Pesan Rahbar

Home » » ISIS Gunakan Senjata Kimia di Suriah, Seorang Bayi Tewas

ISIS Gunakan Senjata Kimia di Suriah, Seorang Bayi Tewas

Written By Unknown on Wednesday, 18 November 2015 | 13:58:00

OPCW mengungkap laporan senjata kimia ISIS menewaskan bayi di Suriah. (Foto: Reuters)

Ahli senjata kimia menyatakan, gas kimia belerang, yang dikenal dengan gas mustard, telah digunakan di dalam perang kota-kota Suriah bagian utara tempat pemberontak Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) memerangi kelompok lain di Suriah menurut laporan badan pengawas internasional yang dilaporkan kantor berita Reuters.

Beberapa wartawan melihat laporan yang dikeluarkan oleh (Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons/OPCW) yang menyatakan temuan penggunaan gas itu di kota Marea.

Kelompok ISIS dituduh oleh kelompok pemberontak menggunakan gas tersebut. Ringkasan laporan rahasia OPCW tanggal 29 Oktober yang diperlihatkan kepada Reuters menyimpulkan “dengan keyakinan penuh bahwa setidaknya dua orang terpapar sulfur mustar” di Kota Marea, utara Aleppo, pada 21 Agustus 2015.

OPWC menyatakan seorang anak bayi “kemungkinan besar” tewas karena gas itu. “Sangat mungkin efek sulfur mustar yang menyebabkan kematian bayi,” kata lembaga tersebut.

Laporan tersebut tidak menyebut ISIS, karena pencari bukti itu tidak mendapatkan mandat untuk menyalahkan, namun sumber diplomatik mengatakan senjata kimia digunakan dalam bentrok Negara Islam dengan kelompok pemberontak lain di tempat dan waktu sama.

“Ini menimbulkan pertanyaan besar dari mana gas mustar itu didapat,” kata seorang sumber.

Tentara pemberontak mengatakan bom itu ditembakkan dari desa yang dikuasai ISIS. Pemberontak Suriah yang menentang ISIS mengatakan, puluhan orang terluka oleh serangan senjata kimia. Sedangkan kelompok Dokter Lintas Batas (MSF) melaporkan bahwa mereka mengobati keluarga yang rumahnya dihantam mortir berisi “gas kuning” yang memadati ruang tamu mereka.

Mustard belerang yang dikenal secara umum dengan nama “gas mustard” merupakan gas pengganggu yang kuat dan menyebabkan kulit melepuh serta kerusakan kulit, mata, sistem pernapasan dan bagian dalam tubuh ketika digunakan.

Laporan mengenai serangan gas ini di desa Kurdi di Peshmerga juga tengah diselidiki. Penggunaan senjata kimia sebelumnya juga dilaporkan telah digunakan oleh pasukan loyalis Presiden Bashar al-Assad tahun lalu yang diduga menewaskan ratusan warga sipil. Tapi, rezim Suriah membantah laporan itu.

Sekarang, OPCW khawatir ISIS berhasil memperoleh atau memiliki kemampuan untuk membuat senjata kimia sendiri. ”Ini menimbulkan pertanyaan besar di mana gas musthard berasal,” kata sumber OPCW kepada Reuters.

”Entah mereka (ISIS) mampu membuat sendiri, atau mungkin berasal dari sebuah stockpile yang dikuasai ISIS. Keduanya kemungkinan itu mengkhawatirkan.

(Satu-Islam/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

  • Shalat Solusi Untuk Hadapi Kesulitan dan Permasalahan
  • Komisi HAM PBB Desak Usut Kekerasan Terhadap Rohingya
  • Gadis Muda Ini Menulis Kesaksian Yang Mengharukan Terkait Ahok, Kartini dan Politik Perempuan
  • 3 Dasar Penting Dalam Mendidik Anak-anak
  • Sikap Ali bin Abi Thalib Terhadap Khalifah dan Kekhalifahan Yang Ada
  • Viral! Soal Video Potong Bebek PKI, Polri Anggap Fadli Zon Langgar Undang-Undang
  • Sejarah Kisah Justine Glinka dan Dokumen Protokol Zion
Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI