ISIS Menguasai Kota Marawi Filipina
ISIS menyerbu penjara di kota Malawi dan membebaskan napi-napi teroris. Rilisan Amaq News Agency, ISIS lakukan serangan skala besar di kota Marawi Filipina. Walikota Marawi memerintahkan pasukan pemerintah mundur dari kota untuk sementara karena kalah jumlah sambil menunggu bala bantuan.
Akses menuju kota Marawi diblokir dengan truk, militan menguasai kota berpenduduk 200 ribu. Setelah membebaskan ratusan napi, militan membakar penjara tersebut. Militer Filipina sudah mulai meluncurkan serangan balik merebut kota Marawi, Presiden Duterte menetapkan status Darurat Militer diseluruh Pulau Mindanao yang berbatasan dengan Indonesia, Sulawesi Utara.
Kemampuan ISIS yg mengagumkan adalah punya sel-sel tidur yg terpelihara saat mau meluncurkan serangan ke kota tsb mereka tinggal diaktifkan. Bahkan saat ISIS akhirnya kehilangan sebuah kota, mereka masih meninggalkan sleeper cell di kota tersebut.
Kota Marawi jatuh mustahil tanpa keterlibatan sel-sel tidur ini, mereka menguasai seluk beluk kota dan objek-objek vital yang haruss dilumpuhkan. Disamping itu, seringkali musuh-musuh ISIS moral tempurnya jatuh ketika menghadapi serangan kilat semacam ini. Foto yg diambil warga ketika militan ISIS memasuki setiap sudut jalan kota Marawi.
Berikut foto-fotonya:
Diperkirakan ada 500-an militan yang menyerbu kota Marawi. Satu tahun yg lalu saat heboh isu keberadaan ISIS di negerinya, aparat Filipina malah membantah. Baca: http://dunia.news.viva.co.id/news/read/760818-polisi-filipina-bantah-keberadaan-isis
*****
Polisi Filipina Bantah Keberadaan ISIS
Kelompok teroris ISIS (Foto: www.rt.com)
Kepolisian Nasional Filipina (The Philippines National Police/PNP) berupaya meyakinkan publik bahwa kelompok teroris ISIS tidak beroperasi di negeri mereka.
Juru Bicara Polisi Filipina, Superintendent Wilben Mayor, seperti dikutip dari situs Mb, Kamis 14 April 2016, mengatakan, pihaknya terus memvalidasi laporan di media, baik massa maupun sosial, kelompok yang terlibat dalam pertempuran di Basilan, Sabtu lalu, yang menewaskan 18 tentara dan melukai 56 lainnya, bukanlah jaringan ISIS.
Mayor juga menekankan bahwa Polisi Filipina terus melakukan operasi intelijen hingga kini namun belum menerima informasi tentang kehadiran jaringan ISIS di negaranya.
"Kami terus memperkuat koordinasi dengan Angkatan Bersenjata Filipina, terutama dalam berbagi intelijen. Publik jangan takut tapi harus tetap waspada. Kami siap merespon dengan mengerahkan unit-unit yang sudah diperkuat," kata Mayor.
Sebelumnya, Filipina membantah klaim ISIS yang mengatakan jaringan militannya, Abu Sayyaf, telah menewaskan 100 tentara Filipina dan menghancurkan tujuh truk militer pengangkut pasukan dalam sebuah pertempuran.
Juru Bicara Militer Filipina, Brigadir Jenderal Restituto Padilla, mengatakan, klaim ISIS itu lebih kepada propaganda dan beranggapan pernyataan tersebut sangat menyesatkan serta inkonsistensi.
Selain itu, Padilla juga mengungkapkan, pihaknya belum melihat langsung hubungan kelompok ISIS dengan pemberontak Abu Sayyaf yang bermukim di Basilan, Zamboanga, Filipina Selatan.
Laporan : Dinia Adrianjara
(ren)
*****
“Kalian selalu menyangkal, hingga akhirnya baru menyadari saat mereka mengetuk rumah kalian”
Rangkaian cuitan Iqbal Kholidi
(Gerilya-Politik/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email