Pesan Rahbar

Home » » Propaganda Republika dan Antaranews atas Krisis Irak

Propaganda Republika dan Antaranews atas Krisis Irak

Written By Unknown on Saturday 5 July 2014 | 03:10:00

Propaganda Republika dan Antaranews atas Krisis Irak





 LiputanIslam.com — Semakin hari, pemberitaan media-media besar tanah air semakin memprihatinkan. Sebut saja Detikcom, Vivanews, Tempo, dan kini,Republika Online dan Antaranews terkait krisis Irak, semuanya sepakat memberikat predikat “Sunni” kepada Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS).


Republika menyatakan, “Gerilyawan Sunni yang dipimpin kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) merebut tiga kota di Provinsi Anbar.” Dalam artikel tersebut, Republika mencantumkan bahwa sumber beritanya adalah Antaranews. Dan dari penelusuran pada artikel Antaranews, berita tersebut bersumber dari Reuters, media Barat.

Penyimpangan informasi ini sudah ditulis berkali-kali  di Liputan Islam, dengan ulasan mendalam yang diperkuat dengan data-data valid dan analisis dari para pakar, dan akan terus kami sampaikan, bahwa predikat “Sunni” untuk kelompok teroris ISIS adalah tidak benar.

Silahkan baca ulasan kami di link-link berikut ini: 



  1. http://liputanislam.com/multimedia/seruan-ulama-sunni-di-basra-lawan-teroris-takfiri/
  2. http://liputanislam.com/tabayun/membongkar-propaganda-wall-street-journal/
  3. http://liputanislam.com/berita/internasional/timur-tengah/majelis-ulama-ahlussunnah-irak-keluarkan-fatwa-perang-terhadap-isis/
  4. http://liputanislam.com/berita/internasional/timur-tengah/pm-irak-jangan-gunakan-istilah-sunni-syiah/
  5. http://liputanislam.com/berita/internasional/timur-tengah/majelis-ulama-ahlussunnah-irak-keluarkan-fatwa-perang-terhadap-isis/
  6. http://liputanislam.com/tabayun/detik-com-malas-atau-sengaja/
  7. http://liputanislam.com/berita/internasional/timur-tengah/universitas-al-azhar-islam-berlepas-diri-dari-isis-seperti-serigala-berlepas-diri-dosa-anak-anak-yakub-as/
  8. http://liputanislam.com/tabayun/membongkar-propaganda-vivanews-atas-irak/
  9. http://liputanislam.com/analisis/dan-kini-muslim-sunni-pun-difitnah/
  10. http://liputanislam.com/berita/fokus/ini-dia-kiat-media-anti-irak-menyokong-isis/
  11. http://liputanislam.com/tabayun/propaganda-arrahmah-dan-tempo-atas-krisis-irak/
.
Zaid Hamid, seorang Muslim Sunni yang menjadi analis bidang  pertahanan dari Pakistan, mengungkapkan bahwa ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya, tidak terkait dengan Sunni, tapi mereka adalah Khawarij pelaku  bid’ah yang melayani agenda plot  anti-Islam. Khawarij  adalah kelompok ultra-radikal yang menolak sejak awal baik Sunni dan Syiah.

Hamid berpendapat bahwa kelompok-kelompok ultra-radikal mendestabilisasi Pakistan, Suriah dan Irak memang telah melangkah di luar rambu-rambu Islam, dan memerangi Islam dan umat Islam demi Zionisme dan imperialisme.

Indonesia, dengan NU dan Muhammadiyah sebagai representasi dari “Sunni” atau Ahlussunah wal Jama’ah atau kaum yang mengikuti sunah-sunah dari Kanjeng Nabi, apakah akan menerima jika kelompok teroris ISIS yang menebarkan teror dan permusuhan, yang memenggal kepala dan memamerkannya di depan kamera, yang menjarah bank-bank pemerintah, yang menghancurkan makam-makam bersejarah – disebut sebagai “Sunni” ? Jika menerima, bukankah artinya adalah NU = ISIS, Muhammadiyah= ISIS? Baik NU maupun Muhammadiyah terkenal dengan sikapnya yang moderat, toleran, dan sangat menghargai perbedaan. Tidak layak disandingkan apalagi disama-samakan dengan teroris yang meneriakkan takbir sebelum membunuh.

Kevin Barret, seorang pengamat politik Timur Tengah bahkan tidak ragu-ragu untuk mengatakan, bahwa pelabelan “Sunni” kepada ISIS adalah fitnah terhadap kaum Ahlussunah wal Jama’ah yang terkenal moderat dan toleran.

Menurutnya, dalam kasus apapun, sesungguhnya Muslim Sunni di dunia sedang difitnah setiap kali media menyebut ISIS sebagai “Sunni.” Sudah saatnya Muslim Sunni menolak pembunuhan karakter atas keyakinan mereka. Mungkin, mereka  harus mengajukan gugatan terhadap media yang menyebarkan fitnah ini. (ba)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: