Pesan Rahbar

Home » » Sayyang Pattuddu, Tradisi Unik Menunggang Kuda Usai Khatam Alquran

Sayyang Pattuddu, Tradisi Unik Menunggang Kuda Usai Khatam Alquran

Written By Unknown on Sunday 3 April 2016 | 18:15:00

Tradisi Sayyang Patuddu di Desa Bala, Kecamatan Pabussungan, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu 6 Maret 2016.

Mengkhatamkan Alquran bagi muslim Indonesia seringkali menjadi kebahagiaan. Tak jarang digelar syukuran atau slametan usai anggota keluarga telah mengkhatamkan Alquran.Pelaksanaan syukuran usai mengkhatamkan telah mentradisi.

Tradisi syukuran usai mengkhatamkan Alquran bagi masyarakat Suku Mandar yang ada di Desa Ujung Lero, Kecamatan Suppa, Pinrang, Sulawesi Selatan terbilang unik.

Bagi anak-anak yang telah mengkhatamkan Alquran akan diarak keliling kampung dengan menunggangi kuda menari atau yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan istilah Saayang Pattuddu.

Khatam Alquran bagi masyarakat Suku Mandar, merupakan momen yang paling dinanti-natikan. Pasalnya, tradisi tersebut dijadikan sebagai ajang silaturahmi bagi masyarakat yang tersebar di sejumlah wilayah.

Setiap anak yang sudah khatam, dipersilakan mengendarai kuda yang sudah dihias dengan sedemikian rupa. Mereka juga disemarakkan dengan iringan rebana yang disertai untaian pantun khas Mandar yang mengiringi arak-arakan itu.

Seekor kuda yang dihias layaknya kuda tunggangan raja. Sementara untuk penunggangnya adalah warga suku Mandar yang sudah tamat dalam membaca Alquran, dihiasi memakai baju adat (baju ‘bodo’) lengkap dengan aksesorisnya serta dipayungi payung kehormatan kerajaan yang disebut ‘Lallang Totamma’.

Hebatnya, kuda-kuda tersebut juga terlatih untuk mengikuti irama pesta dan mampu berjalan sembari menari. Kuda itu menari dengan cara menggoyang-goyangkan kaki dan menggeleng-gelengkan kepala agar tercipta gerakan yang menawan dan harmonis, mengikuti iringan musik tabuhan rebana.

Menurut Kepala Desa Ujung Lero Pinrang, Sudirman, tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu dan tetap dilestarikan secara turun temurun. Tradisi Sayyang Pattuddu ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar rajin belajar membaca Alquran hingga akhirnya bisa khatam.

(Satu-Islam/Warta-Kita/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: