Pesan Rahbar

Home » » Pada surah Yunus disebutkan penutup doa para penghuni surga adalah tahmid kepada Allah SWT, dengan memperhatikan bahwa mereka memiliki kehidupan yang kekal, apa makna dari perkataan ini? Berikut Penjelasannya

Pada surah Yunus disebutkan penutup doa para penghuni surga adalah tahmid kepada Allah SWT, dengan memperhatikan bahwa mereka memiliki kehidupan yang kekal, apa makna dari perkataan ini? Berikut Penjelasannya

Written By Unknown on Friday 13 November 2015 | 11:02:00


Pertanyaan:
Dalam surah Yunus ayat 10, Allah Swt berfirman bahwa penutup doa para penghuni surga adalah puji syukur kepada Allah Swt: “Doa mereka dalam surga itu ialah Subhânakallâhumma, salam penghormatan mereka ialah Salâm, dan penutup doa mereka ialah al-Hamdu lillâhi rabbil ‘âlamîn.” Apa arti “penutup doa mereka itu?” Memangnya mereka tidak kekal dalam surga?

Jawaban Global:
Dengan memperhatikan riwayat-riwayat yang terdapat pada keterangan ayat, maksud dari perkataan ini adalah para penghuni surga setelah apapun yang terjadi, pembicaraan dan kenikmatan yang sampai kepada mereka yang berasal dari Tuhan, penutup doa mereka adalah tahmid kepada Tuhan dikarenakan nikmat-nikmat yang Tuhan berikan kepada mereka, dan ayat ini bukan berarti mereka ber-tahmid kepada Allah karena akhir kehadiran mereka di surga.

Jawaban Detil:
Dalam riwayat panjang Imam Baqir AS, dari perkataan Nabi Saw dalam menjelaskan surga dan penghuninya setelah menukilkan ayat ini, yang bersabda: “Maksud dari ayat ini adalah puncak tiap kenikmatan dari kenikmatan-kenikmatan surgawi; seperti setiap makanan dan minuman serta kenikmatan-kenikmatan seksual, mereka ber-tahmid dan bersyukur kepada Tuhan, dikarenakan segala nikmat yang Tuhan berikan kepada mereka.”[1]

Dalam riwayat lain Imam Shadiq As dari perkataan Imam Ali As menukilkan seperti ini:

"إِنَّ أَطْيَبَ شَيْ‏ءٍ فِي الْجَنَّةِ وَ أَلَذَّهُ حُبُّ اللَّهِ وَ الْحُبُّ فِي اللَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَ جَلَّ وَ آخِرُ دَعْواهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ وَ ذَلِكَ أَنَّهُمْ إِذَا عَايَنُوا مَا فِي الْجَنَّةِ مِنَ النَّعِيمِ هَاجَتِ الْمَحَبَّةُ فِي قُلُوبِهِمْ فَيُنَادُونَ عِنْدَ ذَلِكَ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ"

“Sesungguhnya sesuatu yang paling dicari dalam surga dan paling nikmat adalah kecintaan Allah, dan cinta di jalan Allah dan bersyukur kepada Allah, Tuhan semesta Alam. Dan begitulah sesungguhnya mereka jika mereka melihat apa yang ada di surga dari kenikmatan-kenikmatan akan muncul cinta dalam hati dan jiwa mereka, dan penutup doa mereka berkata: Alhamdulillahi Rabbil Alamin (segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam). Benar, ahli surga dikarenakan mereka menyaksikan kenikmatan-kenikmatan surgawi serta kelezatan-kelezatan serta kesenangan surgawi yang berlimpah mereka menyibukkan diri bersyukur dan ber-tahmid kepada Sang Pencipta.”[2]

Kedua riwayat ini menjadi penjelasan dari pembahasan bahwa maksud dari ayat adalah tiap kenikmatan dari kenikmatan-kenikmatan surgawi mereka ,penutup doa mereka adalah tahmid kepada Allah Swt dikarenakan nikmat-nikmat yang Tuhan berikan kepada mereka, dan ayat ini bukan berarti mereka ber-tahmid kepada Allah karena akhir kehadiran mereka dalam surga. Karena para penghuni surga akan abadi di surga dan tiada akhirnya.

Referensi:
[1]. Muhammad bin Ya’qub Kulaini, Kâfi, jil. 8,hal. 98-99, hadis 69, Dar al-Kitab al-Islamiyah, Tehran, 1365 S.
[2]. Imam Shadiq As, Mishbâh al-Syari’ah, hal. 194, Muassasah al-‘Alami lil Mathbu’at, Beirut, Tahun 1400 Q.

(Islam-Quest/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: