Pesan Rahbar

Home » , , , » Berbagai Dugaan Sumber Suara Terompet Sangkakala

Berbagai Dugaan Sumber Suara Terompet Sangkakala

Written By Unknown on Wednesday, 27 May 2015 | 11:25:00

Ilustrasi (Foto: Reuters)
 
Oleh: Pamela Sarnia - Jurnalis
 
Masyarakat dunia ramai memperkirakan asal suara misterius yang keluar dari langit di berbagai negara. Fenomena suara yang terdengar seperti terompet itu memunculkan berbagai teori, mulai teori religius seperti menganggap suara terompet itu adalah bunyi sangkakala tanda kiamat hingga teori ilmiah. Lantas, apa saja penjelasan mengenai fenomena tersebut?

Berikut ini pemaparannya, sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Selasa (26/5/2015).

Teori Geologi: Gesekan Lempeng Tektonik
Lempeng tektonik adalah kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang disebut sebagai litosfer. Lempeng tektonik memiliki ketebalan 100 kilometer (km) dan memiliki dua jenis material utama yaitu kerak samudera yang juga disebut sima dari silikon dan magnesium dan kerak benua yaitu sial dari silikon dan aluminium.
Beberapa ilmuwan menduga suara aneh itu berasal dari bencana alam, seperti gempa Bumi, gelombang air pasang, atau ledakan gas metana.

Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer didefinisikan sebagai gaya persatuan luas yang diberikan terhadap permukaan dengan berat udara di atas permukaan itu.

Gesekan Kereta
Suara tersebut diduga berasal dari gesekan kereta dengan rel dan kabel di atasnya.

Konstruksi
Suara benturan yang ditimbulkan dari para pekerja konstruksi bangunan yang dilakukan pada saat yang sama di daerah tertentu dapat menyebabkan suara yang serupa.

UFO dan Alien
Apakah mungkin suara ini berasal dari kendaraan terestrial UFO atau makhluk luar planet?

Kiamat dan Suara Tujuh Terompet Sangkakala dari Surga
Tujuh terompet dibunyikan di waktu yang sama sebagai tanda akhir dunia. Penggambaran hari kiamat tersebut tercantum dalam Surah An Naml, Surah Yasin, dan Surah Al Haqqah di Alquran dan Kitab Wahyu di Alkitab.

Lalu, teori mana yang Anda percaya?



(Source)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: