Jika Imam Ma’shum as ditampakan di tengah-tengah masyarakat, maka apa yang terjadi pada Imam Husain as akan terulang kembali.
Salah seorang anggota keilmuan dan penelitian hauzah, Hujjatul Islam Qasem Khanjani menjelaskan bahwa peringatan majelis duka Husaini tidak boleh keluar dari tujuan dan tidak tertuju pada tema utama yang ada pada Karbala dan Asyura dan tujuan-tujuan Imam as.
Namun, hal ini tidak berarti bahwa mengadakan majelis duka yang tidak bertujuan seperti ini tidak ada manfaat dan pahalanya, karena dalam riwayat disebutkan bahwa walaupun berpura-pura menangis dalam suatu majelis maka tetap akan mendapatkan pahala.
Oleh karena itu, yang dimaksud di sini bukan berarti jika majelis duka Husaini yang tidak tertuju kepada tujuan Imam Husain as maka tidak termasuk perbuatan baik, dan bahkan tidak mendapat pahala dan ganjaran, namun maksud di sini ialah jika majelis duka dengan penghayatan spiritual Asyura seperti yang telah disebutkan di atas maka kalian akan melihat hasil apa yang akan terjadi.
Imam Husain as ketika sedang menuju Karbala, banyak orang-orang yang menanti kedatangan beliau as, namun apa yang terjadi ribuan orang yang tadinya menanti kedatangan Imam as dan saat Imam sampai di sana dengan sekejap mereka berpaling dari Imam Husain as, hal ini disebabkan karena mereka belum memahami Imam Husain as dengan makrifat.
Maksud dari makrifat kepada Imam Husain as ialah meyakini bahwa beliau as adalah anugerah Ilahi, wakil Allah swt dan yang akan merealisasikan kehendak Allah swt, jika mereka meyakini ini semua maka dengan mudahnya mereka tidak akan mengingkari Imam Husain as, pungkas Hujjatul Islam Qasem Khanjani.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email