Syekh Tamim didampingi 43 penguasaha dan delapan menteri.
Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad ats-Tsani dan rombongannya berjumlah 70 orang dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa malam pekan depan.
"Rombongan emir datang menggunakan dua jet pribadi berbadan lebar sekitar pukul sepuluh malam," kata Duta Besar Indonesia untuk Qatar Muhammad Basri Sidehabi saat dihubungi Albalad.co kemarin, usai menyampaikan laporan persiapan lawatan kenegaraan Syekh Tamim kepada Direktur Timur Tengah kementerian Luar Negeri Sunarko.
Syekh Tamim direncanakan melakukan kunjungan kenegaraan mulai Rabu peagi pekan depan. Dia akan diterima Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, sekaligus pertemuan bilateral.
Basri Sidehabi bilang Syekh Tamim datang membawa 43 pengusaha dan delapan menteri. Sehabis makan siang di Istana Bogor, Syekh Tamim bakal mengahadiri pertemuan bisnis antara 43 pengusaha Qatar dengan sekitar 150 pengusaha Indonesia. Forum bisnis ini akan berlangsung di Hotel Ritz Carlton, berlokasi di kawasan bisnis Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam jumpa pers mingguan di kantornya kemarin, Sunarko menambahkan kedua negara juga akan membahas kerja sama di bidang kesehatan, pemuda dan olahraga, kebudayaan, dan transportasi udara.
Dia mengungkapkan dalam konteks energi Qatar sudah melakukan investasi di Indonesia untuk sektor pembangkit tenaga listrik. Nebras Power dengan Pembangkit Jawa Bali sudah meneken kerja sama untuk proyek pengadaan listrik untuk Sumatera bagian utara.
Di luar itu, Indonesia ingin mendapat pasokan gas dari Qatar dengan harga lebih menarik untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri.
Pada kesempatan sama, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menjelaskan nilai perdagangan antara Indonesia dan Qatar tahun lalu mencapai US$ 900 juta. "Beberapa produk menjadi ekspor kita ke sana termasuk otomotif, furnitur, tekstil, sepatu, plastik, dan onderdil otomotir. Sedangkan impor kita dari Qatar sebagian besar adalah minyak," ujarnya.
Dia menambahkan warga negara Indonesia menetap di Qatar berjumlah sekitar 30 ribu orang. Mereka umumnya pekerja profesional.
Dalam pertemuan antara Joko Widodo dan Syekh Tamim, lanjut Arrmanatha, juga akan dibahas berbagai isu regional di Timur Tengah dan ddi Asia Tenggara. Dia menggarisbawahi pemerintah siap membantu bila diminta untuk menyelesaikan krisis diplomatik antara Qatar dengan sejumlah negara Arab tetangganya.
Kunjungan Syekh Tamim ini berlangsung tujuh bulan setelah lawatan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia. Kedatangan emir berumur 37 tahun itu terjadi di situasi yang sensitif karena hubungan Qatar dengan beberapa negara Arab tetangganya memburuk.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir sejak 5 Juni lalu memutus hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka beralasan negara kaya gas tersebut menyokong terorisme.
Arab Saudi, UEA, dan Bahrain juga menerapkan blokade darat, laut, dan udara terhadap Qatar. Blokade berlanjut setelah Qatar menolak 13 syarat buat menormalisasi hubungan.
Sebelum ke Indonesia, Syekh Tamim memulai lawatannya di Asia Tenggara ke Malaysia dan Singapura. Dia direncanakan kembali ke Doha dari Jakarta pada Rabu sore.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad ats-Tsani. (Foto: Twitter)
Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad ats-Tsani dan rombongannya berjumlah 70 orang dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa malam pekan depan.
"Rombongan emir datang menggunakan dua jet pribadi berbadan lebar sekitar pukul sepuluh malam," kata Duta Besar Indonesia untuk Qatar Muhammad Basri Sidehabi saat dihubungi Albalad.co kemarin, usai menyampaikan laporan persiapan lawatan kenegaraan Syekh Tamim kepada Direktur Timur Tengah kementerian Luar Negeri Sunarko.
Syekh Tamim direncanakan melakukan kunjungan kenegaraan mulai Rabu peagi pekan depan. Dia akan diterima Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, sekaligus pertemuan bilateral.
Basri Sidehabi bilang Syekh Tamim datang membawa 43 pengusaha dan delapan menteri. Sehabis makan siang di Istana Bogor, Syekh Tamim bakal mengahadiri pertemuan bisnis antara 43 pengusaha Qatar dengan sekitar 150 pengusaha Indonesia. Forum bisnis ini akan berlangsung di Hotel Ritz Carlton, berlokasi di kawasan bisnis Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam jumpa pers mingguan di kantornya kemarin, Sunarko menambahkan kedua negara juga akan membahas kerja sama di bidang kesehatan, pemuda dan olahraga, kebudayaan, dan transportasi udara.
Dia mengungkapkan dalam konteks energi Qatar sudah melakukan investasi di Indonesia untuk sektor pembangkit tenaga listrik. Nebras Power dengan Pembangkit Jawa Bali sudah meneken kerja sama untuk proyek pengadaan listrik untuk Sumatera bagian utara.
Di luar itu, Indonesia ingin mendapat pasokan gas dari Qatar dengan harga lebih menarik untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri.
Pada kesempatan sama, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menjelaskan nilai perdagangan antara Indonesia dan Qatar tahun lalu mencapai US$ 900 juta. "Beberapa produk menjadi ekspor kita ke sana termasuk otomotif, furnitur, tekstil, sepatu, plastik, dan onderdil otomotir. Sedangkan impor kita dari Qatar sebagian besar adalah minyak," ujarnya.
Dia menambahkan warga negara Indonesia menetap di Qatar berjumlah sekitar 30 ribu orang. Mereka umumnya pekerja profesional.
Dalam pertemuan antara Joko Widodo dan Syekh Tamim, lanjut Arrmanatha, juga akan dibahas berbagai isu regional di Timur Tengah dan ddi Asia Tenggara. Dia menggarisbawahi pemerintah siap membantu bila diminta untuk menyelesaikan krisis diplomatik antara Qatar dengan sejumlah negara Arab tetangganya.
Kunjungan Syekh Tamim ini berlangsung tujuh bulan setelah lawatan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia. Kedatangan emir berumur 37 tahun itu terjadi di situasi yang sensitif karena hubungan Qatar dengan beberapa negara Arab tetangganya memburuk.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir sejak 5 Juni lalu memutus hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka beralasan negara kaya gas tersebut menyokong terorisme.
Arab Saudi, UEA, dan Bahrain juga menerapkan blokade darat, laut, dan udara terhadap Qatar. Blokade berlanjut setelah Qatar menolak 13 syarat buat menormalisasi hubungan.
Sebelum ke Indonesia, Syekh Tamim memulai lawatannya di Asia Tenggara ke Malaysia dan Singapura. Dia direncanakan kembali ke Doha dari Jakarta pada Rabu sore.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email