Gereja Katolik Britania baru-baru saja mengumumkan pelarangan pengajaran Islam sebagai bagian dari studi agama para pelajar sekolah Katolik.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Daily Mail, berdasarkan perubahan-perubahan baru yang dilakukan dalam undang-undang pendidikan nasional “Ijazah Umum Pendidikan Menengah Britania” sekolah-sekolah ini harus mengajarkan lebih dari satu agama dalam pelajaran studi agama.
Keputusan baru ini merupakan bagian dari agenda pemerintah Britania untuk menyiapkan para pelajar untuk mengenal pelbagai agama dan menghalau ekstremisme di sekolah-sekolah.
Meski demikian, para pemimpin muslim Britania mengumumkan bahwa sekolah-sekolah Katolik mengeluarkan pengajaran Islam dari mata pelajarannya.
Aksi ini dengan melihat bahwa Islam adalah agama terbesar kedua dunia dan sekarang ini banyak kesalahpahaman tentangnya, menyebabkan munculnya pembahasan-pembahasan dalam masalah tersebut.
Iqbal Sacranie, Mantan Sekjen Dewan Muslim Britania, dengan mengkritik aksi ini mengatakan, keputusan ini kontras dengan pesan Paus Fransiskus tentang toleransi antar agama.
Sacranie meminta Kardinal Vincent Nichols, pemimpin gereja Katolik supaya mengubah keputusannya tentang masalah tersebut.
“Keputusan tersebut tidaklah baik dan tidak merefleksikan pesan baik dari gereja tentang banyak toleransi kepada para penganut agama,” tegasnya.
Gereja Katolik Britania memiliki lebih dari 2000 sekolah di seluruh penjuru negara tersebut.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email