Kedutaan Besar Arab Saudi memberikan bantuan sosial berupa kurma kepada Indonesia. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
“Kita menyampaikan terima kasih kepada Kedutaan Besar Arab Saudi untuk pemberian bantuan ini,” ujar Khofifah dalam acara yang berlangsung di kantor Kedubes Arab Saudi, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017).
Bantuan itu, kata Khofifah, merupakan salah satu bentuk apresiasi dari kehadiran Raja Salman bin Abdulaziz al Saud beberapa waktu lalu. Kurma diharapkan bisa dikonsumsi masyarakat Indonesia menjelang Ramadan.
“Seperti yang tadi disampaikan oleh Duta Besar Kerajaan Arab Saudi bahwa kehadiran Raja Salman kemarin ke Indonesia antara lain memberikan apresiasi kepada Indonesia, salah satunya adalah pemberian kurma menjelang puasa. Karena sebagian besar umat Islam di Indonesia itu punya tradisi pada saat berbuka puasa mereka memakan kurma,” katanya.
Sebanyak 50 ton kurma akan didistribusikan kepada masyarakat melalui Kemensos. Sedangkan 200 ton kurma sisanya akan diberikan secara bertahap.
“Jadi yang 50 ton pertama akan didistribusikan melalui Kemensos. Sedangkan 200 ton tambahan akan didistribusikan melalui beberapa instansi keagamaan lainnya seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan sebagainya,” jelasnya.
Khofifah mengatakan, pendistribusian kurma tersebut akan dilakukan sesegera mungkin. Bantuan tersebut khususnya ditujukan kepada fakir miskin dan panti asuhan yang berada dalam jaringan Kemensos.
“Sekarang kita akan menempatkan ini di satu titik di gudang kantor Kemensos dulu. Sesegera mungkin sebelum ramadan, kurma itu akan kita distribusikan untuk fakir miskin dan untuk panti asuhan,” sebutnya.
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, menyampaikan rasa bahagianya karena bisa memberikan bantuan berupa kurma kepada Indonesia.
Dia berharap bantuan tersebut dapat dinikmati masyarakat Indonesia bertepatan dengan momentum ramadan.
“Saya sangat gembira untuk memberikan hadiah berupa kurma 50 ton kepada Kemensos. Insya Allah 200 ton berikutnya akan datang dan diberikan kepada organisasi Islam dan juga kepada masjid-masjid di berbagai provinsi yang jauh dari Jakarta untuk didistribusikan kepada masyarakat. Kami juga akan kirim ke Papua, Lombok dan Insya Allah kami akan cari lebih banyak lagi kurma yang bisa dinikmati pada bulan ramadan untuk memulai buka puasa mereka dengan menikmati kurma,” tuturnya.
Menurutnya, kurma dipilih karena merupakan makanan sunnah saat berbuka puasa. Selain itu, kurma juga kaya akan gizi sehingga baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
“Karena ini adalah sunnah, berbuka puasa mengawali dengankurma. Selain itu kurma bergizi, sangat bagus buat orang yang sedang berpuasa. Baik dikonsumsi semua orang, bahkan anak kecil sekalipun,” ujar Osama.
Akankah jurus Diplomasi “Kurma” ala Dubes Arab Saudi, dengan cara menghadiahkan 250 ton kurma kepada rakyat Indonesia ini dapat sedikit mengobati “luka” Presiden Jokowi atas minimnya nilai investasi Saudi di Indonesia pasca kunjungan Raja Salman?
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email