File foto menunjukkan militan di Suriah.
Perwakilan dari Iran, Rusia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membahas perkembangan terbaru di Suriah dan serangan teroris terbaru di ibukota Perancis Paris.
Wakil Menteri Luar Negeri untuk Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian dan rekannya dari Rusia Mikhail Bogdanov serta Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengadakan pertemuan di Wina, Austria, Sabtu (14/11/15) di sela-sela perundingan internasional tentang konflik Suriah.
Selama pertemuan trilateral, Amir-Abdollahian menekankan bahwa pembicaraan yang sedang berlangsung di Wina harus konsentrasi pada kampanye menentukan cara yang efektif melawan terorisme.
Menunjuk ke serang Paris teroris baru-baru ini yang menewaskan hampir 130 orang, pejabat Iran memperingatkan penerapan standar ganda terhadap terorisme, menekankan bahwa dikotomisasi masalah ke dalam baik dan buruk akan membawa “konsekuensi pahit” bagi semua negara di wilayah tersebut dan di seluruh dunia.
Amir-Abdollahian menambahkan bahwa tidak ada negara akan menerima manfaat atas penyebaran terorisme.
Pembicaraan internasional yang terbaru yang bertujuan untuk mencari solusi untuk konflik di Suriah dibuka di Wina pada hari Sabtu.
Pembicaraan sebelumnya diadakan di ibukota Austria pada 30 Oktober. Para menteri luar negeri dari 17 negara, termasuk Iran, AS dan Arab Saudi, mengambil bagian dalam pertemuan itu yang juga dihadiri oleh utusan dari PBB dan Uni Eropa, untuk membahas krisis Suriah.
Pada akhir pembicaraan, para peserta menyepakati menghormati persatuan nasional Suriah dan kedaulatan serta pemberantasan kelompok teroris yang beroperasi di negara Arab.
Namun, mereka tetap berselisih atas peran Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam proses politik Suriah. Sementara beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan sekutu regionalnya, ingin penghapusan pemimpin Suriah sebagai bagian dari solusi untuk masalah ini, pihak lainnya, termasuk Iran dan Rusia, mengatakan hanya bangsa Suriah yang harus menentukan masalah ini.
Pertemuan antara Iran wakil FM, FM Perancis
Di sela-sela pembicaraan Suriah, Amir-Abdollahian juga duduk dengan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius di Wina.
Diplomat Iran mengutuk serangan teroris di Paris dan menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Perancis atas tragedi tersebut.
Pembicaraan di Wina ini terjadi kurang dari 24 jam setelah penyerang di enam tempat yang berbeda di Paris, yang menewaskan sedikitnya 127 oran dan sekitar 200 lainnya terluka dalam serangan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, kelompok teroris Takfiri ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan Paris.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email