Pesan Rahbar

Home » » Jembatan Ponton Salah Satu Karya Umat Islam

Jembatan Ponton Salah Satu Karya Umat Islam

Written By Unknown on Saturday 17 December 2016 | 13:16:00


Muslim mengembangkan jembatan gantung bersuspensi terbuat dari tali dan kayu, seperti yang ada di Cina dan dipakai di sejumlah wilayah Islam. Jembatan gantung merupakan fasilitas penyeberangan utama untuk kawasan pegunungan di Andalusia, Iran (Persia), dan Afrika Utara (al-Maghribi).

Sejarawan Ibnu Hawqal memberikan informasi tentang jembatan sejenis itu di atas Sungai Tab, Iran, pada abad ke-10. Ia menyatakan, sungai itu dilewati sebuah jembatan kayu yang ketinggiannya di atas air sekitar 10 hasta. Buku Medieval Islamic Civilzation karya Josef W Meri mengungkapkan dua jenis bahan pembuat jembatan.

Biasanya, ujar dia, umat Islam menggunakan struktur batu (qantara) dan kayu. Jembatan-jembatan itu berfungsi menghubungkan dua kawasan yang dipisahkan sungai atau jurang. Selain itu, ada pula jembatan berbentuk lengkung terbuat dari batu lazim yang biasa ditemui di kota-kota Islam masa itu.

Jembatan jenis ini terbilang kokoh dan beberapa di antaranya sanggup bertahan selama berabad-abad. Misalnya, jembatan abad ke-8 yang terdapat di Afganistan. Namun, kata Donald Hill dan Ahmad Hassan, tak setiap jenis jembatan diterapkan di wilayah-wilayah Islam. Semua disesuaikan dengan kondisi alam.

Pada kawasan perbukitan atau pegunungan, diutamakan jembatan dari kayu dan tali, sedangkan di perkotaan atau dataran, dimungkinkan adanya jembatan dari batu atau batu bata. Beberapa jembatan merupakan perpaduan bahan kayu dan batu. Batu memperkuat struktur jembatan dan dijadikan penyangga, bentangannya terdiri atas balok-balok kayu.

Jembatan ponton atau jembatan apung mewujud sebagai salah satu karya umat Islam. Banyak referensi mengenai jembatan ini dalam tulisan-tulisan ilmuwan Muslim. Jenis ini sangat dikenal di Irak yang digunakan untuk menyeberangi dua sungai dan saluran-saluran irigasi.

Pada abad ke-10, ada dua jembatan ponton di atas Sungai Tigris, Baghdad, Irak. Tapi, hanya satu jembatan yang digunakan. Sedangkan jembatan lainnya rusak dan kemudian tak terpakai lagi karena jarang orang memanfaatkannya.

(Republika/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: