Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (Tengah) bertemu dengan perwakilan oposisi Suriah di Moskow pada tanggal 27 Januari 2017. (Foto: AFP)
“Pertemuan 8 Februari diundur sampai akhir bulan depan,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Jumat (26/1/17)
Pembicaraan Suriah mendatang yang akan diselenggarakan oleh PBB, akan diadakan dua hari antara pihak yang bertikai di Astana, Kazakhstan, awal pekan ini dengan dimediasi oleh Iran, Rusia dan Turki.
Pada akhir pembicaraan Astana 26 Januari, Iran, Rusia dan Turki menyepakati pembentukan mekanisme trilateral untuk mendukung gencatan senjata di Suriah dan memantau kemungkinan terjadinya pelanggaran.
Rusia ingin kerjasama ‘jangka panjang’ dengan Iran, Turki
Dalam perkembangan lain pada hari Jumat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan harapannya tentang kerjasama jangka panjang antara Moskow dengan Turki dan Iran terkait krisis Suriah.
Sebelumnya di Astana, Moskow, Teheran dan Ankara telah membantu membuka jalan bagi kesepakatan gencatan senjata antara Damaskus dan kelompok-kelompok oposisi,kecuali kelompok teror Takfiri Daesh dan Fateh al-Sham.
Foto ini menunjukkan suasana pembicaraan damai Suriah di Jenewa, Swiss, pada 29 Januari 2016. (Foto: AP)
Pembicaraan Astana tidak hadiri Arab Saudi dan Qatar, yang sebelumnya hadir dalam pertemuan Suriah di Jenewa. Pemerintah Suriah telah menyuarakan ketidaksetujuannya untuk keikutsertaan Riyadh dan Doha dalam pembicaraan di Astana mengingat dukungan mereka bagi militan bersenjata yang telah mendatangkan malapetaka di negara Arab tersebut.
(AFP/AP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email