Pesan Rahbar

Home » » Penulis India: Kedudukan Luhur Wanita dalam Islam Berlandaskan Ayat-ayat Al-Quran

Penulis India: Kedudukan Luhur Wanita dalam Islam Berlandaskan Ayat-ayat Al-Quran

Written By Unknown on Saturday 17 December 2016 | 13:28:00


Mehmed Vahideddin Khan, cendekiawan muslim India menulis: agama suci Islam mensejajarkan wanita dengan laki-laki dari aspek kedudukan, hak dan hasil amal di dunia dan akhirat.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari economictimes, menurut al-Quran dan hadis tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki, namun memiliki dua bentuk karakter dimana dualisme ini bersumber dari struktur fisik dan emosional keduanya dan setiap darinya disesuaikan untuk tujuan khusus dan sumber perbedaan hak-hak wanita dan laki-laki dalam perbedaan tabiat mereka dan perbedaan ini bukanlah diskriminasi, namun berdasarkan keadilan.

Vahideddin Khan, cendekiawan muslim India dan termasuk aktivis perdamaian membahas tentang penghormatan wanita dalam Islam dan mendeskripsikan contoh-contoh dengan mengisyaratkan ayat-ayat al-Quran di bawah ini:


Dalam Pandangan Ilahi, Laki-Laki dan Perempuan Sama dalam Menggapai Maqom Luhur Manusia

"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain”. (QS. Ali Imran: 195)

Dari ayat ini dapat diketahui bahwa perempuan dan laki-laki sama dalam kemanusiaan dan menggapai keutamaan-keutamaan spiritual dan sama sekali tidak ada perbedaan.


Islam Memasrahkan Perwalian dan Pengelolaan Urusan Keluarga kepada Laki-laki

Dalam surah An-Nisa ayat 34, Allah berfirman, "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu, maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)”.

Secara bahasa, Qaim berarti tanggungan, yakni laki-laki mengemban tanggungan dan tanggung jawab para wanitanya.

Ayat ini bukan berartikan keutamaan kedudukan laki-laki terhadap wanita, namun memperkenalkan laki-laki sebagai penjaga dan pemimpin para wanita dan memasrahkan tanggung jawab keluarga kepada mereka.


Apresiasi Tanggung Jawab Sosial Wanita dalam Al-Quran

Dalam surah An-Naml, dengan memaparkan masalah tanggung jawab wanita dalam masyarakat, memperkenalkan pemerintahan ratu Saba’ sebagai pemerintahan keliru.

Namun mengafirmasi ucapan hikmahnya terkait kriteria para raja saat memasuki kawasan tempat tinggal dan menghancurkannya serta memuji kebijaksanaan dan wawasan sang ratu.

"Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat”. (QS. An-Naml: 34)

Dalam sepanjang sejarah banyak sekali para wanita yang diperkenalkan sebagai wanita tauladan dan panutan.

"Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim”. (QS. At-Tahrim: 11).

"Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat”. (QS. At-Tahrim: 11).

(Economic-Times/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: