“Jati diri Amerika, baik sebelum JCPOA maupun pasca JCPOA, tidak pernah berubah. Negara ini tetaplah setan besar.”
Begitu hal ini ditandaskan oleh Ayatullah Sayyid Muhammad Syahcheraghi, wakil Rahbar dan imam salat Jumat Semnan, Iran, hari ini.
Pada khutbah Jumat kali ini juga, Ayatullah Syahcheraghi mengulas peran penting Imam Sajjad as setelah peristiwa berdarah Asyura. Selama 35 tahun, beliau memelihara supaya peristiwa ini tetap hidup dengan menggunakan bahasa dosa dan cucuran air mata.
Pada kelanjutan khutbah Jumat, Ayatullah Syahcheraghi menegaskan bahwa pengaruh Amerika Serikat di Timur Tengah sudah mulai pudar.
“Setan besar ini menggunakan aneka ragam cara untuk menggapai tujuan-tujuan dan kepentingan mereka. Akan tetapi, seluruh usaha mereka percuma dan tidak akan pernah menggapai tujuan,” ujar Ayatullah Syahcheraghi.
Untuk menambal sulam kelemahan pengaruh itu, ujar Ayatullah Syahcheraghi, Amerika akan melakukan segala macam cara. Akan tetapi, lanjutnya, kita harus tegaskan kepada Amerika bahwa seluruh bangsa muslim hari telah bangun dan tidak akan membiarkan negara-negara Barat mendiktekan kebijakan-kebijakan politik untuk mereka.
Krisis Suriah menjadi tema lain khutbah Ayatullah Syahcheraghi dalam ritual ibadah politik salat Jumat hari ini. Ia menekankan, rakyat harus menuntaskan problem mereka dengan cara menggelar pemilu yang juga dihadiri oleh Basysyar Asad.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email