Pesan Rahbar

Home » » Hubungan Arab-Iran Memanas!

Hubungan Arab-Iran Memanas!

Written By Unknown on Tuesday 31 January 2017 | 02:46:00

Presiden Iran Hassan Rouhani (Kanan) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kuwait Sabah Al-Khalid Al Sabah di Teheran, 25 Januari, 2017. (Foto:  AFP)

Kuwait telah menyuarakan optimismenya terhadap prospek hubungan yang lebih baik antara Iran dan negara-negara Arab Teluk Persia setelah kunjungannya ke Teheran dimana menteri luar negeri Kuwait menyampaikan pesan penting kepada Republik Islam.

Pada hari Jumat (26/1/17), koran Kuwait al-Rai mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Kuwait Khaled al-Jarallah mengatakan bahwa Teheran telah mengumumkan kesiapannya untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Arab Teluk Persia.

Pernyataan itu sehari setelah Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Sabah al-Khalid al-Hamad Al Sabah melakukan perjalanan ke Teheran, membawa surat atas nama pimpinan negara-negara Teluk Persia, yang tampaknya berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Teheran.

Kunjungan ini adalah yang pertama dilakukan oleh seorang pejabat senior dari wilayah itu sejak awal 2016, setelah hubungan antara Iran dan beberapa negara Teluk Persia mulai merenggang di tengah pendekatan konfrontatif yang diambil oleh penguasa Saudi terhadap Republik Islam.

Jarallah lebih lanjut mengatakan surat tersebut berisi beberapa prinsip perjanjian, menambahkan bahwa hal itu dapat membuka jalan untuk perbaikan dalam hubungan Iran dengan negara-negara Teluk Persia.

“Kami merasa bahwa pihak Iran telah memahami isi surat itu dan bersedia untuk mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti sesuai dengan surat itu,” tambahnya.

Presiden Hassan Rouhani memegang surat dari negara-negara Arab Teluk Persia, yang diberikan kepadanya oleh Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Sabah al-Khaled al-Hamad Al Sabah, di Teheran, 25 Januari 2017. (Foto: AP)

Pada bulan Januari 2016, Arab Saudi secara sepihak memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah para demonstran memprotes eksekusi ulama senior Syiah Sheikh Nimr al-Nimr dengan memanjat dinding kantor diplomatik Saudi di Teheran dan Mashhad.

Beberapa sekutu kerajaan selanjutnya mengikuti jejak Riyadh dan mengambil langkah-langkah yang merusak hubungan bilateral mereka dengan Teheran.

Dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat Saudi mulai melunakkan retorika anti-Irannya seiring dinamika perkembangan regional.

Turki telah menuntut penggulingan Presiden Bashar al-Assad, yang di dorong oleh Saudi, sementara Iran dan Rusia untuk bekerja untuk gencatan senjata di Suriah.

Kerajaan Saudi juga menghadapi tantangan terbesar akibat serangan militernya ke Yaman, yang telah banyak menelan korban jiwa dan menguras keuangan negara.

Riyadh, bagaimanapun, mungkin menggantung harapannya pada Presiden baru AS Donald Trump yang telah membuat serangkaian pernyataan bermusuhan terhadap Teheran bersamaan dengan itu beberapa pengamat memperingatkan terhadap penguasa Saudi.

Selama perjalanannya ke Teheran, diplomat tinggi Kuwait ini bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, yang mengatakan Republik Islam menyajikan keamanan dan stabilitas regional dan menambahkan bahwa Teheran akan melakukan tindakan untuk memperkuat kedua keadaan tersebut.


Kekuatan Iran menyajikan stabilitas regional dan keamanan

Presiden Iran mengingatkan bahwa keamanan di kawasan Timur Tengah hanya akan terjamin melalui dialog, persahabatan dan kerjasama di antara negara-negara regional.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kuwait memuji upaya Iran untuk berkontribusi dalam meningkatkan hubungan dengan negara-negara regional.

Menteri luar negeri Kuwait juga seperti dikutip media mengatakan bahwa surat yang ia berikan kepada Presiden Rouhani menekankan “perlunya memperbaiki hubungan.”

Menurut laporan media, Hamad Al Sabah juga mengatakan negara-negara Teluk Persia berharap hubungan “dengan Iran akan normal kembali” dan bahwa Iran dan negara-negara Arab harus menjadi “mitra regional.” Jarrah mengatakan belum ada kesepakatan tentang waktu untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan memperbaiki hubungan dan masih terlalu dini untuk membicarakan tentang kemungkinan pembukaan kembali kedutaan Iran di Arab Saudi dan Bahrain.

(AFP/AP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: