Allah swt memuliakan makhluq terbaiknya melalui dua cara yaitu wahyu dan akal, dan makhluq-makhluq lainnya tidak mendapatkan anugerah ilahi ini.
Salah seorang anggota kebudayaan dakwah Islam di Kasyan, Hujjatul Islam Hasan San’atgar menyebut bahwa kemuliaan adalah sebuah pemberian dan karunia yang menurut perspektif Al-Qur’an Karim di antara makhluq-makhluq Allah swt hanya khusus diberikan kepada manusia.
Menurutnya, Allah swt tidak akan membiarkan manusia mendapatkan kemuliaan dengan keadaannya sendiri, yakni Allah swt memuliakan makhluq terbaiknya melalui dua cara yaitu wahyu dan akal, dan makhluq-makhluq lainnya tidak mendapatkan anugerah ilahi ini.
Lebih lanjut Hujjatul Islam San’atgar menuturkan, Ahlul Bayt as sebagai pembawa wahyu ilahi dan penjelas hakiki Al-Qur’an, dimana mata air ilmu dan pengetahuan mereka diibaratkan dengan samudera kemuliaan, yang jika kita mengikuti dan berwilayah kepada mereka kita juga akan mendapatkan kemuliaan-kemuliaan.
Terdapat riwayat yang sangat masyhur dari Imam Ridha as yang bersabda “barang siapa yang mendatangiku untuk berziarah, maka aku akan mendatanginya dalam tiga keadaan, yaitu ketika catatan amalannya diberikan ke tangan kanan dan kirinya, dan ketika amalan-amalannya sedang ditimbang di atas timbangan keadilan Ilahi, dan yang terakhir ialah saat menyeberangi jembatan sirath”.
Hujjatul Islam San’atgar juga menyinggung tentang jalan untuk mencapai kemuliaan dan cahaya iman hanya dengan berjalan di bawah naungan wilayat Imam Makshum as.
Dalam sebuah riwayatnya, Imam Ali Ridha as juga pernah menjelaskan bahwa “kalimat Laa Ilaha Illallah” adalah kalimat terbaik dan terkuat untuk menjaga manusia dari dosa-dosa, was-was, kesalahan, kesulitan dan problematika, yang barang siapa telah tenggelam dalam kalimah tersebut maka ia akan terjaga dari azab-azab Ilahi”.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email