mofaz dilahirkan pada 4 November 1948 di Tehran di mana bapanya berasal dari Isfahan. Beliau berhijrah ke Israel pada tahun 1957.
Statistik dari sejarah menyatakan ramai Yahudi dari Iran sudah berhijrah ke Israel sejak zaman diktator Syah. Kebanyakan sumber menyebut populasi Yahudi yang tertinggal di Iran hanyalah di sekitar 25,000 orang iaitu di seluruh pelusuk Iran iaitu di wilayah Isfahan, Shiraz dan Tehran.
Rujukan:
– Harrison, Frances (September 22, 2006). “Iran’s proud but discreet Jews”. BBC News. http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/5367892.stm. Retrieved May 22, 2010
“Iran Jewish leader calls recent mass aliyah ‘misinformation’ bid”.
– http://www.haaretz.com/hasen/spages/938673.html.
“Iran Jewish MP criticizes ‘anti-human’ Israel acts”. Ynet. 5.7.2008.
– http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3540651,00.html.
David Littman menganggarkan penghijrahan Yahudi ke Israel berjumlah 70,000 (Littman 1979, hal. 5).
Catatan-catatan ini menggambarkan 70,000 Yahudi yang telah berhijrah ke Israel itu adalah dari seluruh pelusuk Iran, bukan dari Isfahan semata-mata. Sekarang dapatlah kita memahami bahawa 70,000 Yahudi ini sudah pergi ke Israel. Sesuai dengan tanggapan ulama Syiah, Dajjal ialah kuasa besar Zionis dan Amerika, bukan gergasi besar. Maka kelompok Yahudi ini telah pergi membantu kuasa besar Dajjal Zionis.
Rasulullah (s.a.w) menganggap Parsi sebagai adalah sanak saudara baginda.
Dalam keadaan Wahabi mengyahudikan dan memajusikan Parsi/Iran, Rasulullah (s.a.w) bersikap bertentangan dengan golongan mereka ini. Iaitu baginda mempersaudarakan Parsi dengan Ahlul Bait atau Qurasyh umumnya. Apakah Wahabi menyangka Nabi tidak mengenali Yahudi dan Parsi? Hasil dari pencarian saya selama beberapa hari telah menemukan hadis-hadis yang tidak diamalkan oleh pembenci Syiah.
Rasulullah bersabda bahawasanya bangsa Parsi adalah sanak saudara kami, kerana Nabi Ismail (as) adalah bapa saudara putera nabi Ishaq:
فارس عصبتنا أهل البيت لأن إسماعيل عم ولد إسحاق وإسحاق عم ولد إسماعيل (الحاكم فى تاريخه ، وأبو نعيم عن ابن عباس وفيه إبراهيم بن هراسة)
– Jami’ al-ahadith, jilid 14, halaman 424
فارس عصبتنا أهل البيت لأن إسماعيل عم ولد إسحاق وإسحاق عم ولد إسماعيل (الحاكم فى تاريخه ، وأبو نعيم عن ابن عباس وفيه إبراهيم بن هراسة)
35124 – فارس عصبتنا أهل البيت لأن إسماعيل عم ولد إسحاق وإسحاق عم ولد إسماعيل
( ك في تاريخه – عن ابن عباس )
– Kanzul Ummal jilid 12 halaman 538
Hadis barangsiapa yang masuk Islam dari Parsi, maka dia dari bangsa Qurasyh, mereka adalah sanak saudara kami:
45562- من أسلم من فارس فهو من قريش ، هم إخواننا وعصبتنا (الديلمى عن ابن عباس)
جامع الاحاديث، باب حرف الميم، ج 41 ص 416، كنزالعمال،باب الفرس من الإكمال، ج 12 ص
173
– Jami’ a-Ahadith jilid 41 halaman 416, Kanzul Ummal, jilid 12 halaman 173
Rasulullah telah menyatakan bangsa Parsi adalah sanak saudara baginda kerana orang Islam itu bersaudara.
Ayat al-Quran tentang bangsa Parsi.
Kebanyakan ahli tafsir Ahlusunnah menerangkan maksud kaum dalam ayat 38 surah Muhammad berkenaan bangsa Parsi. Cukuplah saya bawakan hadis-hadis dari kitab Tafsir terbesar Ahlusunnah iaitu Durrul Manthur:
وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ (38)
“dan jika kamu berpaling, niscaya dia akan mengganti kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu” – Surah Muhammad ayat 38
Hadis nabi tentang ayat ini dalam tafsir Durrul Manthur:
قيل : من هؤلاء وسلمان رضي الله عنه إلى جنب النبي صلى الله عليه وسلم ، فقال : » هم الفرس وهذا وقومه
Rasulullah ditanya siapakah mereka itu? ketika itu Salman (r.a) berada disamping Rasulullah, maka baginda bersabda: “Mereka adalah Parsi, dan dia (Salman) dan kaumnya.”
– Lihat lampiran
Dalam Musnad ibnu Hanbal Salman al-Farisi mengatakan beliau ialah orang Parsi warga Isfahan. Jalaluddin As-Sayuthi membawa satu lagi hadis yang berkaitan dengan ayat tersebut:
هذا وقومه والذي نفسي بيده لو كان الإِيمان منوطاً بالثريا لتناوله رجال من فارس
“Dia dan kaumnya, demi jiwaku di tanganNya, jikalau iman itu terletak di bintang Suriya, niscaya akan dicapai oleh pemuda-pemuda dari Parsi.”
– Tafsir surah Muhammad ayat 38 oleh Jalaluddin al-Suyuthi
وَآَخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (3)
“dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah yang maha perkasa lagi maha bijaksana”
Jalaludin as-Suyuhti kemudian mengeluarkan hadis ini:
قال ، له رجل : يا رسول الله من هؤلاء الذين لم يلحقوا بنا؟ فوضع يده على رأس سلمان الفارسي وقال : » والذي نفسي بيده لو كان الإِيمان بالثريا لناله رجال من هؤلاء
“Seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah mereka yang belum berhubungan dengan kami? Maka baginda meletakkan tangan di atas kepala Salman al-Farisi dan berkata: Demi jiwaku ditanganNya, jika iman itu terletak dibintang Suriya, niscaya akan dicapai oleh lelaki-lelaki dari mereka.”
Kesimpulannya Wahabi memanipulasi Hadis Nabi untuk menipu sesiapa sahaja dikalangan umat Islam yang cetek pengetahuan agama agar mereka menjauhi dan membenci Syiah.
Dipetik dr posting Pencinta Ahlul-bait Utara.
Oleh : Maz Farid
Sumber : Dialog Sejarah Islam
Pada 17 Oktober 2011
Isnin jam 09:11
Biarkan saya ulas sedikit bahagian pembohongan beliau yang menggambarkan seolah-olah 70,000 Yahudi yang akan keluar dari Isfahan membantu Dajjal adalah golongan Syiah. Saya mendapati hadis ini telah lama disalah tafsir dan dijaja oleh golongan Wahabi sambil bersungguh-sungguh membasuh otak pengikut mereka bahawa Yahudi tersebut adalah ulama Syiah. Tidak sangka seorang Syeikh pun boleh terpengaruh dengan golongan Wahabi.
Hadis ini diambil dari kitab Sahih Muslim seperti berikut:
124 – ( 2944 ) حدثنا منصور بن أبي مزاحم حدثنا يحيى بن حمزة عن الأوزاعي عن إسحاق بن عبدالله عن عمه أنس بن مالك
: أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال يتبع الدجال من يهود أصبهان سبعون ألفا عليهم الطيالسة
[ ش ( الطيالسة ) جمع طيلسان والطيلسان أعجمي معرب قال في معيار اللغة ثوب يلبس على الكتف يحيط بالبدن ينسج للبس خال من التفصيل والخياطة ]
Ertinya Rasulullah (s.a.w) bersabda, “Dajjal akan diikuti oleh 70,000 Yahudi dari Isfahan, mereka memakai al-Tayalisah.” – Sahih Muslim
Kitab Sahih Muslim setelah meriwayatkan matan hadis tersebut sempat memberikan penerangan tentang makna Tayalisah, iaitu selendang Yahudi tidak berjahit yang dipakai dibahu.
Sedangkan Wahabi secara jahat cuba menyelewengkan terjemahannya sebagai berikut:
“Dajjal akan diikuti oleh 70,000 Yahudi dari Isfahan, mereka memakai (jubah) al-Tayalisah (Persian shawls – jubah orang-orang Parsi (Syiah hari ini) yang tidak berjahit), .”
Hadis ini cukup membuatkan Wahabi menjadi girang. Seperti biasa mereka akan menggunakannya untuk merosakkan nama baik Iran sekaligus menenggelamkan kebenaran dan menzahirkan kesesatan. Wahai pengikut ajaran Wahabi, bolehkah kalian buktikan Al-Tayalisah itu bermaksud Jubah? Kamus manakah yang anda pakai untuk berdusta?
Makna Tayalisah menurut Wahabi
Sambil memaparkan gambar Imam Khomeini berjubah, Wahabi berkata kononnya:
Al-Tayalisah (eng: Persian Shawl) ialah pakaian jubah orang Parsi (Iran) yang tidak berjahit, berbeza dengan jubah orang-orang Arab. Ia merupakan pakaian pengikut-pengikut Dajjal yang akan bersama dengan 70,000 Yahudi yang mengikut Dajjal di akhir zaman.
Rujukan:
– http://laluanperniagaan.blogspot.com/2008/11/contoh-diatas-gambar-al-tayalisah-al.html
– http://www.sultanismailpetramosque.com/index/?m=200912
Beberapa laman web utama Wahabi yang menyebarkan bahawa Tayalisah itu ialah Persian Shawl. Contohnya http://al-ahkam.net/home/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=110491:
– Silakan rujuk dalam komentar: http://haulasyiah.wordpress.com/2007/07/02/perbedaan-antara-agama-islam-dengan-agama-syiah-bag1/)
– MAHDI SYIAH ADALAH DAJJAL (mintlisim.wordpress.com/2010/12/04/mahdi-syiahdajjal/) – merujuk kepada link tersebut.
Setelah mereka menyedari tersalah melaporkan perkara tersebut, mereka cepat-cepat memadam tulisan ini di internet. Namun tulisan tersebut telah disalin dan dipaparkan oleh kebanyakan blog Wahabi.
Taktik kotor Wahabi sebenarnya menjerat diri mereka sendiri. Apakah mereka tidak ke sekolah belajar bahasa Inggeris? Bukankah Shawl itu bermakna selendang? Biarpun anak-anak yang belajar di SRJKT pun tahu menyelak kamus. Biar saya jelaskan makna Shawl dari segi leksikal:
Rujukan kamus Parsi Online:
– http://math.columbia.edu/~safari/masood/cgi-bin
Tayalisah menurut kamus.
Shawl adalah selendang, bukan jubah seperti yang dicanang oleh Wahabi. Sementara itu bahasa Parsi turut memanggil selendang sebagai Shāl. Manakala jubah pula dalam bahasa Parsi dipanggil ‘Abā (عبا) (Bahasa Inggeris: Cloak).
Anda sendiri boleh membuat penilaian apakah sama kebenaran berbanding kemungkaran yang dilakukan oleh Wahabi.
Berdasarkan penerangan dari kitab Sahih Muslim, Tayalisah adalah selendang yang tidak berjahit. Setiap orang yang jujur pasti akan mengatakan jubah yang dipakai oleh ulama Syiah di Iran itu berjahit. Saya cabar mana-mana Wahabi andainya mereka dapat buktikan bahawa jubah ulama Syiah itu tidak berjahit. Sudah tentu mereka tidak akan berjaya membuktikannya. Saya sendiri sering berjalan ke pasar-pasar di Qom, di sana terdapat banyak kedai-kedai yang menjual ‘Abā dan ianya berjahit. Syukur kepada Allah yang menunjukkan kebodohan musuh-musuh Ahlul Bait di mana golongan Wahabi yang terlalu gelojoh menyerang Syiah tidak sedar bahawa pembohongan mereka tentang Tayalisah ini akan terbongkar jua di kemudian hari.
Apakah itu Tayalisah?
Tayalisah atau selendang Yahudi ini dapat lihat jelas di gambar berikut yang dipaparkan di sebelah.
Dalam gambar ini seorang jemaah Yahudi sedang khusuk sembahyang. Selain itu mereka turut mengikat dahi dengan tefillin atau Phylacteries. Kain yang dipakai di kepala atau di tengkuk ini dipanggil juga sebagai “طاليت”, iaitu selendang sembahyang. Kebiasaannya ia bewarna putih dan berbelang biru. Tidak ada sesiapa pun yang melihat Syiah di Iran memakai Tayalisah, bahkan Yahudi yang tinggal di Isfahan pun tidak memakainya.
