Pesan Rahbar

Home » » Arkeolog Temukan Kota Kuno Berusia 2000 Tahun di Irak

Arkeolog Temukan Kota Kuno Berusia 2000 Tahun di Irak

Written By Unknown on Thursday, 28 September 2017 | 17:16:00


Sebuah kota kuno yang diduga didirikan pada era Alexander Agung berhasil ditemukan. Dilansir Iflscience, Senin (25/9/2017), kota itu sempat hilang setelah Alexander Agung ditaklukkan pada zaman Irak modern.

Kota ini bernama Qalatga Darband. Penemuan pertama kali dilakukan militer AS dengan menggunakan foto satelit mata-mata yang telah diklasifikasi ulang pada 1960-an dan diumumkan pada 1996. Studi lanjutan pun berhasil mengungkap asal-usul kota tersebut.

Penemuan Qalatga Darband yang lebih detail dilakukan dalam Program Pelatihan Manajemen Darurat Irak. Tim yang dilatih British Museum, London, Inggris itu dibentuk untuk mengurangi kerusakan di Irak akibat agresi ISIS.

Proses penemuan diawali pengambilan gambar (foto). Setelah foto-foto terkumpul, tim mengirim pesawat nirawak (drone) ke situs tersebut untuk melakukan konfirmasi.

Di sana, drone menemukan patung dewa-dewa Yunani-Romawi dan ubin atap terakota. Sementara bangunan utama diperkirakan terkubur di lokasi.

“Pesawat nirawak tersebut menghasilkan informasi bagus,” kata Dr. John MacGinnis, arkeolog yang memimpin program tersebut, kepada The Times.

“Ini masih awal, tapi kami pikir ini akan menjadi kota yang ramai karena letaknya antara Irak dan Iran. Anda bisa membayangkan orang memasok anggur kepada tentara yang lewat,” imbuhnya.

Berbagai laporan menyatakan kota ini didirikan Alexander Agung. Namun seorang juru bicara British Museum mengatakan bahwa kota itu berdiri setelah Alexander takluk.

Dengan demikian, tanggal pastinya belum diketahui. Namun diduga kuat Alexander pernah melewati jalur tersebut pada 331 SM saat mengejar Darius III dari Persia.

Qalatga Darband terletak sekitar 10 kilometer (6 mil) tenggara Rania di Kurdistan, Irak. Tim telah melakukan inspeksi lapangan di lokasi tersebut dan mempelajari bangunan persegi besar yang dianggap sebagai benteng. Kemungkinan ada seseorang yang mempunyai jabatan penting terkubur di sini.

Menurut Daily Mail (25/9/2017), dari pekerjaan penggalian, mereka menemukan banyak ubin atap terakota serta patung-patung Yunani dan Romawi. Ini adalah indikasi bahwa penduduk awal kota itu adalah subjek Alexander.

Di antara patung-patung tersebut terdapat sosok perempuan yang diyakini sebagai Persephone, dewi vegetasi Yunani. Patung lainnya diyakini Adonis, simbol kesuburan.

Mereka juga menemukan koin Orodes II yang berlaku pada masa raja Parthia kurun 57 SM sampai 37 SM.

Di sisi barat, kota ini dilindungi oleh sebuah benteng besar yang membentang dari sungai ke gunung. Benteng ini terletak di sebuah situs terbuka besar seluas 148 hektar di teras alami.

Sementara pada 1960-an, menurut British Museum, rekaman satelit mata-mata Monako menunjukkan bangunan persegi besar yang diyakini sebagai benteng.

Petani di daerah tersebut juga menemukan sisa-sisa bangunan besar dan tembok dengan dinding benteng yang besar. Ada sejumlah blok batu kapur yang diyakini sebagai wadah minuman anggur atau minyak.

Sementara itu, penggalian gundukan tanah di ujung selatan situs tersebut mengungkapkan sebuah monumen kuil yang digunakan untuk ibadah.

Kerja lapangan di situs ini dimulai pada musim gugur 2016 dan direncanakan berlangsung hingga 2020. Selain dilatih British Museum, proyek tersebut didanai pemerintah Inggris.

Ini adalah bagian dari rencana pemerintah Inggris senilai 40 juta dollar AS (Rp 537 miliar) untuk membantu Irak dalam membangun kembali berbagai situs bersejarahnya yang dihancurkan oleh ISIS.

Proyek pelatihan ini termasuk mengirim sekelompok arkeolog Irak ke British Museum di London selama delapan minggu. Mereka kemudian dikirim ke lapangan untuk melakukan penggalian selama 6 minggu dan belajar melakukan survei drone serta pemindaian 3D.

Lebih lanjut tim ini ingin menemukan bukti linguistik untuk mengkonfirmasi temuan mereka. Awal tahun ini para arkeolog percaya bahwa mereka menemukan surat wasiat dan wasiat terakhir Alexander Agung, lebih dari 2.000 tahun setelah kematiannya.

(Iflscience/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: