Baytul ‘Adl yang merupakan Organisasi milik aliran Baha’i ini bisa menjadi ancaman serius bagi kita dan dengan memperhatikan hal ini, aliran sesat ini dianggap sebagai salah satu musuh Islam dan segala bentuk hubungan dengan mereka malah akan menguatkan mereka.
Direktur Kelompok Takhasusi Aliran Sesat pembahasan Kalam dan Agama, Hujjatul Islam Ali Ridha Rozbahani terkait hukum berhubungan dengan pengikut aliran sesat Baha’i ini beliau menjelaskan bahwa dengan merujuk pada hukum Fiqih yang menerangkan bahwa kekafiran menyebabkan najisnya seseorang maka orang yang kafir juga memiliki hukum najis, oleh karena itu berinteraksi dan saling bergaul dengan orang-orang kafir secara syar’i hukumnya haram dan terdapat berapa isykal.
Beliau juga menekankan bahwa peraturan Republik Islam Iran malah melakukan hal yang sebaliknya mereka memiliki tempat di hadapan kita, padahal orang-orang yang menganut aliran sesat ini masuk dalam kategori “kafir harbi”.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa Baytul ‘Adl yang merupakan Organisasi milik aliran Baha’i ini bisa menjadi ancaman serius bagi kita dan dengan memperhatikan hal ini, aliran sesat ini dianggap sebagai salah satu musuh Islam dan segala bentuk hubungan dengan mereka malah akan menguatkan mereka.
Sebagaimana dalam dunia kesehatan, ketika seseorang terkena penyakit menular dan berbahaya maka tidak diperbolehkan untuk mendekatinya dan berinteraksi dengannya untuk meminimalisir kemungkinan infeksi, oleh karena itu akal juga menghukumi ketika seseorang secara rohani dan syar’i itu sesat dan menyimpang maka hukumnya tidak boleh mendekat dan bergaul dengannya sehingga orang lain dapat selamat dan terhindar dari ajaran sesatnya, tambah beliau.
Sementara, bukankah Islam menaruh perhatian khusus kepada kesehatan mental dan spiritual manusia.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email