Apakah Dajjal dapat diistilahkan sebagai Syiah?
Oleh kerana Wahabi mencanangkan bahawa Syiah itu adalah tentera Dajjal, ini beerti mereka telah menghina nabi. Allah (s.w.t) berfirman:
وَإنَّ مِن شِيعَتِهِ لَإبرَاهِيم
سوره صافات آيه 83
“Dan sesungguhnya di antara Syiah baginda (Nabi Nuh) ialah Nabi Ibrahim”. – Surah Saafat ayat 83.
Mereka nampaknya tidak sedar, yang termasuk sebagai istilah Syiah ialah Nabi Nuh (a.s). Allah tidak menggunakan perkataan Itbā’ (اتباع), bahkan firman Allah ialah Syiah Nabi Nuh ialah Nabi Ibrahim.
Mengapakah Isfahan tidak menggantikan Qom dalam riwayat tersebut?
Mereka mendakwa pusat Yahudi di Iran ialah Isfahan. Andainya Wahabi ingin memperkenalkan pusat Syiah, ia hendaklah mengatakan di Qom, bukan Isfahan. Oleh itu dari membuang masa mendengar tahyul golongan ini, lebih baik kita bersiap sedia dalam agenda kezuhuran Imam Al-Mahdi.
Penghijrahan 70,000 Yahudi ke negara haram Israel
Menyorot kembali sejarah yang lampau, terdapat dua pemimpin Israel yang lahir di Iran. Antaranya ialah Moshe Katsav Presiden ke-lapan negara Israel, dilahirkan di Musa Qasab, Yazd, pada 5 Disember 1945. Beliau dibawa oleh keluarganya ke Israel pada bulan Jun 1951 ketika berusia 5 tahun.
Seorang lagi ialah Leftenan General Shaul Mofaz dilahirkan pada 4 November 1948 di Tehran di mana bapanya berasal dari Isfahan. Beliau berhijrah ke Israel pada tahun 1957.
Statistik dari sejarah menyatakan ramai Yahudi dari Iran sudah berhijrah ke Israel sejak zaman diktator Syah. Kebanyakan sumber menyebut populasi Yahudi yang tertinggal di Iran hanyalah di sekitar 25,000 orang iaitu di seluruh pelusuk Iran iaitu di wilayah Isfahan, Shiraz dan Tehran.
Rujukan:
– Harrison, Frances (September 22, 2006). “Iran’s proud but discreet Jews”. BBC News. http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/5367892.stm. Retrieved May 22, 2010
“Iran Jewish leader calls recent mass aliyah ‘misinformation’ bid”.
– http://www.haaretz.com/hasen/spages/938673.html.
“Iran Jewish MP criticizes ‘anti-human’ Israel acts”. Ynet. 5.7.2008.
– http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3540651,00.html.
David Littman menganggarkan penghijrahan Yahudi ke Israel berjumlah 70,000 (Littman 1979, hal. 5).
Catatan-catatan ini menggambarkan 70,000 Yahudi yang telah berhijrah ke Israel itu adalah dari seluruh pelusuk Iran, bukan dari Isfahan semata-mata. Sekarang dapatlah kita memahami bahawa 70,000 Yahudi ini sudah pergi ke Israel. Sesuai dengan tanggapan ulama Syiah, Dajjal ialah kuasa besar Zionis dan Amerika, bukan gergasi besar. Maka kelompok Yahudi ini telah pergi membantu kuasa besar Dajjal Zionis.
Rasulullah (s.a.w) menganggap Parsi sebagai adalah sanak saudara baginda.
Dalam keadaan Wahabi mengyahudikan dan memajusikan Parsi/Iran, Rasulullah (s.a.w) bersikap bertentangan dengan golongan mereka ini. Iaitu baginda mempersaudarakan Parsi dengan Ahlul Bait atau Qurasyh umumnya. Apakah Wahabi menyangka Nabi tidak mengenali Yahudi dan Parsi? Hasil dari pencarian saya selama beberapa hari telah menemukan hadis-hadis yang tidak diamalkan oleh pembenci Syiah.
Rasulullah bersabda bahawasanya bangsa Parsi adalah sanak saudara kami, kerana Nabi Ismail (as) adalah bapa saudara putera nabi Ishaq:
فارس عصبتنا أهل البيت لأن إسماعيل عم ولد إسحاق وإسحاق عم ولد إسماعيل (الحاكم فى تاريخه ، وأبو نعيم عن ابن عباس وفيه إبراهيم بن هراسة)
– Jami’ al-ahadith, jilid 14, halaman 424
فارس عصبتنا أهل البيت لأن إسماعيل عم ولد إسحاق وإسحاق عم ولد إسماعيل (الحاكم فى تاريخه ، وأبو نعيم عن ابن عباس وفيه إبراهيم بن هراسة)
35124 – فارس عصبتنا أهل البيت لأن إسماعيل عم ولد إسحاق وإسحاق عم ولد إسماعيل
( ك في تاريخه – عن ابن عباس )
– Kanzul Ummal jilid 12 halaman 538
Hadis barangsiapa yang masuk Islam dari Parsi, maka dia dari bangsa Qurasyh, mereka adalah sanak saudara kami:
45562- من أسلم من فارس فهو من قريش ، هم إخواننا وعصبتنا (الديلمى عن ابن عباس)
جامع الاحاديث، باب حرف الميم، ج 41 ص 416، كنزالعمال،باب الفرس من الإكمال، ج 12 ص
173
– Jami’ a-Ahadith jilid 41 halaman 416, Kanzul Ummal, jilid 12 halaman 173
Rasulullah telah menyatakan bangsa Parsi adalah sanak saudara baginda kerana orang Islam itu bersaudara.
Ayat al-Quran tentang bangsa Parsi.
Kebanyakan ahli tafsir Ahlusunnah menerangkan maksud kaum dalam ayat 38 surah Muhammad berkenaan bangsa Parsi. Cukuplah saya bawakan hadis-hadis dari kitab Tafsir terbesar Ahlusunnah iaitu Durrul Manthur:
وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ (38)
“dan jika kamu berpaling, niscaya dia akan mengganti kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu” – Surah Muhammad ayat 38
Hadis nabi tentang ayat ini dalam tafsir Durrul Manthur:
قيل : من هؤلاء وسلمان رضي الله عنه إلى جنب النبي صلى الله عليه وسلم ، فقال : » هم الفرس وهذا وقومه
Rasulullah ditanya siapakah mereka itu? ketika itu Salman (r.a) berada disamping Rasulullah, maka baginda bersabda: “Mereka adalah Parsi, dan dia (Salman) dan kaumnya.”
– Lihat lampiran
Dalam Musnad ibnu Hanbal Salman al-Farisi mengatakan beliau ialah orang Parsi warga Isfahan. Jalaluddin As-Sayuthi membawa satu lagi hadis yang berkaitan dengan ayat tersebut:
هذا وقومه والذي نفسي بيده لو كان الإِيمان منوطاً بالثريا لتناوله رجال من فارس
“Dia dan kaumnya, demi jiwaku di tanganNya, jikalau iman itu terletak di bintang Suriya, niscaya akan dicapai oleh pemuda-pemuda dari Parsi.”
– Tafsir surah Muhammad ayat 38 oleh Jalaluddin al-Suyuthi
وَآَخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (3)
“dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah yang maha perkasa lagi maha bijaksana”
Jalaludin as-Suyuhti kemudian mengeluarkan hadis ini:
قال ، له رجل : يا رسول الله من هؤلاء الذين لم يلحقوا بنا؟ فوضع يده على رأس سلمان الفارسي وقال : » والذي نفسي بيده لو كان الإِيمان بالثريا لناله رجال من هؤلاء
“Seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah mereka yang belum berhubungan dengan kami? Maka baginda meletakkan tangan di atas kepala Salman al-Farisi dan berkata: Demi jiwaku ditanganNya, jika iman itu terletak dibintang Suriya, niscaya akan dicapai oleh lelaki-lelaki dari mereka.”
Kesimpulannya Wahabi memanipulasi Hadis Nabi untuk menipu sesiapa sahaja dikalangan umat Islam yang cetek pengetahuan agama agar mereka menjauhi dan membenci Syiah.
Dipetik dr posting Pencinta Ahlul-bait Utara.
Oleh : Maz Farid
Sumber : Dialog Sejarah Islam
Pada 17 Oktober 2011
Isnin jam 09:11
Post a Comment
mohon gunakan email