Ihsan atau berbuat baik merupakan satu
prinsip dan nilai dalam masyarakat Islam. Berdasarkan prinsip ini, Allah
Swt dalam al-Quran memerintahkan semua manusia untuk berbuat baik dan
Nabi Saw menilai ayat ini sebagai berkumpulnya segala nilai.
Nabi Muhammad Saw soal pentingnya perbuatan baik dan aksi kemanusiaan
bersabda, "Barangsiapa yang mendengar teriakan minta tolong seorang
muslim dan tidak menjawabnya, maka ia tidak termasuk orang muslim."
Sekaitan dengan bagaimana seseorang dapat mempertahankan dan
menghidupkan aksi kemanusiaan kepada orang lain, Imam Ali as berkata,
"Melupakan perbuatan baik yang telah engkau lakukan itu dengan
sendirinya engkau telah menghidupkan nilai-nilai berbuat baik dalam
dirimu."(1)
Ketika ditanya mengenai hubungan sempurnanya kebaikan itu memiliki
berapa syarat, Imam Kazhim as menjawab, "Siapa yang berbuat baik kepada
seorang mukmin, maka ia akan sampai pada kesempurnaan dengan tiga hal
berikut; menganggap kecil perbuatannya, menutupinya dan segera melakukan
kebaikan itu. Karena siapa saja yang menganggap kecil perbuatan
baiknya, maka pada saat yang sama ia menganggap besar saudaranya.
Sementara siapa yang menganggap besar perbuatan baiknya kepada seorang
mukmin, berarti telah mengecilkan saudaranya. Siapa yang menutupi
perbuatan baiknya kepada orang mukmin, berarti telah melakukan perbuatan
mulia. Dan siapa yang bersegera melakukan perbuatan baik, maka
pemberiannya itu segar."(2)
Kepada siapa harus berbuat baik, Nabi Saw bersabda, "Berbuat baiklah.
Apakah itu kepada orang yang layak atau tidak. Karena bila engkau
berbuat baik kepadanya, tapi ia tidak layak mendapat kebaikan itu,
berarti engkau telah mencapai keutamaan berbuat baik."(3)
Catatan:
1. Ghurar al-Hikam, hadis 2282, Muntakhab Mizan al-Hikmah, hal 374.
2. Tuhaf al-‘Uqul, hal 403, Muntakhab Mizan al-Hikmah, hal 374.
3. ‘Uyun Akhbar ar-Ridha as, 2/35/76, Muntakhab Mizan al-Hikmah, hal 374.
Post a Comment
mohon gunakan email