Tahun lalu, ketika Barack Obama, Presiden Amerika Serikat, berbicara tentang kesepakatan nuklir Iran, ia menekankan bahwa kesepakatan ini adalah sebuah langkah untuk perdamaian.
Akan tetapi, sekarang Timur Tengah bukan malah bertambah aman. Akan tetapi, sedang menyaksikan sebuah perubahan dan perkembangan yang sangat berbahaya.
Pembelian persenjataan di Timur Tengah dan negara-negara tetangga Iran semakin meningkat. Militer Suriah juga berhasil mengalami kemajuan di medan tempur. Penurunan harga minyak telah menjadikan Iran dan Arab Saudi sebagai dua kekuatan yang sedang melakukan perang proxy.
Akan tetapi, dalam kondisi seperti ini, sistem pertahanan rudal S-300 dengan jarak jangkau 100 mile telah merombak kondisi keamanan Iran dan memiliki kondisi yang sangat ideal. Dengan sistem pertahanan ini, Iran bisa teramankan dari setiap bentuk serangan rudal, baik dari negara-negara Timur Tengah maupun Israel.
Kerja sama Iran dan Rusia tentu tidak akan berakhir pada S-300. Menurut rencana, sistem pertahanan rudal S-400 juga akan bergabung dengan pertahanan Iran.
Tank T90 milik Rusia juga diproduksi di Iran. Dan kerja sama ini akan terus berlanjut hingga tahun 2021.
Ketika Konggres Amerika bersikeras supaya memberikan reaksi terhadap S-300, Gedung Putih hanya bisa bungkam diri seribu bahasa.
(Bloomberg/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email