Pesan Rahbar

Home » » Hujatulislam Raisi: Kerja Kolektif untuk Wujudkan Ekonomi Perlawanan

Hujatulislam Raisi: Kerja Kolektif untuk Wujudkan Ekonomi Perlawanan

Written By Unknown on Monday, 4 July 2016 | 20:14:00


Astan News melaporkan, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi dalam pertemuan yang digelar pada hari ke-23 bulan suci Ramadhan petang di aula Velayat, Haram Suci Razavi, menuturkan, resep untuk menyelamatkan fakir miskin dan kaum papa, hanyalah dengan membuka lapangan pekerjaan, menggairahkan perekonomian dan memberdayakan kalangan masyarakat ini. Selama produksi dalam negeri belum tumbuh dan ekonomi perlawanan belum terwujud, pasti bantuan-bantuan Haram Suci Razavi, Komite Emdad, lembaga amal dan para penyumbang dana, hanya mengobati sementara dan tidak menyembuhkan total masalah akut masyarakat miskin.

Anggota Staf Ketua, Dewan Ahli Kepemimpinan Iran menyebut salah satu karakteristik para pesuluk menuju Allah Swt dan pelajaran-pelajaran bulan suci Ramadhan adalah memperhatikan sesama di bawah naungan mencari keridhaan Tuhan.

Ia menjelaskan, salah satu ajaran asasi Islam adalah menginginkan kebaikan untuk orang lain di bawah naungan keridhaan Ilahi, dan amal baik ini termasuk karakteristik sebuah masyarakat Islam, pasalnya sebagian besar bantuan-bantuan kemanusiaan di negara-negara Barat adalah meraih manfaat dan memperkuat posisi serta kosong dari niat untuk mendapat keridhaan Tuhan.

Raisi menegaskan bahwa bantuan-bantuan untuk fakir miskin dan kaum papa terlebih dahulu sampai ke tangan Tuhan sebelum kepada mereka, mengutip sebuah hadis dari Imam Muhammad Baqir as, ia menuturkan, diriwayatkan Imam Baqir as ketika memberi sedekah kepada fakir miskin, selalu mencium tangan mereka. Seseorang bertanya alasan Imam Baqir as mencium tangan fakir miskin ketika bersedekah. Imam Baqir as menjawab, sedekah mukmin sebelum sampai ke tangan fakir miskin, terlebih dahulu sampai ke tangan Tuhan. (karenanya saya mencium tangan mereka)


Mengatasi Masalah Fakir Miskin, Membutuhkan Visi Khusus dan Ekonomi Makro

Anggota Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Khorasan menilai upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan fakir miskin dan kaum papa tergantung pada kebijakan makro ekonomi dan pengambilan keputusan oleh pejabat pemerintah.

Ia menambahkan, dapat dipastikan penyelesaian masalah asasi dan makro para fakir miskin dan kaum papa di level nasional, keluar dari kemampuan para penyumbang dana dan lembaga-lembaga amal, hal itu bergantung pada keputusan-keputusan besar ekonomi, bergairahnya dunia kerja, industri, produksi dalam negeri dan pembukaan lapangan kerja. Akan tetapi ketika sekarang kita tidak mampu menyelesaikan seluruh masalah fakir miskin, kita harus berusaha mengobati penderitaan mereka walau sementara, dan Haram Suci Razavi melakukan segala upaya dalam hal ini.

Raisi menilai partisipasi masyarakat dalam kemajuan ideal setiap bidang, sangat penting dan menyinggung peran positif lembaga-lembaga amal non-pemerintah untuk mengatasi ketertindasan masyarakat.

Ia menerangkan, masyarakat Iran sejak dahulu kala telah menjadi pelopor amal baik membantu sesama dan persahabatan di bawah naungan ridha Allah Swt, dan banyaknya jumlah lembaga-lembaga amal cukup membanggakan, namun masih ada jarak antara yang ada dengan yang seharusnya ada. Jika kita melihat jumlah fakir miskin di Iran, baru kita sadar bahwa dibutuhkan lembaga-lembaga amal yang lebih besar di negara ini.

Hujatulislam Raisi menyebut Mashhad sebagai wilayah yang paling banyak dihuni oleh para penyumbang dana dan orang-orang dermawan di Iran.

Ia menuturkan, berkat keberadaan Imam Ali bin Musa Al Ridha as, terbuka kapasitas luar biasa untuk menyalurkan bantuan dan amal baik di kota suci Mashhad ini, dan data yang menyebutkan banyaknya jumlah dermawan di kota ini, menjadi bukti realitas ini, akan tetapi dengan memperhatikan volume migrasi ke Mashhad dan peningkatan jumlah orang yang tinggal di wilayah-wilayah sekitar kota, jumlah para penyumbang dan dermawan dibanding dengan jumlah fakir miskin masih terpaut jauh.


Posisi Makanan dalam Bantuan untuk Fakir Miskin

Perwalian Haram Suci Razavi di bagian lain pidatonya menyinggung urgensi pemenuhan kebutuhan fakir miskin termasuk kebutuhan perumahan, pekerjaan dan lainnya, serta menyebut peran makanan sangat penting dalam penyaluran bantuan ini.

Ia menuturkan, sebagaimana dicontohkan dalam sirah para Imam Maksum as terutama Imam Ridha as, beliau selalu menaruh perhatian khusus untuk memberikan makanan kepada fakir miskin dan kami percaya selain urgensitas tinggi memenuhi kebutuhan-kebutuhan kaum papa, memberikan makanan kepada mereka juga berperan penting.

Raisi juga menyinggung tentang program baru Haram Suci Razavi dalam mengembangkan konsep pelayanan, pelayan dan yang dilayani dan menerangkan, Haram Suci Razavi memiliki kapasitas luar biasa dalam merekrut para pelayan dan profesional, kita harus memanfaatkan pelayanan dari berbagai lapisan masyarakat dan para pecinta Imam Ridha as untuk menyalurkan bantuan, menyelesaikan masalah dan mengatasi masalah kaum fakir miskin.

Hujatulislam Raisi juga menyinggung penegasan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar untuk memperhatikan kaum fakir miskin dalam tujuh poin arahannya bagi Haram Suci Razavi.

“Perhatian kepada fakir miskin, kaum papa dan tertindas, serta pelayanan kepada mereka merupakan salah satu tugas Haram Suci Razavi,” pungkasnya.

(Astan-News/News-AQR/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI