Menyejahterakan masjid yang merupakan ciri dari seorang mukmin, Kepala Pusat Budaya dan Qur’an Karim menjelaskan, perlunya menjelaskan pahala dan ganjaran khidmat kepada masjid ke masyarakat.
Hujjatul Islam Muhammad Shadiq Yusufi mengatakan bahwa masjid dalam agama Islam merupakan asas dan pondasi, seluruh kegiatan-kegiatan kita harus dilakukan di masjid, karena pusat agama ini selain Allah menjadikannya untuk tempat ibadah dan tempat dzikir masjid juga merupakan sebuah pusat untuk mengatasi permasalahan masyarakat.
Meskipun secara umum baik di kalangan muslim maupun non-muslim mengatakan bahwa masjid adalah tempat untuk beribadah bagi orang-orang muslim, namun menurut bahasa Al-Qur’an kata masjid juga digunakan untuk tempat-tempat lainnya baik yang berhubungan dengan non-muslim sekalipun dan tempat yang suci, sebagaimana dalam surat Al-Kahf ayat 21 dikatakan “Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka. Orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya”.
Lebih lanjut kepala pusat literatur dan pengetahuan Qur’an Karim mengatakan, jika pahala orang-orang yang berkhidmat kepada masjid itu dijelaskan kepada masyarakat, maka masyarakat akan lebih siap dalam berkhidmat kepada masjid, namun dalam hal ini para ruhaniawan dan imam-imam masjid harus memiliki kepiawaian dalam menyampaikannya dan mengajaknya.
Mendirikan masjid merupakan ciri dari seorang mukmin dan orang yang beriman kepada hari kiamat, dalam hal ini Al-Qur’an berkata “orang-orang yang menyejahterakan masjid-masjid Allah adalah orang-orang yang beriman kepadaNya dan hari akhir”, dengan mengacu pada ayat ini menyejahterakan masjid bukan hanya dengan cara menghias dan membangunnya saja, namun hadir di dalam masjid dan melakukan kegiatan-kegiatan agama di masjid, pungkasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email