“Sesungguhnya aku tidak bangkit untuk kepentingan pribadi dan karena hawa nafsu. Tidak juga untuk melakukan kerusakan. Aku melakukan ini demi memperbaiki umat kakekku. Aku ingin melakukan perintah amar makruf dan nahi munkar. Aku ingin mengikuti teladan dari perilaku kakek dan ayahku, Ali bin Abi Thalib As."
Salah seorang anggota tabligh, Hujjatul Islam Shadiq Golzadeh, dalam menjelaskan tentang pentingnya amar ma’ruf nahi munkar, beliau mengatakan bahwa perkara amar ma’ruf nahi munkar merupakan salah satu tujuan Imam Ma’shum as yang akan selalu ada, khususnya tujuan mulia kebangkitan Asyura.
Sebagaimana Imam Husain as berkata “Sesungguhnya aku tidak bangkit untuk kepentingan pribadi dan karena hawa nafsu. Tidak juga untuk melakukan kerusakan. Aku melakukan ini demi memperbaiki umat kakekku. Aku ingin melakukan perintah amar makruf dan nahi munkar. Aku ingin mengikuti teladan dari perilaku kakek dan ayahku, Ali bin Abi Thalib As."
Menurut Hujjatul Islam Shadiq Golzadeh, dengan meilihat pada ucapan Imam Husain as tersebut maka menjadi jelas bahwa perkara amar ma’ruf nahi munkar menjadi berkali lipat pentingnya bagi kita.
Lebih lanjut pengajar di hauzah ini menuturkan, mara ma’ruf bisa disebut sebagai pengawas manusia dalam menjalankan kehidupan Ilahi, pada hakikatnya permasalahan ini akan membawa manusia kepada kehidupan yang damai dan tenteram, yang jika sampai ditinggalkan maka kedamaian akan menghilang dari kehidupan manusia.
Hujjatul Islam Shadiq Golzadeh juga menambahkan bahwa kelak amar ma’ruf nahi munkar akan merata ke seluruh masyarakat Islam, karena jika kewajiban ini tidak ditekankan dan diberlakukan dalam masyarakat Islami maka akan terjadi ketidak seimbangan dalam masyarakat, dengan kata lain amar ma’ruf nahi munkar harus memiliki tempat yang suci dalam masyarakat dan juga memiliki status hukum.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email