Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus menjelaskan bahwa jiwa besar harus tertanam dalam diri setiap manusia. Karena perilaku mulia ini dapat melahirkan sikap ksatria dan toleran.
Gus Mus mengungkapkan hal tersebut dalam sepenggal taushiyah yang setiap Jumat ia tuliskan di akun twitter pribadinya, @gusmusgusmu bertajuk Tweet Jum’at.
Dalam cuitan yang direspon oleh ribuan pengikutnya itu, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah tersebut juga menerangkan hal sebaliknya bahwa jiwa yang kerdil melahirkan dendam dan kebencian.
“Jiwa besar lahirkan sikap ksatria dan toleran. Jiwa kerdil lahirkan dendam dan kebencian,” tulis Gus Mus.
Dua kalimat taushiyah itu mendapat respon positif dari para follower Gus Mus. Mereka berharap jiwa besar dapat tertanam dalam dirinya dan bangsa Indonesia secara umum.
“Semoga saya bisa berjiwa besar,” respon akun bernama Saiqul Birri (@saiqul86).
“Alhamdulillah dapat pelajaran berharga. Dan jiwa besar didapatkan dari proses belajar/pendidikan, benar mboten (benar tidak), Yai?” tanya Zubhan Umar (@zubhan08).
Salah seorang pengikut bernama Fendi mengaitkan tweet Jumat Gus Mus itu dengan khotbah Jumat yang selama ini dirasakannya hanya menjadi mimbar menebar kebencian.
“Seandainya di sini kutbah Jumat selalu menyejukkan kaya kiai, gak akan ada banyak kebencian yang menyebar. Matur nuwun njih (terima kasih ya),” ungkap Fendi (@NFEffendi).
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email