Pesan Rahbar

Home » » Cara Melaksanakan Shalat Malam Dari Sumber Imam Khomeini dan Ibarhim Amini

Cara Melaksanakan Shalat Malam Dari Sumber Imam Khomeini dan Ibarhim Amini

Written By Unknown on Tuesday 6 September 2016 | 18:05:00


Shalat malam merupakan shalat mustahab yang sangat dianjurkan. Shalat ini juga sangat mudah dan ringan diamalkan.

Shalat malam atau shalat tahajud terdiri dari empat kali shalat dua rakaat (seperti shalat Subuh) dengan niat shalat sunah nafilah malam, kemudian satu shalat dua rakaat dengan niat shalat syafa’, kemudian satu shalat satu rakaat dengan niat shalat Witir. Jadi, jumlah shalat malam adalah 11 rakaat.

Berikut ini uraian lebih lanjut:

1. Waktu shalat malam
Waktu shalat malam adalah pertengahan malam sampai sebelum adzan Subuh. Namun shalat malam di waktu sahur memperoleh banyak karunia. Waktu sahur yang terbaik adalah dekat adzan shubuh.

2. Rakaat shalat malam
Shalat malam berjumlah 11 rakaat dimana 8 rakaatnya (4 kali shalat 2 rakaat) dilakukan seperti shalat Subuh, hanya saja dengan niat nafilah malam (shalat sunah malam), kemudian 2 rakaat dengan niat shalat Syafa’, diakhiri dengan 1 rakaat dengan niat shalat Witir.

3. Amalan-amalan sunah shalat Malam
Disunahkan berqunut dan, di dalam qunut, membaca dzikir “Astaghfirullaha rabbi wa atubu Ilaih” sebanyak 70 kali dan mendoakan 40 orang mukmin, beristighfar dan membaca “Ilahi Al-‘Afw” sebanyak 300 kali, lalu membaca “Allahumma hadza maqamul ‘a’idzi bika minan-nar” sebanyak 7 kali. Akan tetapi, jika membaca zikir-zikir itu kurang dari jumlah tersebut, tidak ada masalah.

4. Beberapa hukum shalat Malam
Jika seseorang melakukan shalat Malam lalu adzan Subuh (terbitnya fajar) tiba, maka ia bisa melaksanakan sisa shalat malamnya setelah shalat Subuh dengan niat ada’an.

Jika waktunya shalat Malam tersisa sedikit, ia bisa melakukannya hanya shalat Syafa’ dan shalat Witir, dan jika lebih sedikit lagi, ia bisa melakukan shalat Witir saja.

Shalat Malam bisa dilaksanakan dalam keadaan duduk ataupun berbaring.

Membaca 2 rakaat sunah Subuh (sebelum shalat Subuh) adalah lebih afdhal daripada shalat Syafa’ dan shalat Witir.


Sumber:

1. Imam Khomeini, Tahrir Al-Wasilah, jld. 1, hlm. 123
2. Ibrahim Amini, Khudsazi va Tahdzib nafs, hlm. 279-281

(Study-Syiah/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: